Ronye terbangun oleh suara lonceng yang bising,cahaya matahari pun sudah menembus tirai jendela yang tipis.Setelah berkedip beberapa kali,ia membuka matanya lebar dan duduk di sofa.Dengan jas sebagi pengganti selimut ditubuhnya,dia melihat ke sekeliling dengan mata yang mengantuk.
Hal pertama yang ia lihat adalah swordsman berambut hitam yang masih tidur.8 jam terlewati dan obat penggelap kulit semalam sudah hilang.Sehingga wajah dari pemuda yang sedang tidur itu kembali ke warna aslinya yang lebih putih,Ronye tersenyum sesaat.
Akhirnya, ia menyadari kalau sudah tinggal semalaman di waktu yang sama dengan Kirito—lebih tepatnya dengan tempat tidur yang berbeda, tentunya—dan tiba-tiba saja rasa kantuknya hilang,wajahnya terasa panas. Dia menyentuhnya dengan tangan dinginnya, ia menarik napas dan mencoba tenang, lalu bangkit dengan semangat.Ia berpindah ke sisi tempat tidur, dan menggoyangkan bahu Kirito yang masih tidur itu.
“Senpai, bangunlah, sudah jam 8.”
Saat Ronye mendengarnya suara lonceng, dia memperhatikan kalau melodi loncengnya mirip seperti yang ada di Central Cathedral. Mengapa suara lonceng di Gereja Axiom Dunia Manusia dan ibu kota Dark Territory yang sangat jauh ini memiliki nada yang sama…?
Sembari memikirkannya, ia melihat Kirito yang terlihat bergumamkan sesuatu dan mencoba menarik selimutnya.
“Uhhh sebentar lagi…”
“Ah, jangan tidur terus!”
Dengan cepat Ronye mencoba menarik selimutnya, tetapi Kirito tidak melepasnya, malah menggenggamnya dengan kedua tangannya seperti anak kecil.
“5 menit lagi…tidak, 3 menit lagi deh Eugeo…”
Saat mendengar Kirito memanggil nama itu, Ronye menarik napas pendek.Melepaskan tangannya dari selimut,dan mundur selangkah.Sudah 2 tahun berlalu semenjak Elite Swordsman Eugeo,sahabat terdekat Kirito,kehilangan nyawanya ketika bertempur dengan Dewi Tertinggi Administrator.
Bagi Kirito,hari-hari yang ia habiskan bersamanya tidak hanya masa lalu. Sama halnya dengan Tieze.Ronye kembali duduk di sofanya.Asuna-sama,Wakil-Prime Swordsman yang bangun di ruangan yang sama dengan Kirito senpai…tentu mengetahui isi hatinya…apakah dia mengetahui kesedihan mendalam yang ia sembunyikan ini? Dan jika ia mengetahuinya, apakah ia akan tetap tersenyum demi Kirito senpai…
Ronye merasa ia akan berbicara dengannya lagi saat kembali ke Centoria nanti.Tentu saja,bukan tentang perasaan yang disembunyikan Ronye, tetapi baik dia ataupun Asuna yang ingin menjadi kekuatan bagi Kirito.
Saat ia memikirkanya, tiba-tiba saja Kirito terbangun setelah 3 menit yang lalu begitu lengket dengan tempat tidurnya, melihat sekeliling dengan mata yang setengah terbuka.Saat melihat Ronye, ia menguap lebar
“huwaaah”
dan menyapanya.
“selamat pagi Ronye”
“…ya, selamat pagi, Kirito-senpai”
“Astaga, aku ketiduran, jam berapa sekarang?”
“Bel pukul 8 baru saja berbunyi.”
“Oh…saat keluar nanti…ehm sepertinya kita akan tepat waktu meninggalkan tempat ini.”
Sekali lagi, ia menguap sesaat dan bangkit dari tempat tidurnya. Berjalan kearah jendela dan membuka tirainya.
“Oh, Ronye, lihatlah, kau bisa melihat kastil dari sini.”
“Benarkah?”
Dia bangkit dari sofanya dan berdiri di samping Kirito,melihat ke sisi kanan dari jendela dan keramaian kota.Ia bisa melihat kastil hitam yang besar di langit dengan jelas.Terlihat seperti menembus langit pagi Dark Territory,yang terlihat lebih merah dibandingkan di Dunia Manusia,yang terbuat dari bebatuan alam yang lebih kasar dari Central Cathedral.
![](https://img.wattpad.com/cover/338417034-288-k400899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online V1
AdventureSword Art Online bercerita mengenai sebuah game online canggih di masa depan, di mana para pemainnya harus mengenakan sebuah helm bernama NerveGear. Helm tersebut diceritakan bisa menstimulasi otak penggunanya, sehingga mereka bisa masuk dan merasak...