27

46 8 0
                                    

"K-Kalau Yuju-nim benar ibuku, kau harusnya menikah dengan Ayah! Mana buktinya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-Kalau Yuju-nim benar ibuku, kau harusnya menikah dengan Ayah! Mana buktinya?"

Seokmin melotot. Yuju jelas tak membawa binyeo yang Seokmin gunakan melamar dulu. Mereka juga tak menyelenggarakan upacara mewah yang meninggalkan jejak, berhubung uang untuk hidup saja kadang tak cukup. Hyejin, dan mungkin catatan pernikahan di desa, menjadi bukti pernikahan satu-satunya.

"Aku tahu kau akan menanyakan itu." Yuju menjentikkan jari, lalu berpuluh-puluh bangau terbang masuk dari masing-masing jendela yang mengelilingi ruangan. Seokmin dan Hyejin mendelik ketika tubuh mereka mendadak diangkat beramai-ramai oleh para bangau pelayan. Keduanya seakan melayang di atas segumpal awan putih, saking banyaknya bangau yang menggotong.

"Ayah!" Hyejin yang ketakutan mengulurkan tangan. Seokmin mencoba meraihnya, tetapi tak sampai, maka ia pun berpaling pada Yuju dengan panik.

"Yuna, apa yang—"

"Jangan khawatir." Yuju dituntun oleh bangau-bangau lain ke arah yang berbeda dengan keluarganya. Sebelum berbalik, ia tersenyum meyakinkan pada mereka. "Aku tidak akan membahayakan kalian lagi. Sebaliknya, bersiaplah untuk pesta!"

Bangau-bangau membawa Yuju ke kamar besar yang penuh barang-barang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangau-bangau membawa Yuju ke kamar besar yang penuh barang-barang cantik. Cermin besar berukir, mahkota bunga, alat berhias, dan yang terpenting, tergelar lebar di atas penyangga kayu adalah gaun pengantin. Warna merah-emasnya seolah bisa menerangi ruangan, dengan sulaman yang amat rapi membentuk motif bebungaan dan rangkaian doa. Pakaian Yuju dilucuti dengan hati-hati untuk—nantinya—berganti ke gaun mewah, yang 'Yuna' tak berani sekadar untuk mengimpikan.

Terlepas dari pendapat sengitnya soal pernikahan majikannya dulu, Yuju akui ia sangat iri sang nona dapat menjalani prosesi sakral tersebut. Sojung cantik luar-dalam akibat sesi-sesi doa intens sebelum menikah, juga perawatan diri yang salah satu kegiatannya melibatkan Yuju. Namun, Yuju sendiri tidak mampu menjalani hal yang sama untuk pernikahannya.

Setelah dilamar dengan binyeo cempaka, Yuju diperkenalkan kepada ibu mertua dan dimintakan restu oleh Seokmin—yang ditanggapi dengan ketidakpedulian. Selanjutnya, mereka mencatatkan pernikahan ke kantor desa, mengantarkan tteok ke rumah-rumah tetangga sambil mengumumkan pernikahan mereka, dan selesai. Besoknya, mereka sudah sama-sama banting tulang, di rumah juga di sawah-ladang.

Mago's Last Apprentice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang