bab 2

2 0 0
                                    

"Selamat pagi, Ronye-san…kau tak perlu khawatir tentang pertarungan,karena hari ini

adalah penantian panjang dari fest."

“Fest…apa itu?”.Tanpa sadar ia memiringkan kepalanya.Hari ini—adalah tanggal 17 Februari, tahun 380 kalender Dunia Manusia, hari-hari seperti biasa.Juga, tak ada “Hukum pokok Dunia Manusia ” yang dirumorkan tahun lalu, ataupun ‘Taboo Index’ juga telah dirubah, tak ada instruksi khusus untuk merayakan hari ini.

Bagaimanapun, kalau melihat ke sekeliling,di depan Central Cathedral telah dipenuhi banyak penonton yang tak terhitung jumlahnya. Semuanya terlihat mencoba mendapatkan makanan dan minuman.

Selanjutnya, gerbang depan Cathedral yang biasanya ditutup rapat, terlihat terbuka untuk

umum hari ini. 2 pengawas yang berdiri di area kiri dan kanan di dalam gerbang utama, telah dipenuhi oleh jumlah warga yang melewati gerbang itu.

“…Yah, entah ini namanya festival atau apa, aku tidak tahu, senpai…saat Tuan Prime

Swordsman melakukan sesuatu, pasti seperti ini.”Ronye juga mengangguk karena kata-kata Tieze dengan wajah yang malu.

“Yah, kurasa…ayo kita berharap saja semoga dia tak merusak Cathedral hari ini.”Di sisi lain dari keramaian, dimana ada 3 orang yang saling bertemu,Seperti kata mereka, sulit mengungkapkannya dengan kata-kata.

Suara aneh yang bergema dari tengah- tengah, area yang terpisah hampir 100 mel, dan di batu putih bersih, sebuah “mesin naga” muncul.Bagaimanapun, itu bukan hanya sebuah hiasan, bagian paling atas kepalanya terbuat dari kaca transparan.Sayap pendeknya di sisi kiri dan kanan yang tipis, dan kedua kaki tebal silindernya yang besar,Tiada ekor.Bisa dibilang panjangnya sekitar 5 mel, dan api oranye yang terlihat dari lubang diatas dan dibawah,tetapi identitasnya sulit diketahui.…Satu hal yang pasti adalah itu membuatku merasa aneh.

Membuang jauh-jauh dari dalam hati, Ronye mengalihkan tatapannya dari naga metalik itu

dan memandangi 3 orang yang berdiri di dekatnya.Salah satu dari mereka—seorang swordswoman muda dengan rambut panjang berwarna chestnut yang tertiup angin dengan sebilah pedang di pinggang kirinya, tepatnya di atas rok berwarna putihnya, mengalihkan pandangannya saat melihat Ronye. Dia tersenyum dan mengangkat tangan lalu memberinya isyarat.“Hey, ayo kesini.”

Saat Tieze ragu dan mundur sedikit,Ronye lebih dulu berlari dan melewati tali penghalang berwarna kuning, tentu saja diikuti Tsukigaki.Dengan Menghiraukan banyaknya penonton, ia melewati kerumunan itu, berhenti didepan swordswoman itu, dia memberikan salam seorang ksatria padanya.

“Selamat pagi,Wakil Prime Swordsman sama.”Selamat pagi, Ronye-san, kelihatannya kita akan berpesta hari ini,jadi buatlah nyaman saja ya?”.Dia berkata sambil tersenyum di wajah cantiknya, Ronye merileksnya bahunya dan menjawab.

“…Baik, Asuna-sama”

“Sudah kubilang…tak perlu pakai sama”

Ia menyunggingkan senyumnya, tetapi sulit untuk melakukannya.

Gadis yang berdiri dihadapan Ronye yang terlihat lebih tua darinya wakil dari Prime

Swordsman Dewan Serikat Dunia Manusia Asuna dihormati semua orang, malah lebih

dihormati dari Prime Swordsman sendiri. Karena semua orang di Dunia Manusia ini percaya bahwa ia adalah reinkarnasi dari ‘Dewi Agung Stacia’, salah satu 3 dewi dalam mitologi genesis.

Walau dia menyangkal kalau dia bukanlah dewi, Ronye telah menyaksikannya sendiri saat Asuna membuat celah yang sangat besar di tanah dengan tebasan pedangnya untuk menghindari serangan pasukan musuh.Setelah melihat semua itu, kau tak bisa membayangkan untuk memanggilnya tanpa–sama.Walau sudah diberi tahu untuk [tidak perlu pakai -sama] oleh knight tertinggi yang harus ia patuhi, dia menggerakkan lehernya ke kiri dan kanan dengan maksud untuk melanjutkannya,iamelihat Asuna dengan senyum pahit.

sword art online V1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang