2. ARINDA VS JUNA

414 37 0
                                    

Annyeong 🤗🤗
Selamat membaca

*****

"Arin bangun." Nina membangunkan Arin yang sedari tadi masih tertidur pulas.

"Eee bentar lagi." jawab Arin masih tertidur dengan kondisi mata tertutup.

"Udah jam berapa ini sarapan dulu." Nina menggoyangkan tubuh Arin supaya terbangun dari tempat tidurnya.

Namun hasilnya nihil. Arin sama sekali diam di tempat dan tidak bergerak sama sekali.

Namun Nina mempunyai ide bagus untuk cucunya terbangun.

"Yakin gamau bangun, Oma sama mama kamu bikin sate ayam tadi Lo" goda Nina supaya Arin terbangun dari tempat tidurnya.

"Beneran Oma sarapan kita ada sate ya" Arin sangat senang entahlah rasanya seneng banget kalo dia mendengar kata sate walaupun cuma 3hari blm makan sate rugi sekali kalo dia gak makan sate rasanya ingin mati.

Hahaha bercanda ya guys.

"Iya. Oma beneran ngapain coba Oma bohong sama cucu Oma." Kata Nina
"yaudah siap siap sana buat pigi sekolah"

Arin memberikan tanda hormat kepada Nina. " siap Oma laksanakan."

Arin segera bangun dari tempat tidurnya dan langsung ke kamar mandi tanpa disuruh oleh Nina.

"Giliran sate juara satu" batin Nina

******

"Good morning family"sapa Arin dengan wajah ceria karena dia akan memakan kesukaan dia.

"Morning sayang, kok pagi² gini muka kamu senang gitu sayang ada apa ini" tanya dama papa Arin.

"Entah itu pah, kek gak kaya biasanya, pasti ada maunya ini" sambung Juna adek kandung Arin.

"Ehhh enak aja, aku biasanya emang kek gini kali" ucap Arin

"Udah jangan bertengkar lagi, Arin kamu duduk sini di sebelah mama" ucap Mikha, Mamanya Arin dan Juna.

Arin hanya mengangguk dan tersenyum lalu ia duduk di samping Mikha yang sudah Mikha siapkan dari tadi.

Arin besibuk mencari sate yang ada di meja makan ternyata satenya sudah tidak ada di meja makan.

"Loh, kata Oma tadi ada sate. kok ga ada."tanya Arin

"Iya sayang tadi emang ada" jawab mikha

"Terus sekarang kok ga ada ma" kata Arin " apa jangan-jangan Lo yang abiskan satenya" tuduh Arin kepada Juna yang asik makan.

Kakak beradik sama² menyukai sate itu adalah makanan favorit mereka.

"Iya" jawab Juna dengan santai tanpa menoleh sedikit pun.

"Lo itu emang rakus banget sih jadi orang"

"Suru siapa jalannya lambat kaya siput"

"Kalo pada dasarnya rakus ya tetap rakus" tegas Arin.

"Jaga omongan Lo kalo ngomong" nada tinggi juna.

"Suru siapa Lo ambil jatah milik gue, yang seharusnya punya gue malah lu embat" ujar arin

"Itu namanya udah rezeki bagi gue, mungkin sekarang bukan Rezki lu." Jawab Juna

"Pokoknya gue gamau tau Lo harus tanggung jawab" tegas Arin

"Bodoamat ah gak peduli gue"

"Oh gitu ya Lo semakin melawan sama kakaknya"

Juna hanya memutarkan bola matanya malas"gak gitu kakak ku."

DIA RAFAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang