Ten

120 7 0
                                    

Gadis itu sedang duduk di samping kaca jendelanya. Sesekali, ia menyesap secangkir teh yang ia pegang. "Sudah satu bulan", gumam SeNa lalu menghembuskan nafas. "Hei", SeNa menoleh kearah sumber suara. Eun Soo sedang berdiri berkacak pinggang sambil menatapnya, "Kenapa?", tanya SeNa dengan raut wajah tidak berdosa. "Hari ini kau tidak ke hotel?", tanya Eun Soo penasaran. SeNa memandang jam dinding dan tercengang "Oh astaga! Aku terlambat", ucap SeNa sambil memukul dahinya. Ia segera berlari menuju kamarnya. Beberapa menit kemudian, ia keluar dari kamarnya "Aku pergi dulu", pamit SeNa. Setelah menginjakkan kaki di gedung hotel, SeNa menghembuskan nafas sebentar. Tiba-tiba ia mendengar suara yang sedang meneriakkan namanya, ia menoleh kearah sumber suara. SeNa mengerutkan kening melihat Raika yang sedang berlari menuju kearahnya. "Kau kenapa?", tanya SeNa ketika Raika sudah di hadapannya. Raika belum bisa menjawab karena ia sedang mengatur nafas. "Kau dipanggil Tuan Ren ke kantornya", jawab Raika sambil terengah-engah. Ke kantornya? Untuk apa? Jangan-jangan, pikir SeNa dalam hati. "Oh, baiklah", ucap SeNa pada Raika. Ia segera berjalan menuju lift dan naik ke lantai teratas. SeNa mengetuk pintu kantor CEO begitu ia sudah sampai. "Masuk", SeNa membuka pintu dan masuk. Ia berjalan menuju meja Ren. SeNa membungkukkan badannya sedikit dan bertanya, "Ada apa Tuan?" Ren menoleh memandang SeNa lalu berdeham. Ren menyodorkan sehelai kertas putih kepada SeNa, "Apa ini?", tanya SeNa sambil mengambil kertas yang diberikan Ren. "Baca saja", jawab Ren. SeNa membaca kertas itu, "Kau akan ditempatkan sebagai pelayanan hotel", ujar Ren. Kemudian seulas senyum tersungging di bibir gadis itu, dan senyum itu menjadi lebar. "Sebelum itu, tolong isi formulir identitasmu dan surat keterangan karyawan pelayanan", kata Ren. SeNa duduk di hadapan Ren, ia mengambil pena dan menulis di lembar kertas itu. Kemudian, ia menyodorkan kertas itu pada Ren. "T-terima kasih", ucap SeNa senang. "Pergilah temui manager umum", kata Ren. "Untuk apa?", tanya SeNa. Ren memandang gadis itu "Apa katamu?", tanya Ren dengan nada sedikit sinis. Mata hitam gadis itu dibelalakkan "Oh, Maaf. Baiklah". Gadis itu membungkukkan badannya pada Ren dan segera berjalan keluar dari kantor. Tiba-tiba Miyuki masuk, SeNa membungkukkan badannya pada Miyuki dan keluar dari kantor. Miyuki memalingkan wajah dari SeNa dan berjalan menuju meja Ren. Miyuki melihat jam tangannya sebentar "Ren, rapat akan dimulai sekarang. Ayo pergi" Ren menyandarkan punggungnya ke kursi dan memijat pelipisnya. Miyuki menghela nafas dan duduk menyilangkan kakinya ke sofa "Apa yang dilakukan gadis itu barusan?", tanya Miyuki tiba-tiba. Ren memandang Miyuki sebentar kemudian memalingkan wajah. "Hei. Aku sedang bertanya padamu Ren", ucap Miyuki. Ren tidak berkomentar dan memejamkan matanya beberapa menit, baru saja ia akan bangkit berdiri tiba-tiba teleponnya berbunyi, ia duduk lagi kemudian mengangkat "Ya?...Benar. Dia karyawan baru, aku menyerahkannya padamu. Tolong kau urus" kemudian Ren meletakkan teleponnya kembali. "Oh, ternyata hanya urusan pekerjaan", gumam Miyuki lalu bangkit berdiri "Cepat, para dewan sudah menunggu di ruang rapat", ucap Miyuki lagi.

***

SeNa berjalan di sepanjang koridor, sesekali kepalanya menoleh ke sana-sini mencari kantor Manager Umum. Dugaannya benar, ternyata ia diterima, SeNa tersenyum. Tiba-tiba ia berpapasan dengan salah seorang karyawan hotel yang sedang lewat di koridor "Ehm, permisi. Kira-kira dimana kantor Manager Umum?", tanya SeNa hati-hati. "Ada di bawah", jawab karyawan itu singkat. "Oh. Terima kasih", jawab SeNa sambil membungkukkam badannya sedikit. Karyawan tadi pergi dan meninggalkan SeNa sendiri. SeNa menghembuskan nafas panjang dan kembali berjalan menuju lift. Beberapa menit kemudian, ia tiba di depan pintu kantor Manager Umum. Ia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu itu. "Masuk" Oh, ternyata seorang wanita. SeNa meraih kenop pintu dan membuka pintu tersebut. Ia berjalan menuju meja Manager itu. SeNa melihat wajah Manager itu tampak heran "Anda siapa?" SeNa menjawab dengan hati-hati "Halo. Saya Yoon Se Na. Tuan Ren menyuruh saya untuk menemui Anda" Manager itu mengambil telepon genggam di samping mejanya. "Halo.. Apa Anda menyuruh seseorang untuk menemui saya? Oh.. Baiklah" kemudian Manager itu meletakkan telepon genggamnya kembali. Manager itu menatap SeNa kembali "Jadi Anda merupakan karyawan baru?", tanya Manager itu. SeNa mengangguk. Manager itu berdiri dan mengulurkan tangannya. SeNa menjabat tangan itu "Saya Manager Umum Hotel ini. Yuura Furukawa", sapa Manager itu. "Saya Yoon Se Na", sapa SeNa kembali. "Sebelum itu, saya juga harus melatih anda. Anda akan ditempatkan di pelayanan bukan?" SeNa mengangguk. "Kalau begitu, ikut saya", ucap Manager lagi. "Baik", jawab SeNa sambil mengikuti Manager itu dari belakang. Selama beberapa jam, SeNa dilatih oleh manager tersebut, mulai dari cara berjalan, berdiri, melayani tamu, cara berbicara, bahkan cara berpenampilan. "Saya harap kita dapat bekerja sama dengan baik", ucap Manager itu begitu mereka tiba dikantor. "Terima kasih. Terima kasih banyak", jawab SeNa sambil tersenyum lebar.

She's So AdorableWhere stories live. Discover now