24 : Sandiwara

9 2 0
                                    

Haloo!!

Udah lama ga up, maapinnn :( mood nulis entah kemana beberapa hari inii :((

semoga sukaaaa ya sama part ini <3

Tandai typo please 🌷

Waktu demi waktu, hari demi hari, siang telah berganti malam, bulan dan bintang yang menggantikan matahari untuk menyinari bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu demi waktu, hari demi hari, siang telah berganti malam, bulan dan bintang yang menggantikan matahari untuk menyinari bumi. Jam terus berputar menemani kehidupan manusia di muka bumi. Seminggu telah berlalu, perempuan dengan status pelajar itu kini tengah sibuk dengan pekerjaannya. Ya, ia diterima bekerja di cafe Star setelah memenuhi persyaratan. Hari libur seperti ini ia bekerja full, sementara hari-hari sekolah, ia hanya bekerja dari jam empat sampai jam delapan malam.

Hari weekend yang seharusnya dipakai untuk menikmati masa libur, justru ia harus bekerja di sebuah cafe yang selalu ramai oleh kalangan pelajar seusianya.

Nasya. Perempuan yang ditugaskan untuk mengantarkan makanan pada pengunjung itu kini tengah berjalan ke arah meja nomor tiga. Bibirnya membentuk senyuman manis membuat pengunjung merasa nyaman dengan pelayanannya. Seminggu bekerja di cafe Star cukup baik, ia bekerja dengan sempurna. Hanya saja, Nasya terkadang masih mengeluh lelah. Tapi setelah sadar, ia selalu menggeplak bibirnya dengan kesal. Ia kadang lupa caranya bersyukur.

"Selamat menikmati kak, permisi." Nasya tersenyum manis pada sepasang kekasih yang kini tersenyum balik juga pada Nasya. Setelah itu, Nasya berjalan kembali ke arah dapur, untuk melanjutkan tugasnya.

Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dengan sedikit kencang. Ia menoleh, lalu mendapatkan Yara --- teman bekerjanya yang selama ini baik pada Nasya. Yara terkadang sering mengantarkan Nasya pulang, oh bukan, bahkan setiap hari, Yara selalu mengantarkan Nasya pulang. Yara anak rantau, perempuan berlesung pipi itu baru lulus SMA tahun kemarin.

Nasya memang bekerja di sini hanya modal nekad, ia hanya memikirkan jika dirinya harus bekerja, tanpa memikirkan yang lain, ia bahkan tidak memiliki kendaraan hanya untuk pulang pergi. Tapi jika sudah rezekinya, pasti akan ada jalan untuk memulai.

"Iya kak? Kenapa?"

Yara sendiri terlihat buru-buru, "itu Sya, aku boleh minta tolong gak? Tolong anterin makanan ke ruang VIP di belakang ya, aku mau ke wc, gak kuat ini, ada panggilan alam. Kamu tinggal ambil aja ya di dapur, minta tolong ya Sya, makasih makasih!" kata Yara panjang lebar. Tanpa menunggu jawaban dari Nasya, Yara sudah berjalan dengan buru-buru. Hal itu membuat Nasya tertawa terheran-heran dengan kelakuan teman barunya itu. Yara memang selalu heboh.

Mengingat teman, hubungan Zhafira dan Sylvia masih sama. Mereka bertiga masih enggan untuk sekedar memperbaiki. Entah Nasya yang gengsi, atau Zhafira dan Sylvia yang sudah terlanjur benci.

NASYADIRA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang