happiness

456 51 1
                                    

Vote!

~~~~

Jeongwoo memutuskan untuk pergi membeli makanan kesukaan haruto dan minuman.

Jeongwoo tahu bagaimana jika ia berada pad posisi haruto saat ini, mungkin jeongwoo sudah gila dibuat nya rasa nya hancur.

10 menit an jeongwoo sampai di rumah haruto Lalu menghampiri ke kamar nya lagi dan mengetuk pintu namun tidak ada sautan dari dalam, dan tidak ada suara tangisan haruto.

Hanya hening suara angin yang didengar oleh jeongwoo, jeongwoo merasa khawatir dengan keadaan haruto yang berada di kamar dan mengunci dirinya sendiri.

Jeongwoo takut jika haruto melakukan hal yang tidak diinginkan, jeongwoo juga sudah mencoba berteriak memanggil haruto dari arah luar namun nihil haruto tidak menyahuti nya.

Dengan rasa khawatirnya jeongwoo berinisiatif buat ngedobrak pintu kamar, jeongwoo melakukan nya sebisa mungkin.

Dan alhasil pintu nya berhasil terbuka berkat dobrakan dari jeongwoo. Namun jeongwoo yang melihat kondisi haruto begitu prihatin dan sangat tidak tega.

Melihat mata haruto yang sembab bengkak karena haruto nangis sejadi-jadinya pakaian yang berantakan dari rambut hingga ujung kaki.

Entah kenapa jeongwoo merasakan sakit ketika haruto terpuruk seperti itu.jeongwoo menghampiri haruto yang tergeletak di kasur nya dengan keadaan yang sangat berantakan.

"Gue turut berdukacita ruu." Ucap lirih jeongwoo disertai air mata yang tidak sengaja mengalir dengan sendiri nya.

Tangan jeongwoo yang tidak lepas menggenggam tangan haruto dan tangan kanan nya terus mengelus kepala haruto lalu diusap nya usap-usap nya wajah haruto dengan lembut.

Dengan keadaan haruto saat ini malah membuat jeongwoo merasa gemas pada haruto, masih sempat nya haruto ngompol.

Jeongwoo nggendong haruto buat dipindah in ke kamar haruto. Gendong depan ya.

Jeongwoo menidurkan haruto di ranjang nya.

"Bundaaa...ayahhh..." Gumam haruto saat tertidur.jeongwoo mengelus kepala haruto "hssss hsss."

"Eunggh'.", Haruto perlahan membuka matanya yang bengkak.

"Bunda,ayah mana?."tanya haruto.jeongwo cuma bisa natap haruto mengelus kepala nya.

"Niih liat jewuu bawa makanan kesukaan haru." Kata jeongwoo memperlihatkan kantong yang ia bawa.

"Haruu mau makan kalo sama bundaa." Kata haruto.

"Hem?biarin bunda sama ayah tenang haruu, kamu gak mau kan liat bunda sama ayah sedih?."tanya jeongwoo, haruto menggeleng cepat.

"Nah makanya, jangan sedih lagi biar bunda sama ayah haruu tenang."

"Ini mimpi kan jewu?."tanya haruto dengan suara yang serak.jeongwoo ngegeleng pelan sambil nunduk.

"Hikss hiksss bunda sama ayah ga sayang sama haru hikss." Ucap haruto.jeongwoo segera menyeka air mata haruto.

"Heh haru gaboleh ngomong gitu, kalo bunda sama ayah haru ga sayang sama haru mereka gamungkin ngerawat haru sampai saat ini." Kata jeongwoo.

"Kalo mereka sayang sama haruu gamungkin pergi ninggalin haru sendiri hikss."

"Tuhan sayang sama bunda ayah begitu juga sama haru mungkin tuhan manggil orang tua haru kecepetan tapi mungkin itu juga yang terbaik buat haruu, mereka pengin liat haru mandiri."

"Tapi kan haru masih butuh bunda ayah hikss "

"Iyaa tauu, katanya haru gamau liat mereka sedih?jangan nangis lagi dong."

HAPPINESS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang