Five

154 10 0
                                    

SeNa masih berdiri diam di kamarnya, ia sedang melamun. Sepertinya ia belum siap bekerja di sana, ia masih gugup. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. SeNa tersentak, seakan baru kembali ke alam sadar. "Masuklah", kata SeNa. Eun Soo masuk ke dalam kamar SeNa, "Hei, kenapa kau dari tadi belum keluar?", tanya Eun Soo. Wajah SeNa terlihat putus asa. "Kau tidak siap?", tanya Eun Soo kembali. SeNa menggeleng. "Tidak apa-apa, hal seperti itu memang biasa terjadi saat kita baru pertama kali bekerja atau lainnya", tegur Eun Soo. SeNa hanya tersenyum. "Sudahlah! Ayo berangkatlah, nanti kau terlambat. Masa hari pertama sudah terlambat", ucap Eun Soo sambil mendorong punggung SeNa keluar dari kamar.

***

Beberapa menit kemudian, SeNa tiba di depan gedung L Hotel. Gedungnya besar dan tinggi. Semakin SeNa berjalan mendekati gedung itu, hatinya semakin tidak enak, jantungnya serasa akan jatuh ke tanah. Apa yang terjadi padanya? Kenapa ia bisa segugup itu? SeNa memberanikan dirinya berjalan masuk ke gedung itu. Setelah menginjakkan kakinya di gedung itu, ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafas dengan panjang. "Oke SeNa, tidak usah takut", gumamnya pada diri sendiri. SeNa berjalan sambil melihat-lihat dekorasi di dalam hotel itu. Di depan pintu masuk gedung sudah ada meja resepsionis. Disamping meja resepsionis sekitar beberapa meter terdapat beberapa lift. "Dug" Tiba-tiba ada yang menyenggol SeNa, kali ini SeNa tidak terjatuh, "Oh! Maaf, maaf!", seorang gadis sebaya SeNa yang ternyata menabrak SeNa. "Oh, tidak apa-apa", jawab SeNa sambil tersenyum. Gadis itu tampak salah tingkah. "Kau tidak apa-apa kan?", tanya gadis itu. "Tidak apa-apa", jawab SeNa sambil menggoyangkan tangannya. "Oh, syukurlah", gadis itu merasa lega. SeNa hanya tersenyum. "Ehm, saya Raika Kojima, panggil saja Raika", ucap gadis itu sambil tersenyum lebar. "Oh, saya Yoon Se Na, panggil saja SeNa".
"Oh, kau orang Korea ya?", tanya Raika.
"Iya", jawab SeNa.
"Wah, senang berkenalan denganmu SeNa", sapa gadis itu ramah.
"Senang berkenalan denganmu", sapa SeNa kembali. "Kelihatannya kau baru ya disini?", tanya Raika. "Ehm, ya. Ini pertama kalinya aku bekerja disini", jawab SeNa. Gadis itu mengangguk-ngangguk. "Kalau begitu, ayo ikut aku", ajak Raika. SeNa mengikuti Raika

***

Raika membawa SeNa ke dalam lift, sementara di dalam lift, mereka berdua berbincang-bincang sebentar. "Jadi kau baru pertama kali bekerja di hotel?", tanya Raika. SeNa mengangguk. "Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa disini", gumam SeNa. Raika berpikir sejenak, "Hmm, sementara ini, kau ikut aku saja dulu. Oh ya, apa kau sudah pernah bertemu dengan CEO kita?", tanya Raika. "Pernah", jawab SeNa. "Dia sungguh tampan bukan?", tanya Raika. SeNa mengangguk. "Kau tahu, dia sangat terkenal disini. Banyak karyawan tergila-gila padanya khususnya wanita, tapi dia sangat dingin", ucap Raika, matanya tampak berbinar-binar. SeNa hanya mengangguk tak acuh. "Ting!" Suara lift tanda sampai berbunyi, pintu lift itu terbuka otomatis. Ketika pintu itu terbuka, tiba-tiba seorang pria jangkung sedang berdiri diluar lift, Ren Shibasaki. Raika tersentak, "Ehm, selamat pagi Tuan", sapa Raika sambil membungkukkan badannya dalam-dalam. Melihat Raika bertingkah seperti itu, SeNa juga menyapa dan membungkukkan badan. Ren tidak menyapa balik sama sekali. Dia hanya diam. Kemudian Raika menarik SeNa keluar dari lift dan membiarkan Ren masuk kedalam lift. Setelah itu, pintu lift tertutup dan membawa Ren entah kemana. Raika menghembuskan nafas panjang. "Oh, tadi aku gugup sekali", gumam Raika. "Kenapa?", tanya SeNa. Raika menjerit senang "Dia sungguh tampan". SeNa hanya mengerutkan kening melihat tingkah Raika. "Oh, baiklah. Ayo ikut aku", ajak Raika sambil menarik tangan SeNa.
Raika mengajak SeNa ke ruangan loker wanita, tempat dimana para karyawati menaruh barang-barang, dan tempat untuk berganti pakaian.
"Oh, lokermu ternyata berada disini. Sudah tertera namamu", kata Raika pada SeNa.
"Oh, terima kasih", ucap SeNa sambil memutar kunci dan membuka loker tersebut.
SeNa mengambil sebuah pakaian dan satu buah lencana nama bertuliskan "Trainee".
"Gantilah dengan pakaian itu. Biasanya karyawati yang masih magang memakai pakaian tersebut", jelas Raika.
"Oh, begitu"
Beberapa menit kemudian, SeNa mengganti pakaian tersebut. Kemeja putih dilengkapi rompi hitam dan lencana nama yang tergantung di sebelah kanan dada serta rok span hitam dan sepatu hak tinggi hitam. SeNa mematut diri dicermin yang terdapat di ruangan tersebut sambil menyanggul rapi rambutnya.
"Kau terlihat cantik", ucap Raika sambil tersenyum.
SeNa memandang Raika dan tersenyum, "Terima kasih"
"Baiklah. Ayo, kita akan segera bekerja"

***

Seharian ini, SeNa hanya melakukan apa yang Raika lakukan. Jam sudah menunjukkan pukul 21:30 malam. SeNa bergegas menuju ke ruangan loker. Ketika ia berjalan di koridor hotel. Ia berpapasan dengan Ren. Ia berhenti dan membungkukkan badan, "Selamat malam", sapa SeNa. Ren hanya mengangguk tak acuh, lalu ia beranjak pergi. "Ternyata memang dingin", ucap SeNa dalam hati. Kemudian SeNa juga bergegas pergi. Setelah keluar dari Hotel, SeNa berjalan ke halte bus. Ia duduk dan melamun. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. SeNa tersentak dan melihat siapa yang meneleponnya. Eun Soo. Dia langsung mengangkatnya.
"Halo?"
"SeNa, kau dimana?"
"Di halte bus, sebentar lagi aku akan pulang"
"Oh, SeNa, sepertinya hari ini aku akan pulang agak malam. Jadi kalau kau sudah di rumah, jangan lupa kunci rumah ya. Oh, kau ada kunci cadangan kan?"
SeNa mengangguk. "Ada"
"Oh, baiklah, aku tutup dulu ya. Sampai jumpa". Kemudian komunikasi mereka terputus.
SeNa menghembuskan nafas panjang, ia merasa lelah. Setelah itu, bus datang dan berhenti di depan halte. SeNa masuk ke dalam bus dan pulang.

***

Sesampainya di rumah, SeNa langsung masuk ke dalam kamar. Ia ganti baju, dan berjalan terseok-seok ke toilet untuk mencuci muka dan menyikat gigi. Kemudian, ia kembali ke kamar dan berbaring sebentar. Seharian ini ia merasa begitu lelah dan Eun Soo juga belum pulang. Setelah berbaring sebentar, ia tidur dengan sendirinya.

***

She's So AdorableWhere stories live. Discover now