20. CINTA ITU MISTERI

146 12 0
                                    

Hai, selamat membaca
Jangan lupa vote and komen
Karena itu membuatku semakin semangat updatenya ♥️

Bersikaplah dewasa, kamu boleh mencintainya, Tapi biarkan dia mencintai pilihannya.
_Alden Restu Dewantara


💨🌪️

Rafaell ganteng
Online

Arin berangkat bareng, yaa
Aku bawa helm dua

Okay
Tunggu depan rumah aja yaa

Siap!aku bentar lagi sampe kok!

Setelah membaca pesan singkat tersebut, Arin yang tadinya hendak ke dapur untuk sarapan, malah kembali ke kamar untuk memeriksa penampilannya. " Udah cantik, lah, ya, gue."

Mamanya sedang menyiapkan sarapan saat Arin ke dapur, tadinya, Arin berniat untuk sarapan dirumah, tapi tidak jadi karena kasihan Rafael kalau harus menunggu terlalu lama.

"Eh, tumben udah rapi." Ucap Mikha saat melihat Arin cengar-cengir.

"Udah Sana, tunggu dimeja makan, mama bentar lagi selesai masaknya."

"Hehehe, aku gak sarapan dirumah ya, ma? Temanku udah nungguin."

"Ngak, ngak, gak kapok kamu, ya, sakit karena gak sarapan."

"Nanti disekolah Arin sarapan, kok, ma, janji, nanti Arin beli nasgor dikantin."

"Kamu pikir, nasi goreng itu bagus untuk kesehatan kamu.?" Tutur Mikha seraya memindahkan tempe sambel ke wadah, Arin segera mengambil wadah tersebut dan menaruhnya dimeja makan.

"Arin gak setiap hari ma, makan nasi goreng."

"Duduk dulu bentar, seenggaknya kamu minum susu yang mama bikin."

Arin akhirnya menurut, dia duduk di kursi makan, didampingi oleh mama sudah menunjukkan raut serius.

"Mama, mau tanya, kamu pergi ke sekolah bareng siapa? Gak biasanya Eliza pergi sekolah sepagi ini."

Arin yang sedang meneguk susu seketika tersendat sampai terbatuk-batuk." Mama, ih, apaan, sih, kan udah Arin bilang, Arin pergi ke sekolahnya bareng teman bukan pacar."

"Pelan-pelan makannya kalo lagi minum."

"Mama, pula pertanyaan aneh banget, Arin lagi minum malah ditanyai gitu." Arin mengajukan protes sambil mengambil tisu yang diberikan Mikha.

"Lagian, yang bilang kamu pergi bareng pacar siapa? Mama kan gak ada nanya kamu pergi bareng cowok."

"Kamu punya pacar? Sejak kapan anak mama punya pacar? Kenalin dong ke mama." Goda Mikha dengan candaan, membuat Arin merenggut dan semakin merengek.

"Gak ada cowok, gak ada, Arin gak punya pacar."

Mikha mengabaikan segala protes Arin. " Kamu mau sarapan,nggak? Mama ambilkan,nih, nasinya."

"Nggak." Arin langsung beranjak dari kursi makan, Dengan wajah merengut kesal, dia menghampiri mama. "Pamit."

Mikha mengulurkan tangannya yang langsung dicium singkat oleh Arin. Ketika itu, mama mengusap hijab Arin lembut.

DIA RAFAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang