S2 : 07

414 58 23
                                    

Seokjin mengulurkan tangan kirinya pada Jungkook lalu mengelusi kepalanya dengan lembut, tangan kanannya pun ikut bergerak mengelusi kepala sang putra dengan lembut.

Beberapa saat kemudian, baik Soobin atau Jungkook keduanya sama sama sudah terlelap dan sudah masuk ke alam mimpi, Seokjin tersenyum ia pun menarik tangannya berhenti mengelusi kepala suami dan juga putranya, lalu ia memerhatikan dua kesayangannya itu sambil terus tersenyum.

"Apa kalian berdua akan baik baik saja nanti tanpa aku?" gumam Seokjin.



*****



1 minggu kemudian.

Hari ini hari minggu atau biasa disebut akhir pekan, tentunya Seokjin libur bekerja, ia menghabiskan hari itu dengan jalan jalan bersama suami juga putranya, mulai dari jam 10 pagi hingga jam 9 malam mereka full bermain.

Saat tiba di rumah, Soobin sudah tertidur pulas, mungkin karena lelah, Seokjin pun menggendongnya mengambil alih dari Jungkook lalu mereka pun menuju kamar, dan Seokjin menidurkan Soobin di kasur.

Seokjin dan Jungkook berlalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka terlebih dahulu, setelah bersih mereka pun ikut membaringkan diri di masing masing samping Soobin.

"Sayang, aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Seokjin.

"Apa?"

"Dua hari lagi, aku harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan."

"Mwo? Dua hari lagi?"

"Iya sayang."

"Kenapa tiba tiba?"

"Sebenarnya...sudah dari dulu kabarnya, tapi aku baru berani mengatakannya padamu sekarang."

"Kenapa begitu?!"

"Karena ya...begitulah pokoknya tidak bisa di jelaskan."

"Ya sudah pergi saja, tapi berapa lama?"

"Satu bulan penuh."

Jungkook seketika terdiam, "S-satu bulan?" tanyanya memastikan.

"Iya sayang, nanti aku pergi ke LA untuk menghadiri beberapa acara penting, setelah itu aku harus ke Jerman untuk mengurus beberapa pekerjaan disana," jawab Seokjin, lalu setelah itu tiba tiba ia mendengar sebuah isakan.

"Sayang? Kamu menangis?" tanyanya.

"Iya hiks..." jawab Jungkook.

Seokjin beranjak dari kasur dan ia beralih ke samping Jungkook, ia memutar tubuh suaminya itu agar menghadap padanya lalu ia mendekapnya.

"Jangan menangis," ujar Seokjin sambil mengelus lembut kepala suaminya.

"Kenapa lama sekali hiks...tidak bisakah di percepat jadi satu minggu hiks..."

"Kalau urusannya bisa selesai dengan cepat, aku akan pulang lebih cepat."

"Janji?"

"Iya sayang, aku janji. Kamu percaya kan padaku?"

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Saat disana nanti hiks...sering sering telepon aku ya hiks..."

"Tentu sayang, aku akan meneleponmu kalau pekerjaanku sudah selesai."

"Janji?"

"Kalau soal ini, aku tidak bisa janji."

"Kenapa hiks...begitu?"

"Karena aku tidak tahu apakah aku punya waktu luang untuk menghubungimu atau tidak."

I Married with My Teacher [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang