23

48 9 1
                                    

Sesuai dugaan Seokmin, ketika ia terbangun pada fajar hari lebih sedikit, Hyejin masih tidur lelap dengan posisi melintang terhadap alas tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dugaan Seokmin, ketika ia terbangun pada fajar hari lebih sedikit, Hyejin masih tidur lelap dengan posisi melintang terhadap alas tidurnya. Seokmin nyaris tertawa, tetapi ia tahan karena tidak ingin menyentak Hyejin dari kenyamanan tidur. Selain itu, Hyejin pasti akan merengek minta ikut kalau tahu ke mana ayahnya akan pergi.

Jadi, setelah membenahi posisi tidur Hyejin dengan sangat hati-hati, Seokmin berjingkat keluar kamar. Janggal benar; ia tidur lumayan larut dalam keadaan lelah gara-gara peristiwa durumi-daegyo, tapi masih dapat bangun pagi dalam keadaan segar.

"Aku tak mau memikat seorang ayah, melainkan seorang pria."

Apa aku pernah sekasmaran ini sebelumnya? Seokmin mengembuskan napas pelan. Ia bercermin di permukaan air dalam ember yang baru saja dipakainya mencuci muka. Wajah itu tampak semringah. Untuk kesekian kalinya, Seokmin jadi malu, merasa sebenarnya ia tak pantas menerima kegembiraan semacam ini setelah dahulu menyakiti Yuna. Masalahnya, ia tak bisa menahan diri.

"Kalau ada waktu yang tepat, aku harus meminta maaf dan berterima kasih sebanyak-banyaknya pada Yuna atas apa yang pernah kulakukan." Seokmin menghela napas dan berdiri. "Aku akan berhenti berpura-pura bahwa dia bukan Yuna."

Berdasarkan kondisi wilayahnya, Gunung Jiri sebetulnya bukan tempat yang cocok untuk ditanami ganja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdasarkan kondisi wilayahnya, Gunung Jiri sebetulnya bukan tempat yang cocok untuk ditanami ganja. Biasanya, jika bukan kegersangan, yang menyambut para pendaki adalah hijau kekuningan pudar dari rerumputan serta ilalang kurang gizi. Namun, saat Chilseok, warna hijau yang tersuguh mendadak berubah lebih dalam, segar, dihiasi titik-titik embun. Pohon-pohon ganja tumbuh tanpa ditanam; daun-daun berjari lima yang selentik jari Mago siap untuk dipanen. Bukan ganja biasa, tanaman-tanaman ini telah diberkati oleh sang dewi penyembuhan sendiri dan akan menjadi bahan rahasia untuk setiap ramuan di Cheonwangbong.

Oleh karena keistimewaan tanaman ini, tentu memanennya tidak sembarangan. Bersesi-sesi meditasi dan persembahyangan yang Yuju lakukan sepanjang tahun di Cheonwangbong, tujuannya adalah melancarkan ritual panen ini.

Setelah peristiwa gu yang luar biasa mengusik, juga perasaannya terhadap anak-beranak Lee yang cukup lama terombang-ambing, Yuju sebenarnya ragu ritual panen akan berjalan selancar tahun-tahun lalu. Sialnya, ganja-ganja itu cuma tumbuh sekali setahun dan cuma dia yang bisa memanennya tahun ini, maka terlarang baginya gagal. Siapa pun murid yang Mago adopsi setelah Yuju naik, mereka mesti punya persediaan ganja Jiri yang cukup; tugas Yuju-lah mencukupkan persediaan itu.

Mago's Last Apprentice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang