Bab 15 - Merebut Angin

10 2 0
                                    

"Mustahil untuk mempertahankan yang telah pergi. Kita juga tidak dapat memulihkan yang telah berlalu."


Zhou Fei tidak menyadari bahwa musuh dan teman-temannya, sekarang telah membuatnya menjadi sosok 'kejam dan licik' yang menakutkan.

Meskipun Zhou Fei mungkin telah dipaksa untuk menjadi sedikit dewasa selama beberapa hari terakhir, tentu saja tidak mungkin baginya untuk menjadi sepenuhnya tercerahkan dalam waktu satu malam. Ketika Chou Tianji menyatakan yang akan dia lakukan pada mayat-mayat itu, sesuatu dalam dirinya telah tersentak. Zhou Fei tidak bisa memikirkan hal lain selain menyeret Chou Tianji ke sini, mengunyahnya dan memuntahkannya kembali. Zhou Fei membuang semua pertimbangan lain ke dalam pikirannya, menguatkan dirinya untuk mengejarnya.

Wu Chuchu tentu tidak bisa menghentikannya. Dia hampir tidak bisa mengangkat mangkuk yang berat tanpa tangannya gemetaran. Dia hanya bisa melihat saat Zhou Fei melompat keluar jendela gudang.

Wu Chuchu meletakkan tangannya di langkan jendela dan berusaha untuk menarik Zhou Fei. Tetapi bagaimanapun Wu Chuchu berusaha sekuat tenaga, dia bahkan tidak bisa mengangkat dirinya sendiri. Tidak berani membuat keributan di sini, dia hanya bisa mengintip ke luar dengan cemas dan berbisik: "A-Fei! A-Fei!"

Zhou Fei sepertinya tidak mendengarnya sama sekali dan langsung menuju ke pintu masuk halaman. Tapi saat dia melewati ambang pintu, bola berwarna-warni tiba-tiba jatuh menimpanya.

Wu Chuchu menjerit ketakutan. Wanita gila itu telah 'melayang' turun dari atap ke tanah tepat di depan Zhou Fei, dan sekarang menatapnya tanpa berkedip. Zhou Fei membungkuk sedikit kepada wanita itu dan berkata: "Terima kasih banyak, Senior, atas keramahtamahannya selama beberapa hari ini. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang kami timbulkan. Aku akan membalas budi ini suatu hari nanti."

Kemudian, Zhou Fei melangkah maju, berniat untuk berlari melewatinya.

Tetapi, wanita gila itu sepertinya berpikir bahwa Zhou Fei sedang mempermainkannya. Dia mulai meniru gerakannya, bergerak ke kiri saat Zhou Fei melangkah ke kiri dan bergerak ke kanan saat Zhou Fei melangkah ke kanan. Kain warna-warni di lengannya berkibar seperti sayap ngengat, menghalangi jalan Zhou Fei ke mana pun dia berbalik. Semakin dia bermain, wanita gila itu semakin terhibur, dan tawa meledak dari bibirnya.

Pembuluh darah di pelipis Zhou Fei menonjol. Tidak ingin membuang waktu lagi di sini, dia menggumamkan "Maafkan aku", kemudian menusukkan pedang bersarungnya ke bahu wanita gila itu, berniat memaksanya untuk minggir. Tapi yang mengejutkannya, wanita gila itu meraih pedangnya secara langsung. Tabrakan itu mengirimkan gaung ke lengan Zhou Fei.

Wanita gila itu memekik girang.

Zhou Fei mencabut pedangnya dari sarungnya dan menusukkan sisi tumpulnya ke arah perut wanita itu. Wanita gila itu melompat mundur sambil berteriak, memberi Zhou Fei kesempatan untuk melompat menjauh darinya. Zhou Fei memanjat tembok luar halaman, berniat untuk pergi. Tapi, sebelum bisa mengambil langkah lain, dia merasakan cengkeraman seperti catok di kakinya.

Semua praktisi seni bela diri memahami bahwa sadar yang stabil adalah salah satu prinsip paling mendasar dari seni bela diri. Hal itu sudah ditanamkan sejak muda.

Merasakan tangan seperti cakar itu menarik kakinya dengan kekuatan yang tidak dapat diatasi, Zhou Fei mencoba melepaskannya dengan sekuat tenaga, tetapi tidak ada gunanya. Wanita gila itu menyeretnya langsung dari dinding!

Wu Chuchu memekik: "A-Fei!"

Terkejut oleh suara ini, pelayan wanita itu bergegas keluar rumah dengan sapu di tangan: "Siapa di sana!"

Pedang Zhou Fei telah terlempar beberapa meter jauhnya dan wanita gila itu dengan kasar menyeret kakinya melintasi halaman. Zhou Fei hampir pingsan karena jatuh dan merasakan sensasi terbakar di seluruh punggungnya.

[Novel Terjemahan] Bandits/You Fei/Legend of Fei by PriestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang