PROLOG

1.1K 42 0
                                    

Hello semuanya🤗
Apakah kabar?
Aku senang deh kalian bisa mampir ke ceritaku
Semoga kalian suka sama ceritaku aminnn...

Bahkan hujan lebih baik darimu karena. datangnya hanya membahasi bukan menyakiti
-Arinda Dealova cristabel

Jika ada perpisahan kenapa kita harus dipertemukan
-Muhhamad Rafael megantar

Raganya memang ada denganmu, tapi hati dan pikirannya masih terjebak dalam masa lalunya
-Alden Restu Dewantara

Punya banyak cerita, tapi gapunya rumah buat bercerita
-Naura Azalia Caroline

Belajar menerima keadaan, tanpa harus membenci kenyataan
-Arvin Elvano Dewangga 

******

"Dea, kemari deh aku mau kasih sesuatu sama kamu" ucap bocah laki-laki berusia 6 tahun

Dea menghampiri bocah laki-laki itu" apatuh bikin Dea penasaran"jawab gadis kecil itu berusia 5 tahun

"Aku mau kasih kiss ke kamu"

"Kiss itu apa ya" tanya Arin dengan wajah polosnya itu, gadis itu tidak mengerti apa yang dimaksud El.

Tanpa berkata apa-apa lagi El langsung mencium kening Arin. Cewek itu seketika terdiam kaku, saat temannya mencium pipinya.

"Ihhh El kok cium pipi Dea, nanti hamil gimana? Hikss, dea belum siap punya Dede" ucap Arin dengan polos. Cewe itu beneran menangis, ia pikir dirinya akan hamil muda.

"Kalo kamu hamil, El akan tanggung jawab hehehe" jawab El dengan nada ketawa lalu mencubit pipi Dea sangat gemas.

"Aku gamau jadi ibu, hikss" Arin semakin kencang nangisnya.

"jangan kuat-kuat nangisnya" ujar El lalu mengusap air mata gadis kecil itu.

"Nanti kamu semakin jelek kalo nangis" ucap El sambil tersenyum miring

"Berati Dea jelek ya?"

"Iya.

"Jahat banget El"

"Udah dong nangisnya."

"Ini pertanda perpisahan" bisik El ditelinga Arin.

"El, kamu mau kemana?"ucap Arin
"Jadi kita perpisah selamanya gitu?"

"Enggak, nanti suatu saat nanti kita bertemu lagi" jawab El

"El, kok ngomong kaya gitu"

"Hmmm"

"El jawab aku, kamu mau kemana" tanya arin sekali lagi

"Aku gak kemana-mana" jawab El sambil tersenyum manis ke arah Arin. Cowok itu berdiri dari duduknya kemudian ia berjalan meninggalkan Arin.

Arin berdiri dari tempat duduk lalu mengejar bocah laki itu dengan cepat ia memeluk El dari belakang " kamu gak boleh pergi"

"Cuma bentar nanti aku kembali lagi, gak lama aku pergi dari kamu" ucap El kemudian ia membalas pelukan itu.

DIA RAFAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang