happiness

392 40 2
                                    

Happy reading......


"Hssss jangan nangiss gue bercanda, iya gue mirip yewonn, udah jangan nangis abis ini kita ke sekolah."jeongwoo mendekati haruto dan mengelus Surai hitam haruto lembut.

Ini lama kelamaan jeongwoo sudah mulai akrab sama haruto, ya walaupun awalnya jeongwoo hanya terpaksa menjaga haruto.

Tetapi akhir-akhir ini jeongwoo sudah mulai nyaman untuk menjaga haruto dengan sifat manja nya.

"Goo berangkat." Haruto menggenggam tangan jeongwoo erat hingga naik di atas motor nya.



••••

Bahkan ketika Sampai nya disekolah pun haruto masih menggenggam erat tangan jeongwoo.

Jalan saja haruto mepet dengan jeongwoo seperti anak kecil yang sedang ketakutan.

"Eh?kenapa jalannya gini?." Jeongwoo berhenti melangkah hanya untuk menanyakan nya pada haruto. Namun haruto menjawab dengan gelengan kepala saja.

Singkat cerita akhirnya mereka sampai di depan kelas, begitu masuk mereka langsung duduk.

Jeongwoo heran saja kenapa masih sepi tidak seperti biasanya jeongwoo selalu saja telat, apa mungkin jeongwoo yang berangkat terlalu pagi?.

Hanya ada jeongwoo dan haruto juga beberapa teman kelasnya.

"Padahal bentar lagi haru ulang tahun eh bunda sama ayah udah ninggalin haruu." Celtuk haruto yang diem-diem jeongwoo mendengarkan nya.

"Apa ini kejutan yang dimaksud bunda sama ayah?." Ucapnya lagi.

Kalo kayak gini nih jeongwoo ga tega.

"Kapan emang ulang tahun nya?." Tanya jeongwoo menatap haruto yang tertunduk.

Haruto beralih menatap jeongwoo " lima April." Jawabnya. Jeongwoo tersenyum kalau mengelus kepala haruto.

"Wah empat hari lagi dong." Haruto mengangguk.

"Haru mau hadiah apa dari gue?."tanya jeongwoo,haruto malah menggelengkan kepalanya.

"Gue bakal turutin kemauan Lo."

Haruto menatap jeongwoo berbeda dari sebelumnya nya pertama kali nya ia temui, yang haruto lihat jeongwoo hanyalah sosok yang galak, ngeselin ternyata mempunyai sisi baik.

"Gapapa ngomong aja." Kata jeongwoo.

"Haru gamau apa-apa." Jeongwoo ga percaya, pasti ada keinginan yang diinginkan haruto ketika ulang tahun.

Haruto kembali menunduk.

"Gue tau ru, Lo punya keinginan di hari ultah Lo kan?." Ucap jeongwoo.

Tidak ada respon apapun dari haruto.

Jeongwoo memilih untuk diam, dan berfikir agar mendapatkan ide untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Haruto.

Tetapi ide yang di dapat jeongwoo malah ide menjauhi haruto Sampai di hari ulang tahun Haruto datang.

Jeongwoo masih berfikir apa mungkin jeongwoo menjalankan ide nya, pasti haruto sedih dan menangis sejadi-jadinya.

Ide yang tadi jeongwoo simpan, karena jeongwoo ingin mendengar pendapat teman-teman lainnya.

Sekarang sudah mulai pelajaran.



••••
Kedua adik jeongwoo masih bersama jihoon dan istri nya.

Sebelum pulang sekolah jeongwoo sudah ada janji dengan teman-teman nya untuk membicarakan soal ulang tahun Haruto.

"Hoamm!."

"Ngantuk?."haruto ngangguk.

"Ganti baju terus tidur."

Keduanya menuju ke kamar untuk bersih-bersih.

"Nah sekarang gue temenin tidur, nanti kalo haru udh bangun ga ada gue brrti gue lagi keluar." Kata jeongwoo membawa haruto ke atas kasur.

"Mau kemana?."

"Camp, udah ada janji."

"Oh sama Eric juga ya.." paling ga ngerti nih apa maksud haruto.

"Iya."

Di tengah-tengah jeongwoo muncul ide baru kayaknya momen ini pas deh buat ngejauhin haruto demi misi.

"Jangan lama-lama yaa jewuu.", Jeongwoo ngangguk

"Bentar doang, haru mau dibeliin apa?.", Haruto ngegeleng.

"Jewu sebelum jewu keluar haru mau ngomong, di hari ulang tahun haru aku mau jewu jangan pake kata Lo-gue ke haru dan pengin ke makam ayah bunda doang." Kata haruto.

"Boleh kan jewu?."

"Gatau gue bisa ga, kalo mau ke makam pasti gue turutin tapi yang satu gue belum tau." Haruto ngerti kok.


••••

Dikediaman Camp nya jeongwoo berdiskusi dengan teman nya.

"Lo serius mau ngelakuin ini ke haruto?!." Tanya Junghwan.

"Ya gue serius."

"Lo gausah gila deh Lo woo, haruto baru di tinggal ortu nya gue takut dia down lagi." Kata Jay.

"Iya anjir sepemikiran." Timbal jaehyuk.

"Yaelah namanya aja nyoba dulu." Timbal si Junghwan.

"Ya gue tau, tapi Lo tau hati haruto tuh lemah liat dia ke jeongwoo aja manja banget apalagi mau ada niatan jatuhin haruto." Ucap Jay.

"Ya maksud gue ga semua nya ngediemin dua, tar doyoung, jungwon,Riki berpihak ke haruto marahin gue segala macem gitu." Lantas yang merasa punya nama itu terkejut.

"Gue orang nya ga tegaan woo." Kata jungwon.

"Cuma buat tugas hari kedepan elah."

"Kalo haruto nangiss gimana? Nanti gamau ini itu kan ribet!." Ucap doyoung.

"Ya kamu nenangin sementara dulu sayang." Timbal Junghwan.

"Asu malah ngegembel." Pekik Riki.

"Gue si setuju-setuju aja, Asal traktiran." Senyum poker Riki sudah mulai menggiurkan.

"Iye."

"Terus gimana sama Eric?." Tanya jungwon.

"Ah itu mah urusan jeongwoo, susah anjir nenangin dia mau nya sama jeongwoo Mulu heran gue, padahal gue lebih ganteng seratus persen lebih jauh dari jeongwoo yang kegantengan nya setipis tisu yang disiram air ilang." Ujar Junghwan.

"Dih pede Lo."

"Najis wan."

"Ya karena Eric pinter, mana barang bagus mana barang karaten." Timpal Riki sambil menertawakan.

"Nice banget nih bocil satu ini." Menepuk-nepuk punggung Riki.

"Jelass."










Lanjut......???????????????

HAPPINESS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang