26 : Yara vs Zhafran

10 3 0
                                    

Haloo!

Trimakasiii udah mau lanjut baca! Janlup vote yaw!

Tandai typo, please 🌷

Keesokan harinya, kala matahari belum memunculkan sinarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, kala matahari belum memunculkan sinarnya. Langit yang masih terlihat sedikit gelap, dan udara yang masih terasa dingin. Waktu yang pas untuk bermalas-malasan di hari libur.

Tapi berbeda dengan Nasya yang kini sedang menyisir rambutnya dengan wajah datar, mood nya sedikit buruk dari ia membuka mata. Bahkan beberapa kali ia menghela napas kasar, entah kenapa. Tapi rasanya sangat kesal, tapi tidak tahu karena apa.

Ada yang sama kalau bangun pagi kadang suka gitu? Tos sama Nasya!

Setelah rambutnya sudah rapi, kini Nasya memoleskan bedak di wajahnya, tak lupa liptint kesayangannya. Jangan lupa juga beberapa semprot minyak wangi. Setelah merasa puas dengan penampilannya pagi ini, ia langsung memakai tas selempang dan siap untuk memulai harinya.

"Lo siapanya?"

"Aku temennya!"

"Ya sama!"

"Ya udah!"

Keningnya mengerut mendengar suara perdebatan dua orang di luar. Dengan sedikit buru-buru, Nasya langsung membawa sendalnya dan membuka pintu. Perdebatan yang sempat terjadi terhenti seketika kala mendengar pintu dibuka.

Setelah tahu siapa pelakunya, Nasya menghela napas pelan.

"Dia siapa si Sya?"

"Temennya!"

"Sewot aja lo!"

"Biarin!"

"Pada kenapa si?" akhirnya Nasya membuka suara kala melihat kedua temannya terus saja adu mulut. Ia mendudukkan dirinya di pembatas kontrakannya dengan yang lain, menatap kedua orang di depannya dengan tatapan bertanya.

"Ini siapa sih? Ngaku-ngaku temen kamu!" kata Yara sedikit sewot.

Yang menjadi rival Yara kali ini pun menatap perempuan itu tidak terima. "Lo yang ngaku-ngaku!" kata Zhafran tak kalah sewot.

Ya. Dua orang yang dari tadi berdebat adalah Zhafran dan Yara.

"Dia temen Nasya kak. Btw lo ngapain kesini?" beritahu Nasya pada Yara, sekaligus bertanya pada Zhafran yang masih anteng duduk di atas motornya.

NASYADIRA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang