25 : Dejavu

12 3 0
                                    

Haii!

Makasih udah mau lanjut baca!

Semoga sukaaaa <3

Tandai typo please 🌷

Tandai typo please 🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanteeee!"

"Sylviiiiii!"

Kedua perempuan berbeda umur itu saling berpelukan, menyalurkan rasa rindu akibat dua bulan tidak bertemu. Pelukan mereka tak berlangsung lama saat Sylvia melepaskan pelukan itu dan langsung menatap wanita di hadapannya dengan kesal.

"Tante sibuk banget sampe lupa kalau aku yang cantik ini kangeeen!" Sylvia kembali memeluk erat sosok wanita dengan baju jas hitam favorit nya itu. Perlakuan Sylvia mengundang kekehan kecil dari mulut wanita dipelukannya. Tante nya ini memang wanita sibuk. Seringkali keluar kota untuk melaksanakan pekerjaan bisnis nya.

"Hahaha maaf banget, tapi tante punya hadiah lho buat kamu!" Kalimat yang terlontar dari mulutnya membuat Sylvia melepaskan kembali pelukan erat itu, matanya menatap penuh binar pada tante kesayangannya ini.

"Mana mana?!"

"Kamu ini gak ada jaim-jaim nya."

"Buat apa jaim sama tante." Sylvia melewati seseorang yang disebut tante itu, dirinya langsung duduk di sofa tanpa rasa canggung.

"Nih buat kamu." Sang tante menyerahkan paper bag kehadapan Sylvia yang langsung disambut baik olehnya.

"Iiih makasiih banget!" ucap Sylvia kegirangan.

"Sama-sama."

"Eh tante Sylvia mau curhat nih!"

"Silahkan, tante dengerin."

Hening sebentar sebelum terdengar helaan napas pelan dari Sylvia, sepertinya ada sebuah beban yang menimpanya. Hal itu langsung membuat wanita di hadapannya menatap Sylvia serius. Sylvia yang melihat tatapan itu langsung saja memulai sesi curhatnya.

"Sylvia lagi suka sama cowok sekelas." Kalimat pembuka yang Sylvia ucapkan membuat tante mengernyitkan dahinya bingung.

"Terus apa masalahnya?"

"Temen Sylvia juga suka sama tuh cowok." Helaan napas terdengar lagi.

"Waduuh, berat kalau udah cinta segitiga gini."

"Tapi cowoknya lagi deket sama Sylvia tante. Temen aku itu ngejar-ngejar dia mulu, makanya dia risih. Tapi waktu Sylvia coba deketin dia, eh dianya malah ngedeketin balik. Temen Sylvia gak tahu kalau kita deket, makanya Sylvia jadi ngerasa bersalah. Tapi rasa Sylvia juga sama besarnya kayak dia."

NASYADIRA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang