S2 : 25

388 50 8
                                    

Seokjin tersenyum melihat wajah damai suami dan juga putranya yang sudah terlelap, "Tidur yang nyenyak dua bayi kesayanganku," ujarnya dengan pelan, ia pun mengecup sekilas pucuk kepala putranya dan suaminya.

Chup
Chup

Setelah itu ia mengulurkan tangannya hingga berada pada pinggang suaminya, ia menyamankan posisinya dan tak lama kemudian ia pun ikut terlelap.



*****



Beberapa tahun kemudian.

"Papa!! Cepatlah nanti aku terlambat!!" teriak Soobin dari ruang tamu.

"Aigo, papamu itu memang suka begitu, lama sekali, entah apa yang dia lakukan," ucap Jungkook.

"Benarkah?" tanya Soobin.

"Benar, dulu kita menikah saat appa masih sekolah, jangan kamu tiru ya, saat acara kelulusan appa hampir terlambat karena papamu sangat lama," jawab Jungkook.

"Wah, appa menikah saat masih sekolah? Appa, aku ingin mendengar cerita saat saat kalian sedang masa pdkt, terus saat jadian siapa yang menembak, terus saat pacaran, dan terakhir saat awal awal menikah."

"Hyaaa kamu sudah mengerti hal seperti itu eoh anak kecil?"

"Ah appa, aku bukan anak kecil lagi, aku sudah remaja sekarang, aku sudah masuk SMP sekarang."

"Appa beri tahu ya, kamu itu di mata appa dan papa akan selalu jadi putra kecil kita yang sangat kita sayangi."

"Putra kecil yang sangat disayangi. Hm, kalau begitu ok lah, aku menyetujuinya, haha."

Jungkook tersenyum, ia menarik tubuh Soobin dan memeluknya erat, "Aigo appa masih tidak percaya kamu sudah se-besar ini sekarang, rasanya baru kemarin appa melahirkanmu, tapi sekarang kamu sudah masuk SMP."

"Ah appa, kenapa jadi membahas itu," Soobin memeluk balik appanya itu dengan sama eratnya.

"Appa hanya tidak percaya saja, putra kecil appa ini sudah memasuki masa remajanya. Kamu jangan jadi anak yang nakal ya, kamu harus tetap jadi anak yang baik seperti yang appa dan papa kenal. Jaga pergaulanmu, jangan sampai kamu mengikuti teman yang berperilaku buruk. Jaga sikapmu di sekolah, jangan sampai membuat appa dan papa malu karena sikap burukmu, appa dan papa dulu jadi siswa teladan di sekolah, jadi kamu juga harus seperti itu, bisa?"

"Appa, dengar ini baik baik ya, aku hanya akan mengatakannya satu kali. Aku janji akan jadi anak yang baik, pintar, dan sukses di masa depan nanti. Aku janji tidak akan pernah mengecewakan appa dan papa, aku janji akan selalu membuat appa dan papa bangga padaku, pokoknya aku janji akan selalu membuat kalian bahagia seperti kalian yang selalu membuatku bahagia. Aku harap kalian selalu merasa bangga padaku, dan aku harap kalian selalu merasa bahagia bersamaku."

Jungkook merasa terharu, ia mengeluarkan air matanya, "Aigo, putraku ini sudah dewasa ternyata. Appa dan papa akan selalu bangga padamu, apapun yang kamu lakukan, asal itu suatu hal yang baik."

"Appa menangis?"

Tidak ada jawaban dari Jungkook.

Soobin melepas pelukannya, "Aigo, kenapa appa menangis, apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" ia mengusapi air mata yang mengalir pada wajah appanya dengan lembut.

"Tidak, appa hanya merasa terharu."

"Ada apa ini? Hya Soobin-a, apa yang kamu lakukan pada appamu hingga menangis seperti ini eoh?" tanya Seokjin yang baru menghampiri mereka, ia langsung mendekap Jungkook yang masih menangis.

"Aku tidak melakukan apa apa, appa menangis karena terharu," jawab Soobin.

"Benarkah seperti itu sayang?" tanya Seokjin dengan lembut, Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

I Married with My Teacher [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang