Hai author up lagi nih
(。◕‿◕。)➜Keesokan paginya, dikediaman keluarga Nendra kini sedang melakukan aktivitas hari minggu seperti biasa. Fania melakukan aktivitas memasak, sedangkan Nendra memalukan aktivitas minggunya untuk mengopi dengan mang Koko. Kalo Alfa yang mengusik ketenangan Gebi.
Alfa masuk begitu saja di kamar Gebi. Karena kamar Gebi tidak dikunci maka dari itu dirinya masuk seenaknya.
Alfa menggoyangkan tubuh mungil Gebi. "Woy kebo bangun udah pagi. Gebi kebo bangun." Ucap Alfa tepat di telinga Gebi.
Lagi-lagi Alfa mendapatkan tabokkan boneka maut Gebi. "Berisik anjing. Ganggu orang tidur aja lo bang." Gebi menarik kembali selimutnya menutup seluruh badannya.
Alfa tidak tinggal diam dia semakin gencar untuk menjahili Gebi. "Woy Gebi bangun. Masa calon istrinya Jaemin bangunnya siang." Ucap Alfa tepat di telinga Gebi.
"Bacot bang. Mau istri Jaemin bangun siang pun nggak masalah." Ucap Gebi dibalik selimutnya.
"Yaudah kalo nggak mau jalan-jalan mah. Gue tinggal ya." Ucap Alfa.
Gebi yang mendengar kata jalan-jalan pun seketika bangun dari tepat tidurnya. "Mau jalan-jalan kemana ikut?" Tanya Gebi dengan suara khas bangun tidurnya.
"Mandi sana terus turun kebawah nanti abang kasih tahu." Setelah mengucapkan seperti itu Alfa meninggalkan kamar Gebi.
Gebi bangkit dari tempat tidurnya, dan bergegas ke kamar mandi. Kapan lagi ya jalan-jalan dengan abangnya tersayang.
Setelah beberapa menit Gebi mandi kini telah selesai dengan menggunakan hoodie abu-abu dan topi pelengkap aksesoris.
Gebi pun menuruni tangga dengan baju wangi yang kemana-mana membuat sang ayah mengendus-endus.
"Pagi ayah, pagi bunda, pagi bang Alfa." Sapa Gebi dan mendudukkan bokongnya di kursi samping Alfa.
"Pagi sayang tumben nih dah mandi? Mau kemana emangnya?" Tanya Fania yang aneh melihat Gebi mandi pagi-pagi.
"Mau ikut bang Alfa." Jawab Gebi sumringah.
"Mau kemana bang?" Tanya Nendra.
"Mau jalan-jalan sama anak-anak yah." Jawab Alfa sambil menguyah makanan.
"Yaudah hati-hati. Jaga adeknya, abang juga hati-hati." Nendra menghampiri Alfa mengelus pucuk kepala anak sulungnya.
"Kok jadi sedih ya." Ucap Gebi yang melihat sang ayah mengelus pucuk kepala abangnya.
"Kamu juga sayang yang nurut sama bang Alfa." Nasehat Nendra.
"Siap ayah." Jawab Gebi melipatgandakan tangan hormat.
"Jangan siap-siap aja dek." Timpal Fania.
"Siap bunda."
"Udah-udah mending habisin makanannya, terus berangkat kita dek." Ucap Alfa mengelus pucuk kepala Gebi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSY KENZO WIJAYA|Na Jaemin {On Going}
De TodoFOLLOW SEBELUM MEMBACA Cerita ini sama seperti terlebih dahulu tetapi sedikit alur diubah. Usahakan vote and comment di setiap part ya, supaya author rajin up heheh😅 *** Ini cerita tentang Gebi dan Arsy yang tidak pernah akur, dan selalu bertengkar...