TDW - Part 12

450 41 7
                                    

Happy reading (⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠━⁠☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚







Eren menuntun Levi kembali ke penginapan. Di sepanjang jalan menuju bangunan utama, para penduduk siluman naga menyambut kedatangan mereka berdua penuh suka cita. Bahkan ada yang menangis haru saking bahagianya dengan kehadiran reinkarnasi permaisuri naga.

" Oh Tuan kami yang abadi, kami semua merasakan hal yang luar biasa melihat kedatangan sang permaisuri ... Semoga kalian berdua menjadi pasangan hidup selamanya." ucap salah satu dari mereka.

Levi mengangguk pelan sembari tersenyum. Ia tetap menghargai perkataannya, meskipun tidak yakin akan hidup bersama kaisar naga. Remasan pelan di tangan kanannya, berhasil mengalihkan perhatiannya.

" Eren-laoyē? "

" Apa kamu bahagia dengan sambutan mereka? " tanya Eren lembut

" Tentu saja. Siapa yang tidak bahagia disambut seperti ini."

Tak jauh dari tempat mereka berdiri, terdapat Armin, Mikasa, dan Ban ma yang tengah melambaikan tangannya kearahnya. Levi membalasnya sebelum Eren mengajaknya masuk ke dalam bangunan utama.

Seperti biasanya, ia akan disambut dengan lorong yang panjang dan lukisan permaisuri naga yang sangat besar. Seolah-olah hal yang paling ditunjukkan di sana bukanlah tentang seberapa luas bangunannya, akan tetapi seberapa berharganya lukisan tersebut sampai dibuat dengan polesan indah tanpa cacat sedikitpun.

Eren menyadari Levi sedaritadi menatap lukisan itu. Ia ikut menatap lukisan, matanya sontak melembut tidak setegas sebelumnya.

" Itu adalah dirimu."

Levi tak lagi terkejut, matanya tetap menatap wajah elok yang terpampang di dalam lukisan.

" Bukankah itu terlalu indah untuk disebut 'aku'." ucapnya seraya terkekeh geli.

" Lukisan itu tidak seindah sebelumnya, karena orang yang berada di lukisan tersebut telah berada di sampingku."

Levi melebarkan matanya, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia menatap sekali lagi, memastikan bahwa Eren hanya menggodanya saja. Akan tetapi, raut wajah keseriusan dan ketulusan saja yang ada di wajah Eren. Rasanya begitu menyenangkan, seperti terdapat kupu-kupu yang berhamburan di perutnya.

Akhirnya mereka berdua sampai di salah satu kamar. Eren menghentikan tangan Levi yang akan membuka pintu, sebagai gantinya dirinyalah yang membukakan pintu.

KRIET

" Aku membuat kamar ini seperti milik kamar kita berdua yang ada di istana." Eren membiarkan Levi melangkah masuk lebih dulu.

" Kamar ini sangat luas dan indah ... " ucap Levi terpukau melihat kamar tersebut.

Bagaimana tidak, luas kamar yang dipijaknya sangatlah luas, bahkan Levi sempat berpikir untuk menambahkan dapur pribadi di situ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana tidak, luas kamar yang dipijaknya sangatlah luas, bahkan Levi sempat berpikir untuk menambahkan dapur pribadi di situ. Levi menggelengkan kepalanya agar pikiran konyolnya hilang. Nuansa ruangannya berwarna ungu, dengan sekat yang memiliki ukiran bunga teratai.

The Dragon's Wife [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang