(✿ ♡‿♡)
Happy Reading ❤️
Terik matahari memasuki celah jendela kamar yang bernuansa putih biru tersebut. Seorang gadis yang cantik dengan menggunakan piyama berwarna pink tersebut, tidak menghiraukan pancaran cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya.Tok tok tok
Wanita paruh baya mengetuk pintu kamar gadis tersebut. Tapi sayang sang pemilik kamar tidak menghiraukan ketukan pintu tersebut. "Gebii bangun. Astaghfirullah, kamu tuh ya Geb." Teriak wanita paruh baya tersebut.
Ya gadis yang masih tertidur adalah Gebi, lebih tepatnya Gebi Celina Adhinata. Anak yang bersifat tengil, bar-bar, cerewet, dan kadang cuek. Anak kedua dari pasangan Estefania Adhinata dan Alnendra Adhinata.
Saat teriak, wanita paru baya di kagetkan dengan seorang laki-laki yang sangat tampan, dengan menggunakan seragam sekolah. "Udah bangun belum bun Gebinya? Kalo belum bangun, biar Alfa aja yang bangunin. Siapa tau bangun tuh bocah kebo." Ucap Alfa.
Ya laki-laki tersebut bernama Alfa, lebih tepatnya Alfarendo Raharja Adhinata. Anak pertama dari pasangan Estefania Adhinata dan Alnendra Adhinata. Memiliki sifat yang cerewet, bawel, posesif, manja terhadap Gebi kalo mereka lagi akur, rempong, tengil. Itulah sifat Alfa. Tapi beda lagi ketika dia berhadapan dengan musuh atau lawan. Dia akan menjadi tegas, main tangan, dan lain-lain. Alfa seperti itu bukan lah untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang-orang tercintanya. Di balik sifat seperti itu dan tampan, Alfa sendiri masih jomblo loh.
Fania meninggalkan kamar Gebi, dan dia menuju bawah. Kini tinggal tugas Alfa yang membangunkan Gebi. Alfa mendobrak pintu Gebi, lantaran kenapa harus di kunci, udah tau dirinya kebo pake di kunci segala. Kan pintu yang jadi sasaran.
Brakk
Pintu terbuka.
Alfa segera menghampiri Gebi yang tertidur pulas, dan terlintas ide jahil untuk menjahili Gebi. "Oyy kebo bangun lu. Gebi kebo bangunnn." Alfa menggoyang-goyang kan tubuh mungil Gebi.
Gebi yang merasa kesal terhadap Alfa pun, menampol mulutnya dengan boneka beruang sedang yang ada di tangannya. "Bisa diem nggak sih bang?" Kesal Gebi, dan melanjutkan tidurnya kembali. Tanpa menghiraukan Alfa yang berusaha membangunkan dirinya.
Tanpa disangka Alfa menyeret Gebi kedalam kamar mandi, dan menyiram Gebi seperti tanaman layu. Gebi yang di siram begitu saja pun melotot kaget. Setelah menyiram Gebi, Alfa pun meninggalkan Gebi begitu saja.
"ALFARENDO AWAS AJA LO!!" Teriak Gebi mengema di seluruh ruangan. Alfa cengengesan melihat Gebi menderita.
"Ihh, gue mah kesel sama tuh Alfamart go mart." Gerutu Gebi. Setelah menggerutu, Gebi pun segera mandi dan menuju kebawah untuk sarapan.
Setelah selesai mandi Gebi membersihkan kamarnya dan membereskan barang bawaan sekolah. Turunlah Gebi dengan seragam baru sekolahnya.
"Pagi yah, bun." Sapa Gebi, terus mendudukkan bokongnya di kursi.
"Pagi sayang." Balas Nendra yang heran melihat muka Gebi di tekuk. "Kenapa kok di tekuk terus mukanya sayang?" Tanya Nendra selaku kepala rumah tangga.
Gebi tidak menjawab melainkan menunjuk Alfa yang sedang makan. Seolah mengerti Nendra hanya geleng-geleng kepala. Sudah biasa bagi dirinya melihat pertengkaran antara dua anaknya ini.
Alfa yang ditunjuk pun melotot kaget. "Apa lo main tunjuk-tunjuk gue ha." Alfa melolot, sambil mulut penuh dengan makanan.
Gebi memutar bola mata malas. "Bang udah lah jangan pura-pura lupa dah. Gue males sama lo."
"Salah siapa kagak bangun-bangun, ya gue dobrak lah pintu lo." Ucap Alfa dengan entengnya.
Fania yang mendengar kata dobrak pun kaget. "Bang? Abang dobrak pintunya ya?" Tanya Fania dengan sedikit gemas dengan tingkah anaknya ini.
"Hehe iya bun, abang dobrak pintu kamar Gebi." Jawab Alfa dengan was-was, pasalnya bundanya ini sebentar lagi akan berubah menjadi monster menakutkan.
Fania menjewer telinga Alfa. "Alfa kamu tuh ya, main dobrak-dobrak aja. Udah tau siapa lagi yang keluarin uang, buat benerin pintu Gebi Alfaa." Kesal Fania terhadap Alfa. "Bunda tuh bilang bangunin, bukan dobrak pintu Alfaa." Lanjut Fania.
Sang empu yang di jewer hanya meringis menahan sakit. "Bun lepasin bun. Alfa janji nggak bakal dobrak pintu kamar Gebi lagi bun." Ucap Alfa dengan jari berbentuk 'V'.
Gebi yang melihat Alfa seperti kucing takut majikan pun tertawa terbahak-bahak. "Bwahha. Mana nih Alfa yang selalu buat rusuh." Jahil Gebi terhadap Alfa.
Alfa menatap tajam kearah Gebi. "Apa lo tawa-tawa, emangnya ada yang lucu apa?" Alfa memanyunkan bibir kesal terhadap ledekan Gebi.
"Udah daripada ribut terus, mending makan. Terus sana pada berangkat." Ucap Nendra melerai ketiga orang tersayangnya.
"Bang urusan abang sama bunda belum selesai!!" Fania menatap tajam Alfa.
Alfa yang di tatap bundanya, seperti itu pun menunduk takut. "Ya Bun!!!" Balas Alfa.
Semua orang diam hanya ada suara dentingan sendok dan garpu saja. Ini lah kegiatan sehari-hari keluarga Adhinata.
🐰🐰🐰
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSY KENZO WIJAYA|Na Jaemin {On Going}
DiversosFOLLOW SEBELUM MEMBACA Cerita ini sama seperti terlebih dahulu tetapi sedikit alur diubah. Usahakan vote and comment di setiap part ya, supaya author rajin up heheh😅 *** Ini cerita tentang Gebi dan Arsy yang tidak pernah akur, dan selalu bertengkar...