Hari pertama setelah kepindahan, Haru masih membutuhkan penyesuaian. Contohnya seperti cuaca, makanan dan hal-hal yang masih sulit diterima oleh bayi. Seperti pagi ini, Haru baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Haru belum di izinkan tidur sendirian sehingga dia masih tidur bersama kedua orangtuanya. Namun bayi berusia 2 tahun itu tampak kebingungan begitu dia mendudukan tubuhnya di atas kasur. Tidak ada Ayah atau Papa disana dan Haru juga belum mengenali tempatnya berada sekarang.
"Yayah...." Mata Haru berkaca-kaca, "Papa..." Tidak ada jawaban, dia semakin ketakutan saat merasa bahwa keduanya memang tidak ada di ruangan ini, "Hweeee Papa.... Huhuhu.... Pa... Pa... PAPA!!!! HWAAAAA.... AYAHHH.... AYAAHHH..."
Suara pintu yang terbuka dengan tidak sabaran mengalihkan perhatian Haru. Bayi itu semakin menangis kencang begitu dia melihat Jazaa masuk ke dalam ruangan. Alih-alih merasa tenang, Haru malah mengeraskan suara tangisnya membuat Jazaa terkekeh. Bayinya menggemaskan sekali dengan air mata yang bercucuran juga wajah yang memerah.
"Kenapa nangis? Biasanya bangun tidur langsung cari Papa." Jazaa membubuhi kecupan sayang di pipi Haru.
"Kemana? Hawu cali Papa kemana?" Haru menenggelamkan wajahnya di cekuk leher sang Ayah.
Jazaa mengerti sekarang. Haru masih merasa asing dengan rumah barunya sehingga dia kebingungan saat bangun tadi. Dia pun membawa sang anak keluar untuk bertemu Yasa yang sedang sibuk di dapur. Bayi gempal itu pasti ingin bersama Papa. Sedangkan Yasa sedang membuat sarapan untuk Haru yang terbiasa sarapan begitu dia bangun tidur.
"Halo Haru..." Yasa tersenyum saat melihat suami dan anaknya berjalan ke arahnya, "Kenapa nangis sayang?"
"Masih bingung dia. Bangun-bangun enggak ada kita." Jazaa yang menjawab.
"Yaudah, aku titip dulu ya Yah. Masih belum beres ini."
Belum ada tanda-tanda Haru ingin bersama Yasa begitu anak itu melihat Papa nya di dapur. Jadi Jazaa membawa Haru ke halaman depan sekaligus memperlihatkan isi rumah agar bayinya tidak kebingungan lagi. Di bawah ada 3 kamar, 1 kamar utama yang akan di isi oleh Jazaa, Yasa dan Haru, 1 kamar Haru meskipun belum di isi oleh si pemilik kamar dan 1 ruangan berisi mainan-mainan milik Haru. Jazaa sengaja membuat ruangan bermain untuk Haru agar anak itu tidak memainkan mainannya dimana saja. Yasa menolak mempekerjakan asisten rumah tangga sehingga Jazaa harus mencari cara agar pasangan hidupnya tidak kelelahan dalam mengurus rumah. Jadi dia sengaja membuat ruangan khusus untuk Haru agar Yasa tidak perlu repot-repot membereskan mainan-mainan yang pastinya akan berserakan.
Sementara itu dilantai 2, ada kamar tamu, ruang kerja Jazaa dan ruang kerja Yasa. Jazaa sengaja memberikan pagar kecil agar Haru tidak naik ke atas. Bukan karena tidak boleh, Haru boleh naik ke atas selama masih dalam pengawasan orang tuanya. Jazaa khawatir bayi aktif itu justru akan naik ke lantai 2 sendirian sehingga membahayakan keselamatannya. Alhasil demi menjaga hal-hal yang tidak di inginkan, Jazaa meminta tolong pada Harry agar mendesign ulang rumah mereka dengan mengedepankan kesematan bayinya.
"Bola Ayah!!!" Haru memekik begitu dia melihat sebuah bola tersimpan di halaman rumah.
"Haru mau main bola?"
"Huum... Hawu main bolana tsama Ayah."
Jazaa menurunkan Haru yang langsung berlari ke arah bola yang di simpan Harry kemarin. Dia tau keponakannya menyukai bola meskipun belum bisa memainkannya secara benar. Selagi menunggu sarapan selesai dimasak, Jazaa dan Haru menghabiskan waktu untuk bermain di halaman. Saat tinggal di Berlin dulu, Haru tidak bisa bermain sepuas ini karena mereka hanya tinggal di sebuah apartement. Haru biasa bermain di dalam ruangan, tidak di halaman luas seperti sekarang. Terima kasih kepada Harry yang sudah repot-repot membuat halaman rumahnya menjadi semenarik ini untuk Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hawu Daily Life || jiyosh ft haruto
FanfictionHaruna, bayi berusia 2 tahun kurang 1 bulan terpaksa harus tinggal di lingkungan baru akibat pekerjaan Ayah yang harus pindah. Anak semata wayang Jazaa dan Yasa ini sudah fasih berbicara meskipun ada beberapa pelafalan huruf yang masih harus dibenar...