Part 25

22 2 0
                                    

   2 Minggu telah berlalu pasca kejadian di kantor waktu itu. Dan selama itu juga Zefran tidak bertemu dengan Seina. Zefran hanya berkutat di kantor mengurus pekerjaan nya.

     Di balik kisah Zefran dan Seina yang sedikit sad.
Namun nyatanya ada satu pasangan yang sedang di mabuk asmara. Siapa lagi kalau bukan Bian dan Kia.
Kia masih bekerja di Perusahaan ZEFTI.

"Kia, kita makan di mana" Bian bertanya kepada sang kekasih.
( Entah kapan mereka jadian. Aku pun Ndak tahu.Hihi )

"Emm...kita makan bakso aja yok. Udah lama ga makan bakso. Ada kedai bakso yang baru buka 4 hari lalu di jalan Panglima. Kita coba yuk"

"Ok deh."

    Bian dan Kia sedang kencan di sore hari, sekedar makan-makan bersama sebelum mereka menikah.
Bian dan Kia memutuskan untuk menjalin hubungan ke jenjang pernikahan. Mereka tidak ingin terlalu lama berpacaran, karna itu tidak baik.

******

    Di waktu yang sama, saat ini Zefran sedang menyendiri di salah satu destinasi kota. Dia duduk sambil menikmati angin dan senja yang sebentar lagi akan datang.

"Sampai kapan harus gini?" Hanya itu kata yang dia ucapkan. Lalu dia terdiam lagi. Sampai akhirnya papanya menelfon nya, untuk segera pulang.

_____________________________

     Di kediaman keluarga Seina, saat ini Seina sedang duduk di ruang tamu setelah dia mengerjakan shalat Maghrib. Kondisi Seina sudah membaik. Untung nya Seina tidak mengalami trauma atas ciuman yang waktu itu sempat Zefran lakukan kepadanya.

      Bagi sebagian orang, hal seperti itu adalah hal yang biasa saja. Namun berbeda dengan Seina. Dia sangat tidak suka di sentuh. Bahkan dia selalu menolak saat Kayl ingin memeluknya. Karna dia memang tidak suka.

     Jadi, bisa saja hal yang Zefran lakukan beberapa waktu lalu bisa membuatnya trauma. Apa lagi Zefran dan Seina tidak memiliki hubungan apapun, kecuali bos dan karyawan. Tapi untung saja Seina tidak sampai trauma.

"Seiinn,,,kita makan yuk. Kamu cuma makan pas tadi siang. Lalu kamu minum obat" Helen mengajak Seina untuk makan malam.

"Ok mah" Seina hanya menjawab singkat.

"Tunggu mama panggil yang lain dulu ya"

"Biar aku yang panggil mereka ma, mama kedapur aja duluan bantuin bibi Bunga"

"Ya udah kalo gitu"

    Seina pergi untuk memanggil Abang, adik, serta paman, dan sepupunya untuk makan. Seina memanggil Kayl terlebih dahulu, lanjut ke yang lain nya. Rumah yang Seina tinggali buka hanya berisi keluarga ini mereka saja. Tapi paman Seina juga tinggal di situ. Kata Seina, untuk bgeramein rumah.

Setelah mereka semua berkumpul, mereka pun mulai makan malam.

     Sekitar setengah jam berlalu, kini mereka sudah selesai, dan mereka berkumpul kembali di ruang keluarga.
Seina di ajak oleh abang-abang nya untuk ke lantai 3. Ke ruang kerja mereka.

"Dek,,,saran Abang, mending kamu berenti aja kerja di kantor nya Zefran. Kamu bisa kerja di kantor kita." Erland memulai percakapan antara mereka semua.

"Lahh...kenapa bang, bukan nya bagus kalo Adek kerja di kantor Zefran. Siapa tau bisa menumbuhkan benih-benih cinta" Celetuk Zile.
Mereka tidak tau saja apa yang Seina alami saat bekerja di kantor Zefran.

"Lu bocil, dan lu diem" Gilang mulai memancing api keributan kepada Zile.

"Gue ga bocil. Umur gue ...... Tunggu...Umur gue berapa‽"
Zile sibuk menghitung umur nya menggunakan jari nya.

"Dihh umur sendiri aja lu lupa.." Hendri ikut menimpali

"Kasih waktu buat gue mikir soal kerjaan bang." Seina menjawab pertanyaan Erland tadi.

"Ok deh kalo gitu"
     
"EHH ....umur gw 24 tahun gess" Tiba-tiba Zile berteriak mengagetkan semuanya.

"Ya Elah umur 24 tahun aja bangga" Nyinyir Liam.

"Gue paling muda antara kita"

"Di antara kita bertujuh, gue yang paling muda. Umur gue 23 tahun. Kalo ada Kayl, Kayl yg paling muda." Seina meralat perkataan Zile.

"Udah deh, ini udah malem. Masuk kamar masing-masing, lalu tidur." Dika menyudahi obrolan mereka pada malam hari ini.

"Tapi gue mau keluar, pengen balap."  Liam beseru.

"Besok kita ada meeting antar perusahaan kita. Jangan ad yang menguap pas meeting berlangsung." Dika menginterupsi.

"Mentang-mentang gue sering nguap, gue di sindir" Cibir Gilang.

"Sadar diri dulu makanya boss" Seina juga ikut menimpali.

"Kalian tidur. Malam ini giliran gue buat mantau markas." Titah Erland kembali.

"Iyaaa" Kompak mereka
Mereka pun turun kelantai 2 dan menuju kamar masing-masing.

****
    Seina saat ini sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur berwarna abu-abu miliknya. Seina merenung. Tiba-tiba dia teringat akan kejadian Zefran dan diri nya di kantor waktu itu. Namun dengan cepat dia mengalihkan pikiran nya dari hal itu.

"Kira-kira gue netap kerja di sana, atau ngundurin diri aja ya ?" Seina bergumam sendirian. Dia sibuk dengan pikirannya.

     Saat Seina sibuk bergulat dengan pikirannya. Saat ini Zefran juga tengah berbaring di atas kasurnya. Jujur saja, dia merindukan Seina. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk mengirim pesan saja dia tidak berani. Dia juga memikirkan ucapan Erland tempo lalu, yang mengatakan  ' Lebih baik Seina berhenti bekerja di kantor nya '

" Nggak, jangan, Seina ga boleh keluar dari kantor aku, tapi gimana caranya supaya bikin dia netap di kantor ?" Zefran bergumam sendiri.

" Ya Allah,,, Tolong satukan aku dengan Seina. Ku mohon "
Saat ini yang bisa Zefran  lakukan hanyalah memanjatkan do'a.

    Akhirnya Zefran memutuskan untuk tidur, karna dia sangat lelah.
Begitupun dengan Seina. Dia juga lelah...Mereka pun tidur dengan alam mimpi yang berbeda.

____________________________

Jadi menurut kalian gimana gess, apakah Seina harus mengundurkan diri dari perusahaan ZEFTI ‽
Atau harus tetap bekerja di sana ‽
Okehh Author tunggu komen nya gess .

            Part Kali ini pendek guys.
                  Soalnya Author ngantuk 🥱
                     
          Jangan lupa vote
                Comen
          And share ya guys

                      Bye bye See you next part🖐️

22-April-2023
Sabtu.
Rn.Ryyu

LOVE TWISTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang