01

3K 100 16
                                    

Setelah berhasil melamar Jungkook, keluarga keduanya memutuskan untuk makan bersama di sebuah restoran milik KIM Group di ruangan khusus.

Mereka berbincang bincang, saling menceritakan keluarga masing masing, mengungkap fakta fakta Seokjin dan Jungkook yang belum di ketahui, dari yang membanggakan sampai ke yang memalukan, dan itu membuat wajah dan telinga Seokjin maupun Jungkook menjadi merah karena malu.

"Awalnya kami menentang hubungan mereka, karena menurut kami hubungan ini salah, tidak seharusnya seorang laki laki berkencan dengan laki laki juga. Tapi setelah melihat perlakuan Jungkook pada Seokjin saat di rumah sakit, kami merasa mereka benar benar saling mencintai dengan tulus, dan dari sana lah kami mulai benar benar menerima hubungan mereka." Ucap Ny.Kim.

"Kami juga awalnya ingin menentangnya, tetapi jika di pikir lagi ini tidak sepenuhnya salah. Rasa suka dan cinta yang tumbuh dalam hati mereka pasti datang secara tiba tiba, dan pasti mereka juga menyanggah perasaan mereka di awal awal, benar kan?" Ny.Jeon bertanya meminta persetujuan dari putranya Jungkook dan juga Seokjin.

Keduanya menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Ny.Jeon.

"Benar, awalnya aku juga selalu menyanggahnya, aku selalu meyakinkan diri kalau aku tidak menyukainya, apalagi mencintainya. Aku selalu berpikir bahwa ini tidak benar, tidak mungkin aku menyukai laki laki. Aku pasti normal, menyukai perempuan, meskipun sebelumnya belum pernah menyukai siapapun. Tapi perlahan aku mulai menyadarinya jika aku benar benar mencintainya dengan terus di yakinkan oleh Taehyung." Ucap Seokjin.

"Bagaimana dengan Jungkookie?" Tanya Ny.Kim pada Jungkook dengan lembut.

"Umm kalau aku...umm..." Jungkook terlihat gugup dan semuanya menyadari itu.

"Tidak perlu gugup, anggap saja kami orang tuamu." Ujar Ny.Kim mencoba menenangkan calon menantunya yang gugup.

"Ah sebentar lagi juga pasti benar benar menjadi orang tua kedua Jungkook, hahaha." Canda Ny.Jeon.

"Umm awalnya aku tidak mengerti dengan perasaanku. Aku merasa ingin selalu berada di dekatnya, tapi setiap aku berada di dekatnya aku selalu merasa gugup, tidak berani menatap matanya, dan jantungku selalu berdebar kencang. Aku selalu bertanya tanya, apa maksud semuanya, itu benar benar membuatku bingung, dan akhirnya aku mengabaikannya saja karena memang aku selalu seperti itu jika dengan orang yang tidak dekat. Umm pokoknya ya aku juga sama seperti Seokjin hyung." Ucap Jungkook dengan kepala tertunduk.

"Manggilnya tidak perlu Seokjin hyung, panggil saja seperti biasa, apa panggilannya?" Wonwoo mencoba menggoda adiknya.

"Daddy." Jawab Seokjin sambil tersenyum.

"Ish kenapa di beri tahu." Kesal Jungkook dengan memukul paha kekasihnya yang kini sudah berubah status menjadi tunangannya.

"Ah berhentilah selalu memukulku. Setelah menikah nanti ini benar benar bisa menjadi kekerasan dalam rumah tangga."

"Itu bukan pukulan kekerasan, tapi itu pukulan sayang." Canda Ny.Kim, yang lain hanya tertawa menanggapinya.

"Jadi kalian ingin menikah kapan?" Tanya Tn.Kim.

"Akhir bulan ini." Jawab Seokjin dengan santai.

Jawabannya itu sontak membuat semuanya yang sedang makan seketika terbatuk.

"Kompak sekali kalian." Celetuk Seokjin.

"Akhir bulan ini?" Tanya Tn.Jeon memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.

"Ne abeo-nim, setelah Jungkookie menyelesaikan ujian tengah semesternya." Jawab Seokjin.

"Apa tidak terlalu cepat hyung?" Tanya Taehyung.

I Married with My Teacher [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang