S2 : 16

457 63 17
                                    

Sementara itu Seokjin berusaha menyelamatkan Jungkook dengan air mata yang mengalir pada wajahnya.

"Sayang kumohon bangunlah, kenapa kamu melakukan ini," lirih Seokjin sambil terus menekan dada Jungkook.

"Kumohon bangunlah jebal, jangan tinggalkan aku dan Soobinie, jangan tinggalkan kita berdua..."

Tn.Kim sungguh tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, lagi lagi ia merasa gagal dalam menjaga menantunya itu.

"Kumohon bangunlah KIM JUNGKOOK!!"


*****


"Sayang kumohon bangunlah, jangan tinggalkan aku, aku tidak bisa tanpamu, kumohon bangunlah jebal," lirih Seokjin.

Tepat setelah itu, air menyembur keluar dari mulut Jungkook, "Uhuk uhuk..."

"Aish sial, akhirnya kamu sadar juga," Seokjin menutup kedua matanya dengan tangannya, ia sangat bersyukur suaminya itu masih bisa selamat.

"Daddy..." panggil Jungkook dengan sangat lirih.

"Ya sayang, kenapa hm?" sahut Seokjin sambil menggenggam tangan Jungkook.

"Kamu sudah- pulang?"

"Iya sayang, aku pulang cepat karena aku sangat khawatir padamu. Kamu mengabaikanku, tidak membalas pesanku, tidak menjawab panggilanku. Sangat menyebalkan."

Jungkook terkekeh pelan sejenak.

"Lebih baik ganti pakaiannya dulu, tidak baik terus memakai pakaian yang basah," ucap Tn.Kim.

"Baik appa, kalau begitu appa keluar saja dulu, nanti aku juga ingin berbicara berdua dulu dengannya."

"Baiklah, silahkan kalian mengobrol, appa akan menunggu di bawah."

"Ne appa."

Tn.Kim pun beranjak dan berlalu pergi dari kamar JinKook.

Seokjin melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Jungkook hingga kini Jungkook tidak memakai apapun, ia mengangkat tubuh suaminya itu menggendongnya ala bridal, kemudian ia kembali ke kamar dan membaringkan Jungkook di kasur, tak lupa menyelimutinya juga.

Seokjin pergi untuk mengambil pakaian Jungkook, ia pun memakaikan pakaian pada Jungkook.

"Ini mengingatkanku pada saat dulu aku membantumu mengganti pakaian setelah lomba pidatomu, kamu masih ingat kan?"

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Nah sudah selesai, sekarang giliranku yang ganti, bajuku juga jadi basah karenamu. Tunggu sebentar ya sayang."

Chup

Seokjin mengecup sekilas kening Jungkook lalu tersenyum manis padanya, kemudian ia berlalu untuk mengganti pakaiannya yang basah.

Setelah mengganti pakaian, Seokjin pergi lagi untuk mengambilkan Jungkook air minum hangat dan Jungkook pun meminumnya.

Seokjin duduk di pinggir kasur di samping Jungkook, "Sekarang aku ingin tanya, kenapa kamu melakukan hal seperti tadi hm? Kamu berniat bunuh diri? Kenapa seperti itu? Apa kamu tidak memikirkanku hm? Apa kamu tidak memikirkan Soobinie?"

Air mata mulai mengalir pada wajah Jungkook, ia menundukkan kepalanya, tak berani menatap sang suami.

"Jawab pertanyaanku sayang, kenapa kamu melakukan hal tadi, hm? Apa kamu sudah lelah hidup, hm? Apa kamu lelah hidup denganku dan Soobinie?"

"Bukan seperti itu hiks..."

"Lalu seperti apa, hm? Katakan padaku."

"Itu karena- aku merasa sangat bersalah padamu dan Soobinie hiks...aku menghilangkan calon anak keduamu sekaligus adik Soobinie hiks...ini salahku tidak bisa menjaganya dengan baik hiks...ini semua salahku..."

I Married with My Teacher [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang