20 : Love Her

13 3 0
                                    

Hallow!

Semoga sukaaaa sama part ini!

Tandai typo please 🌷

"Kita juga gak boleh jadi manusia jahat lho guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita juga gak boleh jadi manusia jahat lho guys. Berlagak menjadi orang yang paling mendukung, tapi besoknya nikung!"

"WADUH!"

"PERANG INI PERANG!"

"Ada apa ini rame-rame?"

Pandangan semua murid kini teralih pada bu Angel -- selaku guru sejarah yang kini tengah menatap mereka penuh tanda tanya. Apalagi pada Agam selaku ketua kelas. "Ada apa ini Agam?" bu Angel beralih menatap sapu yang dipegang Agam.

Agam dengan buru-buru menyembunyikan sapu nya ke belakang tubuh seraya terkekeh. "Itu bu, anu... ini saya lagi diskusiin jadwal piket baru bu." Kata Agam mencari alasan. Bu Angel memang salah satu guru yang wajib diwaspadai.

Walaupun sedikit tidak percaya, bu Angel tetap mengangguk mengiyakan. "Yasudah. Sekarang semuanya duduk!" Perintahnya tegas.

Pembelajaran langsung dimulai dengan serius, semuanya berusaha memahami materi yang dijelaskan oleh bu Angel, kecuali Nasya yang malah memijat keningnya pusing, karena ucapannya tadi yang menurutnya berlebihan. Ia tidak membayangkan betapa marahnya Sylvia saat kalimat tadi terucap. Nasya merasa sangat tidak enak sekarang.

Ia menghela napas panjang berusaha untuk fokus pada pembelajaran. Saat istirahat, Nasya akan langsung meminta maaf pada Sylvia.

***

"Maksud lo apa tadi?"

Saat istirahat, Nasya, Zhafira dan Sylvia memutuskan untuk duduk di kursi pojok, untuk memberikan sedikit kebebasan pada Nasya yang harus meminta maaf kepada Sylvia. Karena bangku pojok ini, sedikit jauh dari bangku-bangku lainnya. Mereka juga tidak tahu kenapa.

"Vi sumpah gue minta maaf banget sama kata-kata gue. Maaf banget, gue terbawa suasana aja, gue juga gak bermaksud apa-apa kok Vi, gue salah banget, gue salah, gue minta maaf." Nasya benar-benar merasa bersalah atas ucapannya tadi.

Sylvia terkekeh meremehkan mendengar itu. "Lo mempermalukan gue, Sya." Katanya sedikit emosi.

"Iya gue tau, makanya gue minta maaf. Maaf yaa?"

"Lo kalau gak suka sama hubungan gue sama Raffa bilang aja, lo juga gak usah pura-pura mendukung, Nasya." Sepertinya Sylvia masih enggan untuk memaafkan Nasya.

Zhafira yang hanya diam saja, kini ikut bersuara. "Lo berdua sama-sama tolol, jangan sampe dah persahabatan kita ancur gara-gara ini." Perkataan Zhafira, mampu membuat Nasya maupun Sylvia bungkam. Zhafira memang tidak pernah salah dan terlalu jujur. "Sekarang obrolin baik-baik, gue mau pesen makanan dulu." Zhafira beranjak dari duduknya tanpa bertanya makanan apa yang mau mereka makan.

NASYADIRA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang