12. PULANG BARENG

172 23 6
                                    

Hai selamat membaca
Semoga suka sama ceritaku aminn
Vote itu gratis jadii silahkan vote dulu 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

-

"Maksudnya.?" ucap fazar dengan wajah tidak bersalah.

"Seharusnya Lo ngajarin cewek lo Jangan liar. Gara-gara lo dia jadi liar kaya gini."

"Lo kok salahin gue."

"Emang semua ini gara-gara lo setiap gue minta pulang pasti Lo halangin dan bodohnya lagi si Naura mau turutin apa kata Lo." Emosi arin

Arin kembali menatap wajah naura. Emosinya mulai terpancing dengan sikapnya naura " Lo lebih pilih dia daripada sahabat Lo sendiri! Lo gak mikirin perasaan gue! Lo lebih mentingin fazar daripada gue. Lo gatau kan? Setiap gue abis pulang pergi bareng Lo. gue selalu kena marah sama orang tua gue. yang gue lakuin ini demi Lo! Demi Lo bisa ketemu sama fazar! Tapi Lo benar-benar gak tau diri naura." Tanpa Arin sedari Air matanya sudah turun membasahi pipinya.

"Jangan bawa-bawa nama cowok gue dia gak ada sangkutannya sama urusan kita." Balas Naura.

Arinda menatap naura tidak percaya ternyata ia lebih membela pacarnya daripada sahabatnya sendiri padahal Arin dan Naura sudah bersahabatan semenjak waktu SMP sedangkan naura bertemu dengan fazar baru beberapa bulan.

"Oke fine. Kalo itu mau Lo. Gue mau pulang sendiri." Ucap Arin yang merasa kesal dibuat naura dan langsung berlari menjauh dari naura. Ketika cewek itu melangkah maju mendekatinya. Arin dengan cepat mengambil langkah menjauh dari Naura. Sementara Naura sudah menyerah untuk mengejar arin dirinya kembali lagi ke basecamp.

"Woy gue minta tolong kejar Arin." Ucap Naura dengan wajah kecapean

"Emang Arin pergi kemana tadi.?" Tanya varo

Naura mulai menceritakan hal yang baru saja terjadi "sekarang Tolong kejar dia." Ucap Naura

Semua anggota Laveros segera mengambil motor mereka masing-masing untuk mengejar arin. Tak lama kemudian mereka menemukan sosok gadis yang sedang berjalan sendirian di tengah malam. Ya benar. Gadis itu adalah Arinda dengan cepat laveros langsung membujuk Arin.

"Arin ayo pulang bareng gue." Bujuk Naura

Arin hanya terdiam tidak menjawab perkataan Naura.

Seseorang turun dari motornya " Arin udah ayok pulang ini udah malem jangan bikin urusannya mangkin panjang" bujuk Aril dan langsung menarik tangan Arin pun langsung berhenti.

"Lepasin gue mau pulang sendiri." Balas Arin kemudian melepaskan tangannya yang ditarik oleh aril.

"Jangan gini Rin. Kita semua panik kalo sikap Lo kaya gini." Sambung Andrian.

"Gara-gara kalian semua gue bisa kena marah sama orang tua gue." Jawab Arin

"ayo kita pulang jangan bikin gue tambah emosi ." Tegas Naura

Arin terkekeh geli "Apa Lo bilang? Lo yang emosi? Seharusnya gue yang emosi sama sikap Lo! Lawak Lo."

"Yaudah loh. Sekarang kita pulang." Balas Naura

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri." Tolak Arin kemudian Arin dengan cepat mengambil langkah, mengabaikan Teriakan dan panggilan dari anggota Laveros.

"Biar gue yang bujuk dia." Ucap Rafael tiba-tiba.

"Lo yakin rel bisa bujuk dia?" Tanya Naura

"Lo jangan remehkan gue." Balas Rafael

Naura hanya mengganguk sebagai jawaban, kemudian Rafael segera menyusul Arin dengan motornya.

DIA RAFAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang