"aarrrgghhh.. A-ampun, stop.. Argh.. "
"bugh bugh bugh"
"ini akibat lo ngelawan gw, yok guys cabut" ucap seseorang dengan temannya.
"akhh, to-tolong sakit.. "lirihnya sambil memegang perut.
"azizi " teriak temannya dan langsung menghampiri zee yang hampir menutup matanya.
"hey.. Jangan tutup mata kamu zee" ucap gracia sambil menepuk pelan pipi zee.
Ya dia adalah azizi dan satu lagi gracia yang sudah di anggapnya kakak sendiri.
"ci.. Sa-sakit.. " ucapnya terbata-bata
Gracia menggeleng.
"bertahan ya zoy..kita kerumah sakit " ucap gracia khawatir sambil mengusap darah segar yang keluar dari mulut zee.
Gracia langsung menggendong zee membawanya kemobil menuju rumah sakit.
************
"jadi dok bagaimana kondisi adik saya" tanya gracia yang berada di ruangan dokter.
"kondisinya tidak apa-apa, hanya bagian perutnya lebam dan kepalanya terkena benturan sedikit kuat memungkinkan darah didalamnya menggumpal. " ucap dokter.
Membuat gracia syok dengan mata berkaca-kaca.
"baik dok terima kasih saya boleh masuk keruangannya dok" tanya gracia
"boleh silahkan"
Graciapun keluar dan masuk keruangan zee, sesampainya disana gracia langsung duduk dikursi yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit.
"zoy.. Bangun" ucap gracia sambil mengusap tangan zee yang berada digenggamannya.
"aku tau ini pasti ulah nina dan teman-temannya kan, kamu tenang aja aku akan balas perbuatan mereka" ucap gracia
Yang sudah menangis.Cklek
"zee sayang.." ucap shania orang tua zee dan papahnya saktia
"mah maafin gre gak bisa jagain zee" ucap gracia menunduk.
"hey.. Ini bukan salah kamu, kita gak tau musibah datangnya kapan" ucap shania memeluk gracia lalu melepaskannya.
Shania mendekati anaknya yang tertidur.
"kamu kenapa bisa seperti ini sih" ucap shania menangis.
Saktia yang disampingnya menenangkan istrinya.
"mamah" panggil zee membuka matanya.
"iya sayang ini mamah" ucap shania
"jangan nangis mah" ucap zee membuat shania kembali menangis.
"papah" panggil zee menoleh kearah Saktia.
"iya nak"
"bilang sama mamah gak boleh nangis" ucap zee pelan.
"iya sayang nih mamah gak nangis kok" ucap shania sambil mengusap air matanya.
"siapa yang bikin kamu kayak gini" tanya saktia. Tapi zee hanya diam
"sayang.. Bilang sama mamah papah siapa yang bikin adek kayak gini" tanya shania
"nina" ucap zee pelan.
"nina sama geng nya mah" sambung gracia.
Saktia menghela nafas
"papah akan hukum mereka besok, mereka harus diberi pelajaran" ucap Saktia.
* kenapa papah zee bilang seperti itu, karena orang tuanya pemilik sekolahan zee.
"jangan pah" ucap zee
"gak sayang.. Papah kamu benar mereka harus dikasih pelajaran agar tidak seperti ini lagi" ucap shania.
"zee mohon pah,, kalo papah hukum mereka akan bully zee lagi" ucap zee memohon.
Saktia dan shania terkejut.
"ge, udah berapa kali zee di bully seperti ini, jawab jujur ge" ucap shania.
Gracia menatap shania
"ini udah yang ketiga kalinya mah, tapi ini yang lebih parah" ucap gracia
Shania menghela nafas, anaknya ini sangat keras kepala kalau dibilang
"yasudah, zee jangan sekolah dulu nanti kalo udah sembuh baru masuk" ucap saktia lalu pergi keluar ruangan.
Semua yang disana menatap kepergian saktia.
"mah.. Papah marah ya sama zee" lirih zee sedih.
"maafin zee udah nyusahin papah mamah" ucapnya.
"hey.. Gak ada yang bilang seperti itu.. Papah sayang sama zee.. Papah tuh gak mau zee kenapa-kenapa "ucap shania menjelaskan sambil mengusap kepala zee.
"untuk kali ini,, besok-besok kalau zee dibully lagi bilang sama papah mamah" ucap shania.
Zee hanya mengangguk.
"gre.. Makasih ya udah bawa zee kesini" ucap shania tersenyum
"iya mah sama-sama, aku pamit pulang ya mah, besok aku kesini lagi" ucap gracia.
"zoy.. Aku pulang ya, cepat sembuh biar bisa main lagi" ucap gracia menatap zee.
"peluk" ucap zee.
Gracia tersenyum lalu memeluk zee dengan erat.
"cepat sembuh ya adik cici" bisiknya ditelinga zee.
"cici kesini lagi ya nanti" ucap zee. Saat pelukan terlepas.
"iya.. Nanti cici kesini lagi okey.. Cici mau ganti baju dulu liat nih maaih pake baju sekolah" ucap gracia sambil terkekeh.
*ya tadi gracia menolong zee di gudang samping sekolah,, waktu dimana sekolah juga sudah pulang*
"iya ci.. Makasih ya" ucap zee tulus.
"iyaa.. Yaudah aku pulang, mah pamit ya" ucap gracia.
"iya gre.. Hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut" ucap shania.
"iya mah" ucap gracia lalu pergi dari sana.
"yaudah adek bobo lagi ya" ucap shania.
"temenin mamah, peluk" ucap zee manja.
"aduh-aduh.. Manja banget sih anak mamah kalo sakit" ucap shania naik kebangsal zee dan memeluknya.
Zee mendusel didada sang mamah dan memejamkan mata.
