7

2.4K 173 8
                                    

"mamah "teriak zee menuruni tangga

"mamah didapur sayang" teriak shania

Zee berjalan kearah dapur dan berdiri disamping shania.

Saat melihat shania, zee tidak sengaja melihat pisau dan menangis.

"astaga dek, hey" ucap shania lalu mencuci tangan setelah itu memeluk zee yang seperti panik.

"m-mamah" racau zee

"udah ya dedek tenang"ucap shania memeluk anaknya

"seharusnya adek tolong dia" ucap zee pelan.

"udah ya dek, syut dedek tenang ya maafin mamah ya" ucap shania.

"m-mamah" racau zee takut

Shania langsung menggendong zee dan membawanya kekamarnya.

"dedek jangan kayak gini, tenang ya sayang"ucap shania lalu dia mengambil hp nya menelpon saktia.

"halo sak, kamu pulang sekarang ya, zee traumanya kambuh"ucap shania

"hah, yaudah aku pulang sekarang"ucap saktia

Tut.

"ma-mamah, zee salah hiks.. Hiks"ucap zee meracau tak jelas.

Shania hanya menggelengkan kepalanya sambil sesekali mencium dahi zee.

"dedek tenang ya "ucap shania

Cklek

"mah, adek gpp" tanya saktia yang baru datang.

"kamu tenangin dia ya sak, aku mau telepon dokter psikolog dulu"ucap shania melepaskan pelukannya.

Saktia langsung menggendong tubub zee yang bergetar.

"syuutty anak papah tenang yaa, dedek jangan takut " ucap saktia sambil menimang-nimang zee.

"p-papah.. Hiks..hiks.. "tangis zee

"pah, kata dokter zee kasih obat penenang, tapi kita udah lama gak kasih itu, aku takut nanti zee kebiasaan"ucap shania sendu

Saktia duduk dikasur dengan zee dipangkuannya.

Shani duduk disampingnya.

"gpp, kita coba sekali ini aja" ucap saktia mengusap tangan shania.

"gak mau, gpp zee biar aku aja yang tenangin " ucap shania lalu mengambil slih pangkuannya

"udah ya sayang, bobo ya" ucap shania menepuk pantst zee

Zee sudah sedikit lebih tenang dari yang sebelumnya.

"hiks..hiks mamah" ucap zee

"iya sayang udah ya jangan nangis" ucap shanis menimang-nimangnya.

Setelah beberapa menit zee akhirnya tertidur, namun saat shania ingin menaruh zee kekasur, zee malah gelisah membuat shania memangkunya kembali.

"kalo capek gantian aja shan" ucap saktia

Shania mengangguk.

Shania memperhatikan wajah sendu anaknya yang tidur.

"kasian banget anak mamah" gumam shania sambil mengusap dahi anaknya yang berkeringat.

Shania perlahan menaruh zee dikasur agar anak itu tidak bangun, saat sudah terlepas dengan cepat shania mengusap kepala anaknya.

Shania menatap saktia yang menatap zee.

"kamu masih ada kerjaan" tanya shania

"enggak ada cuma mau balik kekantor buat ambil berkas yang ketinggalan tadi" ucap saktia

AziziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang