Ronye terus memikirkan kata-kata Kirito sepanjang waktu setelah selesai minum teh ketika ia mengembalikan sisa makanan dan piring ke dapur.Kisah tentang sisi lain Dinding Ujung Dunia memang tidak ada akhirnya, disamping fakta bahwa dunia ini berbentuk bulat ataupun melakukan sebuah perjalanan ke bulan.
Tetapi ia lebih memikirkan tentang topik yang lebih menempel di pikirannya: “Kemungkinan akan adanya Perang Baru”
Ronye juga memikirkan tentang kekayaan Dunia Manusia yang terus berlanjut namun
menimbulkan ketidak puasan di pihak lain. Bagaimanapun, perang sungguhan satu satunya yang muncul sebagai invasi bersenjata yang sejujurnya sulit untuk mempercayainya.
Sebagaimana “Perjanjian Perdamaian Ke-5 Kubu”,yang telah diputuskan dengan Dark
Territory seharusnya sudah jelas. Walaupun hukum lama membandingkan dengan Dunia
Manusia, telah terdapat larangan untuk saling membunuh dan merampok disana.Tentu saja bagi orang-orang dari Dark Territory yang telah ratusan tahun mengikuti “Hukum Terkuat”, sulit untuk menjalani revolusi dari perubahan surga dan bumi ini,sehingga untuk meredam keterkejutan ini, sudah ada deklarasi kebebasan bertarung di jarak tertentu yang tidak boleh sampai menghilangkan nyawa siapapun. Kalaupun terjadi perang,tidak ada yang menjadi pemicunya.
Kemudian orang orang Dark Territory pun telah mempertegas dan mengatakan “takkan
melanggar hukum” seperti orang orang Dunia Manusia.Itulah kenapa setelah perang
sebelumnya beberapa tahun lalu, maka tidak mustahil untuk menerima pendatang dari Dark Territory ke Dunia Manusia…
“…Ronye, hey, apa kau dengar, Ronye?”
Saat ada yang menyentuh bahu kanannya sesaat, Ronye mengangkat sedikit wajahnya.
Itu kelihatannya, saat dia bekerja keras berlatih Incarnation di sudut ruang latihan besar di lantai 4 Cathedral, tanpa sadar ia terus kepikiran.
Latihan hari ini adalah “Menyeka pikiran Tanza”, yang lebih mudah dibandingkan memahami-cara-alternative-untuk “Mengontrol Elemen yang Diciptakan” dan “Berdiri Lurus di Puncak Sebuah Pilar.”
Tetapi sepertinya pada seorang temannya yang duduk disampingnya, ini lebih ke mengobrol biasa daripada berpikiran yang tidak-tidak.
“Maaf, aku agak mengantuk.”
Ronye menatap sekilas pada guru yang mengajarinya sword skill pada knight pemula di tengah-tengah lapangan latihan—hari ini bagian “Conflagrant Flame Bow”nya Dusolbert dan setelah melihatnya sejenak, ia meminta maaf pada temannya dengan suara pelan.
Setelah meminta maaf dan menyadari ada sesuatu yang tidak biasa dengan keadaannya,
temannya yang berambut merah itu berbisik dengan pipi bergembung.
“Apa? Kau tidak mendengarkan?...harus kukatakan kalau aku…perlu bantuanmu."
Menegakkan sedikit lehernya, Ronye melihat ekspresi temannya yang bertanya padanya itu.Tieze Shtolienen, knight magang yang telah menjadi sahabatnya semenjak masih di Akademi Master Pedang, mengubah ekspresinya menjadi serius,dan mengangguk.
“Ya…itu tentang…yang aku minta…'
“Kompetisi itu? Jangan lakukan, duel itu berbahaya!”
Saat dia berseru dengan suara pelan, mata oranye daun musim gugur Tieze memandangi
Ronye, dan dengan cepat ia menyangkalnya
“Tidak juga! Ini kebalikannya….ini bukan duel…lebih ke…pencarian jodoh…”
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online V1
AventuraSword Art Online bercerita mengenai sebuah game online canggih di masa depan, di mana para pemainnya harus mengenakan sebuah helm bernama NerveGear. Helm tersebut diceritakan bisa menstimulasi otak penggunanya, sehingga mereka bisa masuk dan merasak...