TDW - Part 1

2.1K 114 39
                                    

Happy reading ⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃



Sebuah tempat yang sebelumnya terpenuhi rerumputan hijau, pohon wisteria melambai-lambai mengelilingi setiap ujung tempat tersebut. Sekarang, semua itu telah hilang dalam sekejap saat peperangan antar siluman terjadi di sana. Langit abu dan debu bertebaran menjadi hal yang dominan. Berbagai macam teriakan menggema memenuhi indera pendengaran, putus asa, marah, ketakutan. Semuanya bercampur aduk.

Darah ada dimana-mana, mengotori hijaunya rerumputan hingga menjadikannya kelabu. Bunyi dentingan pedang, benturan benda terdengar mengusik ketenangan.

Seorang pria berambut brunette perlahan melangkah menaiki seekor naga berwarna hitam yang terlihat tajam dan gesit. Pria itu melangkah dengan kedua tangan dibelakang punggung, menatap lawannya yang juga berada di atas seekor kepala kera berukuran tak kalah besar.

" Aku akan merebut posisimu dan menjadikan siluman Kera berada di tahta tertinggi, Eren! "

Eren Jaeger. Adalah orang yang dimaksud lawannya, Eren adalah seorang Kaisar dari siluman naga. Berkuasa di wilayah lembah surgawi atau mereka menyebutnya wilayah Tiantang gu. Siluman Naga adalah kalangan yang begitu dihormati dan berada di tahta tertinggi dari semua siluman yang ada. Namun kini, Kaisar dari siluman kera mencoba merebut tahta tersebut.

" Menyerahlah, sekuat apapun dirimu tetap saja tidak akan mampu mengalahkan diriku." ucap Eren datar

" Cih kau meremehkanku, hah?! Aku sudah melakukan kultivasi selama bertahun-tahun. Apa kau pikir hal itu tidak akan memuahkan hasil! " teriaknya marah

" Dulu ada juga yang berkata sama halnya seperti yang kau katakan saat ini. Dan apa yang terjadi pada mereka, tentu saja mereka berakhir hangus tak tersisa." Eren menyeringai, ekspresi sombong tak luput dari wajah tegasnya.

Zeke, pria yang menantang seorang raja siluman naga. Zeke merupakan raja dari siluman kera. Kedudukannya berada di urutan tiga setelah siluman harimau.

" Dan bagaimana jika aku tidak berakhir seperti itu? Apa kau bersedia mengubur wajahmu ke dalam lumpur? " Zeke balik menyeringai kearahnya.

Seringai di wajah pria brunette menghilang. Wajahnya berubah muak saat mendengar perkataannya.

" Bunuh mereka semua hingga tak menyisakan tulang sedikitpun." ucap Eren, tangan kanannya terangkat memberi perintah naga-naga di sekitarnya.

Zeke meloncat keatas dengan kekuatan penuh. Matanya membara semangat hingga percikan api terlihat di manik biru mudanya. Pakaian yang dikenakannya seketika robek, memperlihatkan tubuh kekarnya yang tak lama kemudian terpenuhi dengan bulu.

" Aku tidak peduli dengan bawahanku, aku hanya ingin membuktikan kepada kalian semua bahwa aku bisa menaklukanmu! "

" Baiklah, kita lihat siapa yang akan memenangkan pertarungan ini."

Dentuman besar terjadi setelah dua kekuatan besar bertemu. Eren mengeluarkan asap hitam di tangannya, asap tersebut terkadang bisa berubah menjadi benda padat dan mematikan.

Zeke sedikit lengah saat asap hitam menyentuh kulit pipinya. Sedetik kemudian asap itu menjadi benda tajam dan menusuk pipinya. Zeke segera mencabutnya dari pipinya lalu menggeram marah. Ia melayangkan pukulan kaki kearah kepalanya, namun Eren dengan mudah menangkisnya.

" Kau bilang ini hasil dari kultivasimu? "

" Cih aku belum menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya." balas Zeke penuh amarah.

Pertarungan tingkat satu dengan tingkat tiga menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Bahkan berita tersebut terdengar hingga ke telinga para petinggi siluman lainnya. Mereka ingin melerai namun takut jika kalangan mereka terkena getahnya. Jadi, mereka hanya diam merenung sambil berharap semuanya bisa diatasi.

The Dragon's Wife [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang