Hai hai hai! Selamat malam!
Gimana kabar kalian?😻
Semoga baik yaaaa
Semoga selalu sabar menanti cerita ini yaaa💗Bintang dan komenmu semangatku
*******
Setelah mengeluarkan motor didalam garasi rumahnya. Arin buru-buru pergi menuju sekolah. Berhubungan jam masuk sekolah masih lama. Arin memilih untuk mengendarai motor CBR dengan santai saja. Sesekali. Dia mengedarkan pandangannya ke arah tukang kebun yang mencuri perhatiannya selama diperjalanan. Diwaktu pagi seperti ini. Terlihat manusia-manusia dibumi mulai sibuk untuk kembali menempuh realita kehidupan yang tak seindah di drama Korea. Demi mencari pundi-pundi rupiah. Di jam sepagi ini. Orang-orang bahkan sudah berangkat untuk bekerja. Arin sengaja selalu memilih jalan perkebunan dibandingkan jalan lintas. Karena itu lebih dekat dari rumah mau menuju ke sekolah.
Sekitar 30 menit, akhirnya Arin sampai di area parkiran sekolah. Tanpa berlama-lama, setelah. memakirkan motor dengan sempurna. Dia pun bergegas pergi dari sana dan berniat untuk menuju kelasnya. Ada beberapa tugas milik temannya yang belum dia kerjakan. Iya. Arin selalu membuka jasa joki tugas untuk menambah penghasilan meskipun tidak seberapa.
"DOR!"
"Astaghfirullah." Arin mengelus dadanya saat seseorang mengejutkannya dari arah belakang. "Kenapa,sih,Eliza?." Katanya kesel saat melihat Eliza. Sipelakku, yang justru tertawa kencang karena berhasil membuatnya jantungan. Eliza sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun. Cewek yang berjibab itu buru-buru menormalkan ekspresi saat ada beberapa murid laki-laki yang lewat dihadapan mereka berdua.
"Idih, kalo ada cowok lewat aja pura-pura angun, enek gue liatnya." Arin bersedekap dada sambil memutar bola matanya jengah.
"Mereka harus liat gue sebagai cewek yang sempurna, Rin," jawab Eliza seraya merapikan hijabnya.
"Bersikap apa adanya juga gak papa kali."
"Itu kalau yang udah sama bener-bener cocok, sejauh ini gue ngerasa belum ada yang klop."
Arin merangkul pundak Eliza, kemudian mengepal pelan kepala cewek itu hingga membuat Eliza kesel liatnya. " Kalau sama Andrian? Sebagai penglihatan gue dan pemikiran yang ada di otak gue, Lo sering salting sama dia, yakin Lo gak ada rasa?"
Eliza refleks menyingkirkan tangan Arin dipundaknya. Sebisa mungkin, dia berusaha menampilkan raut wajah yang biasa-biasa aja agar temannya tidak curiga. " Gue itu sukanya sama jaehyun. Lagian nggak usah ngurusin urusan gue deh. Urusin aja dulu tuh, cinta Lo sama Rafael atau Alden."
"Banyak banget cowok Lo Rin!."
Entah sejak kapan, Rafael dengan suara beratnya itu tiba-tiba berdiri tegap dibelakang mereka. Tentu saja membuat kedua cewek itu hampir terjerungup Kedepan karena suara berat yang diciptakan terasa begitu dekat ditelinga mereka.
"Za, Lo pergi." Perintah Rafael kepada Eliza tanpa memikirkan perasaan cewek itu, beruntung Eliza termasuk orang yang santai dan tidak gampang terlalu mengambil hati.
"Iya deh, kalian pacaran aja Sono! Gue gamau disini jadi obat nyamuk kalian berdua!." Kelakar Eliza sedikit emosi. Kemudian berjalan pergi dari hadapan Rafael dan Arin Dengan menghentakkan kakinya kesal.
Setelah kepergian Eliza, Rafael pun kembali memusatkan perhatiannya yang ke arah Arin. Dia memandang cewek itu dari atas sampai kebawah. Pagi ini, Arin terlihat begitu manis dengan mengenakan hijab dibandingkan tidak memakai hijab. Arin adalah sebagai cewek yang ceroboh dari dulu yang sialnya begitu menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA RAFAEL
Teen Fiction⚠️ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN VOTE DULU MAKSA INI Arinda Dealova cristabel seseorang gadis yang dijuluki sangat cantik di SMA myeonlis Karena kecantikannya para murid sangat mengaguminya. Tujuan utamanya adalah mencari seseorang bernama El semenjak...