bab 9

0 0 0
                                    

Hari berikutnya, tanggal 18 Februari.

Ronye duduk sambil makan siang dan sangat tahu kalau suatu kejadian yang dapat menggoyahkan harapan kecilnya.

Seorang knight kelas bawah berlari dengan wajah yang muram, lalu berlutut didepan Kiritodan berseru.

"Goblin pendatang dari gunung membunuh salah satu warga Centoria di selatan".

Di tempat Prime Swordsman dan Wakil-Prime Swordsman yang lebih berani dari yang lainnya, mereka berdua terkejut dan menarik napas cepat.Kirito tersentak sejenak, ia menaruh pisau dan garpunya lalu berdiri.

“Asuna dan Fanatio, beritahu pasukan pertahanan Dunia Manusia dan kelompok pemimpin.Lakukan misi utama, jangan dulu bertindak gegabah—dimana goblin itu sekarang, apa kau tahu?”

Pertanyaan kedua yang diberikan pada knight kelas bawah yang membawa berita ini. knight yang masih berlutut itu menjawab.

“Ya, saya mendengar dia sudah dipenjara di kantor keamanan Centoria selatan!”

“Aku mengerti, terima kasih atas laporanmu!”

Setelah Kirito menjawabnya, ia melepas jas hitamnya dan berjalan dengan langkah cepat.

Ronye yang juga ikut keheranan, berdiri dengan cepat dan berseru dari sisi lain meja bundar.

“S-saya meminta izin untuk mendampingi Anda, Prime-dono!”

Kirito berpikir sejenak lalu ia mengangguk.

“Aku terima permohonanmu. Tidak apa kan jika lewat sedikit jalan pintas?”

“Yah…um…tidak apa…”

Alis Ronye naik ke atas sambil berlari mengikutinya. Disini tidak ada jalan pintas. Lokasi Central Cathedral berada di tengah-tengah ibu kota, cukup dengan berlari ke tangga Cathedral dan meninggalkan Gerbang Selatan, sudah tiba di kota Centoria selatan, ibukota bekas pimpinan kaisar Southacroith. Fasilitas penting seperti kantor keamanan seharusnya ada disepanjang jalan utama dari Cathedral dan menembus kota. Dengan kata lain, jalan yang lurus.

Kirito tahu kalau Ronye ingin menanyakan sesuatu, ia menjawabnya dengan gerakan. Tanpa basa basi, dia pergi ke arah balkon di sisi timur aula, bukannya pintu besar di sisi selatan.

Ronye yang mengikutinya melihat ketinggian sekitar 20 lantai cathedral dan langsung

kepikiran “gak mungkin!”Tetapi, Kirito mengatakan “permisi ya” dan tangan kanannya telah melingkari tubuh Ronye,

tidak ada waktu untuk deg-degan.

Biyunn!! Suara aneh terdengar dan pemandangannya hanya terlihat cahaya hijau.

Setelah Ronye merasakan tubuhnya terangkat di udara dan ingin mengatakan sesuatu, dua

orang yang sedang terburu-buru di langit dengan gerakan yang cepat.

Cathedral sudah tertinggal dibelakang, pemandangan ibu kota di matanya. Tidak hanya cepat.itu kelihatannya kecepatannya seperti menyamai kecepatan naga terbang, dengan hembusan angin. Daya tahan angin yang menyelubungi tubuh kami dengan selaput yang terbuat dari aerial elemen, dan itu kelihatannya kami mendapat dorongan yang sangat besar dari ledakan aerial elemen dari belakang yang terus menerus.

Suara misterius terdengar lagi, dan warnanya telah kembali. dia berkedip beberapa kali untuk melawan rasa pusing, didepannya terdapat sebuah bangunan raksasa—yang tentu saja takkan

bisa dibandingkan dengan Cathedral—bangunan batu. Bentuk dinding dengan batu pasir merah yang merupakan ukiran unik di Centoria selatan.

Pintu depan yang berada di puncak batuan itu dijaga oleh 2 orang yang memakai armor tebal.Kirito berjalan lurus menghampiri mereka tanpa mencoba untuk menarik perhatian karena kemunculannya dan Ronye yang tiba-tiba.

sword art online V1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang