29

38 7 0
                                    

"Gara-gara Hyejin, aku tidak akan menyanyikan ganggangsullae dengan cara biasanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara-gara Hyejin, aku tidak akan menyanyikan ganggangsullae dengan cara biasanya lagi."

"Jadi ikut mengantuk, ya?" Seokmin menaikkan selimut di sisi Yuju. "Ya sudah, ayo tidur juga."

Ternyata, selain menaikkan selimut, Seokmin juga membawa Yuju mendekat sehingga dapat memeluk dua perempuan kesayangannya sekaligus. Pipi Yuju memerah. Tangan Seokmin terasa berat di pinggangnya. Dalam keremangan lentera penerang kamar, ia juga bisa melihat tonjolan nadi kebiruan yang jantan di atas kulit cokelat itu, menimbulkan debaran ganjil beriring rasa aman. Meski pernah jadi pesuruhnya, Seokmin tetaplah bertubuh lebih besar, lebih kuat dari Yuju; mengetahui kekuatan itu digunakan untuk melindunginya begini membuatnya segembira saat pertama jatuh cinta.

"Seokmin, alas tidur ini luas. Mengapa kita berkumpul begitu dekat ke tengah?" Sedikit gugup, Yuju menurunkan tangan suaminya dari pinggangnya, tetapi menahan tangan itu di atas paha Hyejin. "Gerah jadinya."

"Oh, maaf, maaf." Seokmin menautkan jemarinya dengan Yuju yang tak melawan. "Habisnya kalian berdua sangat menggemaskan. Ingin kusimpan dalam dadaku dan tak akan kubagi dengan orang lain ...."

"Apa, sih? Jari-jari kakiku melengkung karena jijik," desis Yuju walaupun senyum lebarnya—yang nyaris pecah menjadi tawa riang—berkhianat. Perempuan itu cepat-cepat memejam. "Sudah, ah. Selamat tidur, Seokmin."

Alih-alih mendengar balasan, Yuju mendengar bunyi kecupan yang dekat, disusul sensasi hangat menyengat dari satu titik kecil di punggung tangannya sendiri. Pria itu pasti baru saja mengecup Hyejin sebelum mencium punggung tangan Yuju.

"Selamat malam, Hyejin. Selamat malam juga, Yuna-ya."

Andai tidak terlalu lelah, Yuju pasti sudah menyerang Seokmin balik dengan ciuman di seluruh permukaan wajahnya, tetapi tidak. Sudah terlalu banyak kegembiraan yang dirasakannya hari ini; ia mesti beristirahat untuk menyongsong kebahagiaan lain.

 Sudah terlalu banyak kegembiraan yang dirasakannya hari ini; ia mesti beristirahat untuk menyongsong kebahagiaan lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang berani membangunkan Yuju sebelum fajar. Selama di Cheonwangbong, hari-hari para murid Mago mulai lebih lambat dari perempuan biasa, amat melenakan. Namun, pada pagi pertamanya sebagai istri Seokmin (kembali), Yuju bangun dengan segar ketika langit masih gelap.

Mago's Last Apprentice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang