17

860 68 23
                                    

"Ah tapi daddy selalu membunyikan klakson kalau pulang." Gumamnya, keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.

Grep

Tiba tiba dua buah tangan menutupi kedua mata Jungkook.

"S-siapa kamu? To-tolong jangan bunuh aku jebal, aku sedang mengandung anakku." Mohon Jungkook dengan lirih, air matanya mulai mengalir membasahi kedua tangan orang itu.



*****



"Don't cry baby, it's me." Ujar orang itu yang ternyata Seokjin, ia pun melepas kedua tangannya dari kedua mata suaminya.

"Daddy?"

"Ya sayang."

Dengan cepat Jungkook beranjak dari sofa lalu berhambur memeluk Seokjin erat.

"Daddy hiks....aku pikir penjahat hiks...."

"Hey jangan menangis sayang, ini hari bahagiamu."

Jungkook melepas pelukannya lalu menatap suaminya dengan tatapan bingung, "Huh?"

Seokjin tersenyum, "Selamat ulang tahun sayangku." Ujarnya lalu mengecup sekilas bibir Jungkook.

Chup

Jungkook tidak merespon, ia malah terdiam atau lebih tepatnya nge-bug. Lalu beberapa saat kemudian ia memukul pelan dada suaminya, "Kalau ingat ini hari ulang tahunku kenapa malah pulang terlambat!"

"Aku sengaja hehe."

"Padahal aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu." Gumam Jungkook yang tentunya di dengar oleh Seokjin.

Seokjin menarik tubuh suaminya untuk di dekapnya, "Maaf, aku pulang terlambat juga karena mengurus sesuatu." Ucapnya sembari mengelusi kepala suaminya.

"Apa urusanmu itu lebih penting daripada aku?"

"Bukan begitu sayang, aku sengaja mengurus semua pekerjaanku dulu, agar besok aku tidak harus bekerja dan bisa seharian denganmu."

"Bohong, aku yakin besok kamu pasti tetap pergi bekerja."

"Tidak sayang, aku tidak bohong. Kamu sudah makan malam?"

"Sudah! Tadinya aku mau menunggumu, tapi aku benar benar sangat lapar jadi aku makan saja."

Seokjin terkekeh sejenak mendengar jawaban jujur suaminya, "Aku belum makan malam, mau menemaniku makan?"

"Tentu saja aku harus menemanimu makan."

"Baiklah, kaja temani aku makan."

Akhirnya Seokjin pun makan malam dengan di temani oleh Jungkook. Sebenarnya Jungkook tidak hanya menemani, tapi ia juga ikut makan, awalnya ia tidak akan ikut makan lagi tapi melihat suaminya yang sedang makan membuatnya tergoda, alhasil ia pun meminta Seokjin untuk menyuapinya dan Seokjin pun menurutinya.

•••••

Besoknya, Seokjin benar benar tidak pergi bekerja dan Jungkook sangat kebetulan sekali sedang tidak ada jadwal kuliah, alhasil mereka pun kini masih berada di kasur saling berpelukan padahal jam sudah menunjukkan pukul 9.

"Sayang, aku ingin bertanya, apa kamu tidak keberatan membawa bayi di dalam perutmu?" Tanya Seokjin, sungguh ia sangat penasaran dengan itu.

"Kalau menurutku ya, tidak." Jawab Jungkook jujur.

"Benarkah? Kamu tidak bohong?" Tanya Seokjin kurang percaya dengan jawaban dari suaminya.

"Tentu saja tidak, lagipula untuk apa berbohong." Jawab Jungkook.

I Married with My Teacher [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang