TDW - Part 7

605 45 21
                                    

Happy reading (⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡⁠(⁠ε⁠'⁠●⁠)





Bola api yang dilapisi dengan aliran listrik terlihat terus berdatangan mengejar sesosok pria berambut brunette. Beberapa api tersebut gagal mengenainya dan menimbulkan kerusakan di sekitarnya. Beruntung tempat tersebut adalah hutan pedalaman di gunung Yongheng. Meskipun begitu, bunyi keras yang berasal dari benturan tidak bisa dihindari. Bunyinya sangat kencang hingga menggetarkan tubuh.

Eren berharap Levi telah pergi dari gunung ini. Ia takut jika terjadi apa-apa padanya. Keputusan yang diambil tadi sangatlah tepat, yaitu berpisah dengan Levi. Jika tidak, maka kemungkinan dia juga dalam bahaya.

Dari arah berlawanan datanglah Basilisk, terbang begitu cepat menuju dimana Eren berada. Eren sempat menghindari serangan api yang akan mengenainya, ia berdecak kesal karena makhluk neraka yang tak memberinya jeda sedikitpun. Di waktu yang bersamaan dengan kedatangan Basilisk, pria brunette itu mengeluarkan qi-nya untuk menghancurkan beberapa bola api di belakangnya.

Tiba-tiba dari arah langit, lubang hitam muncul. Di dalam lubang itu menampilkan pemandangan yang sangat mengerikan, yaitu lautan api dan kobaran api yang sangat dahsyat. Kemudian langkah kaki seseorang terdengar berasal dari lubang hitam. Kedua mata Eren menajam melihat orang itu, ia tahu betul siapa dia. Siapa lagi kalau bukan Berthold, sang penguasa alam neraka. Salah satu orang yang mengutus Ceberus untuk menyerang wilayahnya dulu.

Kejadian itu masih menjadi trauma mendalam bagi Eren. Pria itu mengepalkan tangannya menatap Berthold yang juga menatapnya tanpa ekspresi.

" Kita bertemu lagi, kaisar Naga. Apa kau tak senang disambut oleh penguasa alam neraka? Kau seharusnya menyambutku dengan suka cita. Bukankah kau juga merindikanku Eren? " ucap Berthold sembari tersenyum genit.

Eren memiringkan senyumannya, " Kau jelek. Pria sepertimu bukanlah tipeku, mengapa harus merindukanmu? Sepertinya tidur dengan seribu pelacur lebih baik daripada denganmu. " ucapannya membuat Berthold tersentak kebelakang.

" Hah aku sangat kecewa dengan jawabanmu yang terlalu frontal itu. Sedikitlah lembut padaku."

" Lembut ketika mengulitimu, maka akan aku lakukan."

Berthold semakin terkejut, ia menggelengkan kepalanya.

" Aku kira mereka berhasil menghabisimu. Ternyata kau memiliki banyak nyawa juga ya." ucapnya, pria itu memakai pakaian sutra berwarna hitam pekat dengan garis menyerupai lava api di pinggirnya.

Eren menaiki Basilisk, lalu terbang di hadapannya dengan seringai di bibirnya.

" Bukan karena aku memiliki banyak nyawa, tapi keberuntunganku saja yang sangat bagus."

" Kalau begitu kita lihat apakah keberuntunganmu di sini masih bagus atau tidak." Berthold mengangkat tangan kanannya lalu muncul semburan api yang mengarah kearah Eren yang langsung ditangkis hanya dengan sedikit kekuatannya.

Hal itu berhasil membuat Berthold membeku. Ia menambahkan dorongan kekuatannya. Namun, Eren masih menangkisnya hanya dengan sedikit kekuatan. Ia menyipitkan matanya guna melihat core milik pria itu. Dahinya mengkerut, bagaimana bisa kerusakannya sudah hampir pulih.

Berthold menyembunyikan keterkejutannya. Namun tetap saja Eren bisa menyadarinya.

" Aku benar-benar kagum dengan kaisar Naga saat ini. Pulih dari kerusakan begitu cepat, metode apa yang kau lakukan akhir-akhir ini? "

Eren mendengus, " Memangnya kau siapa? Mengapa harus memberitahumu? "

" Sudah kuduga kau akan menjawab seperti itu, kaisar Naga." ucap Berthold, sedikit penekanan di akhir kalimatnya.

The Dragon's Wife [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang