04 : Perkara Bekal

19 5 0
                                    

Haloww!

Apa kabar? Gimana nih puasanya? Ada yang udah bolong? Semangat yo!

Yu langsung bacaa aja!

Tandai typo, please 🌷

"Raffa, kapan suka gue balik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raffa, kapan suka gue balik?"

"Gak sudi."

Nasya malah tersenyum kecil kala jawaban Raffa kemarin terngiang kembali dikepalanya. "I don't care, Raffa. Gue yakin kalau ada suka yang terbiasa." Ujarnya percaya diri.

Bukannya marah, justru pagi ini Nasya sedang membuatkan laki-laki itu bekal. Pagi-pagi seperti ini, ia sudah bergelut di dapur dengan alat masak hanya untuk seseorang yang selalu menolak apapun pemberiannya. Tapi, Nasya selalu berharap ada keajaiban. Lagipula, menyerah bukan tipenya.

"Menu hari ini, tumis sosis, sama nuget!" ia berseru senang sambil memotong-motong sosis. Jangan lupakan nuget yang sudah ada di piring. Nasya melakukan ritual masaknya dengan semangat, tidak lesu ataupun sedih hanya dengan jawaban Raffa. Ia sudah biasa.

Nasya melirik jam yang menunjukkan pukul 05:55. Masih banyak waktu.

Setelah tumis sosis matang, Nasya mulai menata makanannya di kotak bekal, ia meletakkan nasi tidak terlalu banyak karena takut Raffa kekenyangan.

"Udah siap!" bertepuk tangan heboh saat makanannya sudah siap. Nasya tersenyum bangga melihat nasi yang ia bentuk menjadi bentuk love. "Semoga Raffa suka!"

Definisi bego level maksimal itu Nasya.

***

"File nya udah lo kirim ke bu Rahma?"

Nasya mendudukkan dirinya di kursi, lalu meletakkan kantung yang berisi kotak bekal itu di atas meja, ia mengangguk menjawab pertanyaan Zhafira. "Udah, kita tinggal presentasi aja hari ini." Zhafira mengangguk mantap.

"Buat Raffa?" sebetulnya Zhafira tidak usah bertanya lagi. Karena hal mustahil jika Nasya mau membawa bekal ke sekolah jika bukan untuk Raffa.

"Iy---," belum sempat menjawab, tiba-tiba Raffa sudah memasuki kelas, membuatnya buru-buru berlari menghampiri laki-laki itu. "Raffaaaa!" ia duduk di bangku Zhafran dengan santai tanpa permisi, hal itu membuat Raffa berdecak kesal.

"For you!" Nasya menyerahkan kotak bekal warna hijau melon. Nasya tidak tahu warna favorit cowok itu apa, tapi Nasya menyimpulkan, : Raffa suka melon, berarti dia suka warna hijau. Sebenarnya Nasya sering bertanya, tapi tidak pernah dijawab. Membuatnya kesal saja, untung sayang.

"Makan ya, kalau lo gak suka makanan dari gue, bayangin aja makanan itu dari ibu lo."

Raffa hanya diam, sampai Nasya melihat kedatangan Zhafran bersama Okta. Nasya berdiri, lalu menyempatkan diri untuk membujuk Raffa menerima bekalnya. "Makan, ya ..." Setelahnya Nasya kembali ke arah kursi nya yang sudah diduduki oleh Sylvia. Tanpa mempersalahkan, Nasya langsung duduk saja di atas meja, lalu menatap Sylvia yang memasang wajah cemberut.

NASYADIRA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang