14. Dihukum bareng

23 1 0
                                    

[̲̅⁠$̲̅⁠(̲̅⁠ ͡⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)̲̅⁠$̲̅⁠]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[̲̅⁠$̲̅⁠(̲̅⁠ ͡⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)̲̅⁠$̲̅⁠]

Kring kring kring

Bel masuk berbunyi semua penghuni SMA ADHINATA berhamburan masuk. Tapi beda dengan Arsy dkk dan Gebi dkk mereka sedang uring-uringan karena merek semua belum mengerjakan pr hari ini, maka dari itu mereka seperti kambing kurang makan.

"Aduh gimana ya gue belum ngerjain tugasnya?" Riski mengigit bibirnya memikirkan nasibnya.

"Biasa aja sih. Dihukum ya dihukum." Celetuk Sunan yang sama belum mengerjakan tugas.

Suara pintu terbuka. Menampilkan seorang guru yang berdandan yang rapi dengan pakaian baju kemeja panjang dan juga celana panjang, serta rambut rapi. Dia adalah bapak Handoko, guru yang sangat ditakuti oleh semua murid. Tapi tidak dengan Arsy dan teman-temannya, mereka malah sering meledek bapak Handoko. Bukan tidak sopan atau apa, tapi kalo nggak bikin rusuh tuh bukan Sargal namanya.

"Assalamualaikum anak-anak." Salam bapak Handoko yang baru saja masuk dan beliau segera mendudukkan bokongnya di kursi guru yang disediakan. Semua siswa dan siswi yang semula ribut kini diam, entah mengapa mereka sangat takut dengan pak Handoko. Padahal kata Sargal pak Handoko tidak ada seram-seramnya.

"Waalaikumsalam pak." Jawab semua siswa-siswi kelas 11 IPA1.

"Oke sekarang kita bahas tugas yang kemarin." Ucap pak Handoko. "Jika ada yang tidak mengerjakan tugas segera maju ke depan. Sebelum saya menyuruh kalian." Sambung pak Handoko.

Para anggota Sargal dan Gebi dkk pun maju ke depan sebelum disuruh. Pak Handoko yang melihat para anggota Sargal yang maju ke depan menghela napas pasrah. Mengapa dia harus meladeni murid-murid yang terkenal bandel ini.

"Kalian lagi yang nggak ngerjain tugas. Terus nih perempuan ini lagi. Gebi, kamu tuh murid baru kenapa kamu tidak mengerjakan tugas? Apa jangan-jangan kamu terhasut oleh Inora untuk tidak mengerjakan tugas? Ternyata nggak kakak, nggak adek sama-sama males ngerjain tugas." Ucap pak Handoko yang lelah harus menghukum mereka lagi. Bukan pertama atau kedua kalinya, tapi tiap pelajaran dia. Pasti saja yang tidak mengerjakan tugas adalah Arsy dkk dan Inora dkk. Gebi baru pertama tidak mengerjakan tugas karena dia lupa, bukan lupa melainkan dia malas buka buku malam hari itu, karena dia keasikan buka toko oren buat beli printilan Jaemin. Makanya Gebi lupa mengerjakan tugas dari pak Handoko.

"Kamu juga Arsy, bukannya kamu ketua osis seharusnya kamu mencontohkan dengan baik." Tunjuk pak Handoko dengan tanpa berhenti mengomel.

"Emang gue ketua osis, tapi kalo gue lupa gimana dah. Aneh dah gue sama nih tua bangka." Gumam Arsy yang terdengar oleh Riski yang ada di sampingnya.

Riski yang mendengar gumaman Arsy tertawa. Membuat pak Handoko menatapnya tajam. "Kenapa kamu ketawa? Emang ada yang lucu hah?" Pak Handoko melotot menatap Riski.

ARSY KENZO WIJAYA|Na Jaemin {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang