(╬☉д⊙)⊰⊹ฺ
Setelah beberapa bulan Arsy dan Gebi telah dekat. Bukan dekat seperti sahabat melainkan seperti tikus dan kucing. Sampai-sampai orang-orang yang melihat pertengkaran antara Gebi dan Arsy geleng-geleng kepala.
Kini mereka semua sedang berkumpul di rumah Arsy. Ya rumah Arsy.
Arsy mengajak mereka untuk barbeque. Bukan Arsy yang mengajak mereka untuk kerumah Arsy tapi kedua orang tua Arsy. Lantaran perusahaan yang dibangun oleh Arsy telah mempunyai cabang baru. Maka dari itu sang bunda dan ayah mengajak teman-teman Arsy untuk barbeque bersama.
"Silakan dinikmatin ya anak-anak. Tante mau kebelakang sebentar." Ucap Nia kepada semua teman-teman Arsy.
"Oke tante." Jawab mereka semua.
"Owh iya bang, lo nyanyi dong bang." Suruh Aldi kepada Alfa.
"Berani berapa hah, suruh gue nyanyi?" Jawab Alfa dengan jahilnya.
"Yaudah deh kalo nggak mau bang, gue juga nggak maksa wlee." Sunan menjulurkan lidahnya mengejek.
Alfa tidak meladeni Sunan dia malah asik dengan makanan yang disediakan oleh Nia ibunda Arsy.
Tanpa disangka Mara dengan teman-teman datang untuk ikut barbeque. Bukan kemauan mereka untuk datang kesini tapi kemauan Arsy untuk mereka datang kemari.
"Owh itu mba Mara sama temen-temennya." Ucap Aldi yang melihat Mara dengan teman-temannya.
Arsy melambaikan tangannya kepada Mara. Mara yang melihat Arsy ikut melambaikan tangannya. "Mba sini mba." Ujar Arsy sangat lantang. Sampai-sampai mendapat pukulan dari Gebi.
"Berisik Ar." Kesal Gebi melihat Arsy begitu akrab dengan Mara. Entah mengapa hati Gebi mendadak panas ketika melihat keakraban antara Arsy dan Mara. Bukan apa-apa Gebi hanya kesal dengan Arsy.
"Berisik apa cemburu nih?" Goda Arsy menaik turunkan alisnya.
"Dih siapa juga yang cemburu. Emang gue siapanya lo? Bukan siapa-siapa kan. Buat apa gue cemburu wlee."
"Owh bukan apa-apa, gue kira lo cewek gue." Gebi memberi tatapan tajam kepada Arsy pertanda dia tidak suka jika Arsy menyebut dirinya miliknya.
"Hello semuanya." Sapa Mara kepada semua orang yang sedang duduk menikmati makanan yang disajikan oleh Nia sang ibunda Arsy.
Mereka pun melambaikan tangannya menyapa.
"Owh iya Ar, tante Nia mana? Gue ada perlu sama dia." Ucap Mara kepada Arsy. Arsy menunjuk keberadaan sang bunda yang berada didalam. Seolah mengerti Mara pun menuju dalam, menemui sang tante.
Alfa dan Dives yang semula berisik entah mengapa sejak kedatangan Giva dan Friska membuat Alfa dan Dives menjadi dia seperti orang linglung.
Riski yang melihat abangnya seperti orang linglung, terbesit ide jahil. "Hmm bang jangan pura-pura linglung bang. Itu ada ceweknya bang." Jahil Riski sambil mencolek wajah sang abang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSY KENZO WIJAYA|Na Jaemin {On Going}
DiversosFOLLOW SEBELUM MEMBACA Cerita ini sama seperti terlebih dahulu tetapi sedikit alur diubah. Usahakan vote and comment di setiap part ya, supaya author rajin up heheh😅 *** Ini cerita tentang Gebi dan Arsy yang tidak pernah akur, dan selalu bertengkar...