TDW - Part 20

415 34 4
                                    

Happy reading /⁠╲⁠/⁠\⁠╭⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠)⁠╮⁠/⁠\⁠╱⁠\







Erwin meletakkan Zeke perlahan di tempat aman namun pandangannya lurus mengarah pada kaisar naga. Kedua tangannya berada di belakang punggungnya saat berhenti menyisakan jarak dua meter.

" Sepertinya kau tidak akan terkejut melihatku di sini."

Enggan menjawabnya, Eren melayangkan tatapan datar kearahnya. Mulutnya masih tertutup, membiarkan pria itu mengatakan perkataan selanjutnya.

" Tidak ingin menjawab sepatah kata satupun? Sebesar itukah kesombongan milikmu. "

Qi yang sangat besar tiba-tiba keluar dari tubuh Erwin. Qi berwarna biru muda menyelimutinya, pada saat yang bersamaan kedua matanya berubah menjadi warna kuning dengan taring yang tumbuh di giginya. Erwin mengeluarkan bentuk siluman harimaunya.

" Me-mengapa Kaisar Erwin membelot mendukung musuh?! " pekik Armin

" Sudah sejak lama dia mengkhianati kita." balas Eren tenang, diam-diam menjentikkan jarinya hingga qi yang tak kalah besar muncul dari bawah tanah dipijaknya dan memasuki tubuhnya.

" Sejak lama? I-itu artinya selama ini kaisar Erwin hanya berpura-pura mendukung kita? " Armin mengepalkan tangannya.

" Kenapa kaisar Erwin melakukan hal sejahat ini,...aku tak mengerti! "

" Armin, tenanglah." tegur Eren

"...maafkan saya Yang mulia kaisar..."

Ledakan besar terjadi setelah Erwin melayangkan serangan pertamanya yang berbentuk cahaya biru yang melaju cepat kearah Eren dan lainnya. Cahaya biru itu dalam sekejap mata berubah menjadi bentuk harimau yang akan menerkam Eren.

Sebuah kilatan muncul di depan harimau tersebut, detik berikutnya kilatan menghilang, cakar harimau sedikit lagi mengenai wajah Eren, namun—

BLARR

Sebuah qi berbentuk naga tiba-tiba datang dari arah langit menerkam harimau sampai terpental dua puluh meter dari tempatnya berdiri. Keduanya menyebabkan kerusakan bangunan di sekitarnya. Cahaya berbentuk harimau lenyap, menyisakan sang naga.

Tangan kiri Eren terkepal ke depan guna menarik qi-nya, sang naga  seketika hilang. Saat Eren menoleh ke depan ternyata Erwin telah berada beberapa senti di depannya melayangkan jari telunjuk dan jari tengahnya yang menyatu.

Eren membela diri dengan cara memblokir serangannya menggunakan pedang besar yang terbuat dari bara api berwarna hitam. Erwin mundur beberapa langkah akibat pukulan pedang itu, serangan pedang sangat cepat dan tepat. Membuat Erwin beberapakali harus menangkisnya menggunakan lengan baju berlapis besinya.

" Yang mulia kaisar! " teriak Armin, ia ingin membantunya namun serangan keduanya seperti tidak ada celah. Sulit untuk melibatkan diri dalam pertarungan.

Hembusan angin muncul disaat Erwin melayangkan tendangannya namun Eren berhasil menahan serangannya menggunakan lengannya. Dengan cepat Erwin memutarkan tubuhnya kemudian menendang udara yang terdapat qi miliknya. Udara tersebut melesat cepat kearah Eren, sang kaisar langsung meloncat ke udara.

Sesuai perkiraannya, Erwin kembali menembakkan qi berbentuk harimau. Serangannya berhasil mengenai Eren. Ia mendengus puas melihatnya.

" Ku lihat kekuatanmu semakin lemah, sudah tidak layak untuk disebut kaisar nomor satu."

Kedua kaki menapaki tanah. Eren menyibakkan lengan bajunya dan menaruh satu tangannya ke belakang.

" Kekuatanku menjadi lemah, bukan karena engkau yang kuat, melainkan karena kepayahanmu yang semakin membaik."

The Dragon's Wife [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang