Part 3

104 2 0
                                    

    Herman tidak terima atas kepergian Helen dan Frisca.Dia ingin mengejarnya tapi di halangi oleh anggota P͓̽D͓̽.Sementara Dico,,dia membubarkan tetangga yang bodoh itu dari rumah Herman.Seina masuk kembali ke dalam rumah tersebut dan melanjutkan kesenangan nya yang sempat terhenti tadi.

    Anwar beserta istri dan anak nya sudah di ikat oleh anggota P͓̽D͓̽.Itu memudahkan Seina untuk menyiksa mereka.Hanya anak Anwar yang berusia 3 tahun  yang tidak dia siksa.Bagaimana pun,anak itu tidak tau apa-apa.Seina masih memiliki hati untuk tidak menyiksa bocah itu.

"Sein..kami..mi...nta m..aaf...t-tol...tolong...jan...nggan...siks..a k-kam..mi" mohon Anwar dengan terbata karna sudah terlalu lemah.

    Namun Seina tetap melakukan kegiatan nya.Dia bahkan memotong tangan Anwar di bagian siku dengan parang yang di ambil oleh Dico.Dico juga sudah muak melihat kemunafikan keluarga itu.

"Hikss....Sein,,pliss lepaskan kami.Kami salah karna telah membuat kau dan Helen menderita..hiks hiks"
Ujar Erni yang ikut memohon.

"TUTUP MULUT SAMPAH MU ITU!!! Jangan pernah kau sebut nama ibu ku dengan mulut mu itu" Bentak Seina kepada Erni.

"Sein....mending lo sikat aja mereka sekarang.Suara mereka bikin telinga gue sakit.Gue pen cepet balik."Ujar Dico yang jengah menyaksikan drama permohonan itu.Seina pun menuruti ucapan sahabatnya.

"MAmaaa.....hiks hiks hiks....maaa" Teriak Aulia saat melihat lengan dan wajah Erni yang di t*su* oleh Seina menggunakan pisau.Erni juga tak kalah histeris saat merasakan luka pada bagian lengan dan wajah nya.

"Kini giliran mu Aulia Ekawati.Anggap saja ganjaran karna dulu kau pernah bersilat lidah untuk menjatuhkan ku. Sehingga aku harus di benci dalam keluarga Pratama." Ucap Seina seraya menyayat  pipi, leher,dan paha Aulia.

    Anwar sudah tidak bisa berbuat apa-apa.Kondisi nya sudah bisa di katakan sekarat,dengan perut yang masih mengeluarkan da*ah.Herman ingin menghentikan anak nya, tapi selalu di tahan oleh Liam.Di saat sedang asik dengan mainan nya, adik Herman yang lainnya datang bersama orang tua Herman.

"Seina....Dimana kewarasan mu hah? .....tega sekali kau melakukan ini kepada anak ku."Ujar kakek Seina yang bernama Manto.Sedangkan istrinya sudah menangis melihat keadaan anak,menantu serta cucu kesayangan nya.

"Heh....dasar munafik.Ini balasan karna mereka telah membuat aku,ibuku,dan adik ku menderita.Apa kalian lupa,kalian juga membuat kami terluka."  Seina berkata sinis memandang keluarga Herman.

"Tapi mereka juga keluarga mu Sein.Dia Paman, bibi,dan adik sepupu mu.Tidak sepantasnya kau berbuat seperti ini." Marah Susan,bibi nya Seina.


"Ha ha ha.... keluarga kata mu.keluarga macam apa yang kau sebutkan itu? Sudah seharusnya aku membuat mereka seperti itu. Karna apa,,Karna dia sudah melukai adik ku yang tidak tau apa-apa. Dan jangan lupakan masalah-masalah yang dulu pernah mereka buat agar bisa menjebak ku." Pungkas Seina dengan tatapan tajam nya,serta telunjuk yang menunjuk wajah Anwar.
   
 
     *Kakek dan nenek Seina yang datang ini adalah orang tua dari Herman.Sedangakan nenek yang tinggal bersama Seina adalah orang tua dari Helen.*

"

SEIN !!! JAGA UCAPAN MU.MEREKA KELUARGA MU.MEREKA ORANG TUA DAN JUGA ADIK KU."
Murka Herman kepada Seina.

"MEREKA BUKAN LAGI KELUARGA KU.AKU TIDAK SUDI MEMILIKI KELUARGA SEPERTI YANG KAU SEBUTKAN ITU. KAU....KAU YANG SEHARUSNYA MELINDUNGI AKU, MEMBELAKU DAN ADIK KU. TAPI KAU MALAH IKUT MENYALAHKAN PERBUATAN KU. APA KAU TIDAK PEDULI DENGAN FRISCA ? DIA JUGA ANAK MU !!!!. SEMUA INI PANTAS MEREKA TERIMA." Seina juga ikut membentak ayah nya itu.Dia sangat emosi dengan sifat ayah nya yang selalu membela orang lain dari pada anak nya sendiri.

   Seina mulai memba*i buta menyerang Anwar dan yang lain nya.Dico juga ikut membantu.Bahkan Seina juga mendapatkan luka di bagian tangan,pelipis dan sayatan di pipi nya.Yang melakukan itu adalah ayah nya sendiri.Mereka sudah seperti musuh bebuyutan.Bukan seperti ayah dan anak.

"Aku sungguh menyesal memiliki anak seperti mu Seina.Kau sungguh tidak memiliki sopan santun sama sekali." Ujar Herman di sela-sela perkelahian nya.
  

    Setelah Seina bisa menghindari pukulan dari ayah nya.Seina dengan cepat mengambil pisau yang ada di lantai.Lalu dia berteriak hingga perkelahian itu terhenti.

"AKU......SEINA MOHYYKI. HARI INI, DETIK INI JUGA. AKU MENYATAKAN BAHWA AKU BUKAN LAGI BAGIAN DARI KELUARGA PRATAMA." Teriak Seina dengan Lantang sembari menyayat pergelangan tangan kiri nya menggunakan pisau.

"SAYATAN PERTAMA,INI UNTUK DIRI KU"Lanjut nya.
"SAYATAN KEDUA, INI UNTUK ADIK KU FRISCA KAYL" Lalu dia menyayat pergelangan tangan kiri nya lagi.Seketika darah merembes keluar dari pergelangan tangan kiri Seina.

_____________________________


                ━─━────༺༻────━─━

   Seperti yang author bilang sebelumnya. Beberapa part awal ini pendek-pendek chapter nya.
Maaf ga bisa panjang-panjang.
Ntar lama-lama author bikin yang lebih panjang.

   Jangan lupa vote, comen and share novel author yakk gesss hehe 😁

LOVE TWISTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang