28

37 7 0
                                    

"Halmang-nim! Saya dan Seokmin sudah memiliki Hyejin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halmang-nim! Saya dan Seokmin sudah memiliki Hyejin. Kita tidak perlu melakukan tahapan itu lagi!"

"Memangnya mengapa kalau sudah punya Lee Hyejin? Bukan mustahil dia memiliki seorang adik, kan?" Halmang meletakkan kedua sayapnya di pundak Hyejin, mendorong gadis itu ke arah para pengantin. "Kami semua toh masih ingin tahu berapa anak yang akan Anda berdua miliki kelak, dan lemparan Lee Hyejin akan meramalkannya."

Yuju mengerang, malu bukan kepalang. Dalam pyebaek, di mana kedua mempelai berkumpul dengan keluarga mereka secara privat, memang ada permainan tambahan ini. Suami-istri baru akan membentangkan kain bersulam bunga yang tadinya digunakan untuk tabir pengantin wanita. Orang tua mereka lantas melemparkan kurma merah dan kacang perlambang kesuburan ke arah mereka; berapa biji yang tertampung di kain bersulam bunga akan meramalkan berapa anak yang akan pasangan itu miliki di masa depan. Tidak akurat, tetapi seru; Yuju pernah mendengar cerita tentang mempelai yang pura-pura pingsan setelah menangkap dua belas biji.

Lucu. Berhubung orang tua dari orang tuanya entah di mana keberadaannya, Hyejin jadi bisa meramalkan berapa jumlah adiknya sendiri.

"Yuna," panggil Seokmin, mengalihkan tatapan panik Yuju secepat kilat, tetapi laki-laki itu tidak menyelamatkan situasi. Malu-malu, Seokmin menarik ujung kain tabir bunga, membentangkannya dari sisinya. Benang kewarasan Yuju putus sudah.

Laki-laki ingin punya anak lagi dariku?!

"Aku," Hyejin berteriak sekencangnya dengan kepalan teracung tinggi-tinggi. "akan lempar sekarang! Bersiap-siaplah!"

"Hah?! Tung—aduh! Ada apa dengan kalian semua?" dumel Yuju, tetapi tetap membentangkan kain dari ujung lainnya. Seokmin yang melihatnya meringis puas dan Yuju mendengus sambil membuang muka.

Begitu kain terbuka, Hyejin mengayunkan kepalan, berharap lemparannya tepat sasaran ke bentangan kain tabir. Sebenarnya, Yuju cemas; tumpuan badan anak itu tak seimbang. Kalau melempar terlalu kuat, dia bisa—

"Whoa!"

Kurma merah dan kacang melayang ke depan, sementara pelemparnya yang oleng berputar-putar di atas lantai.

"Kan! Dasar ceroboh!" Yuju bergegas menyongsong putrinya, bersama Seokmin yang juga menjatuhkan kain tabir. Kurma dan kacang berhamburan di lantai. Kain tabir yang jatuh membuat Yuju tersandung, tetapi dua perempuan itu ditangkap tepat waktu oleh Seokmin. Mereka bertiga berakhir dalam posisi setengah duduk; Hyejin didekap Yuju yang didekap Seokmin.

"Hyejin, lihat akibat perbuatanmu! Kau tidak apa-apa?"

"Kamu tidak bosan-bosannya berlari. Betul baik-baik saja, kan?"

Hyejin tidak menjawab pertanyaan beruntun dari ibu dan ayahnya, hanya mencengkeram baju mereka erat-erat selama beberapa saat. Wajahnya terbenam ke dada Yuju dalam diam, tetapi kemudian, Yuju merasakan getaran kecil di sana. Putrinya bicara, sayang kata-katanya teredam baju pengantin.

Mago's Last Apprentice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang