Happy reading Ꮚ˘ ꈊ ˘ Ꮚ
Eren tertawa ringan saat Levi mencoba memakai pakaian yang digunakan oleh prajurit pada umumnya. Basilisk di sebelahnya pun ikut bereaksi senang sambil menggoyangkan ekornya dengan cepat.
Karena kalah bertarung dalam permainan membuat Levi mendapatkan hukuman untuk memakai baju prajurit siluman naga. Levi tersenyum kikuk melihat tatapan menggoda yang dilayangkan oleh Eren, ia lalu duduk di depannya dengan posisi bersila. Terdapat sebuah meja kecil yang berisi papan catur Weiqi.
" Levi kau terlihat lucu saat memakainya. " ucap Eren sembari terkekeh geli.
Pipi Levi sedikit bersemu merah, ia berdehem guna menetralkan kegugupannya. Basilisk datang di sebelahnya sambil mengusapkan kepalanya di lengannya. Membuat tubuh Levi hampir oleng ke samping.
" Benarkah ... K-kurasa pakaian ini terlalu besar dan berat."
" Pakaian prajurit memang besar dan berat karena terbuat dari berlapis-lapis baja agar tahan terhadap serangan."
Levi mengangguk paham, ia akui menjadi prajurit tidak semudah yang dibayangkan. Seringkali dirinya melihat Reiner yang mengeluh tubuhnya sakit akibat keseringan memakai baju berlapis baja. Levi kemudian mengambil bidak catur berwarna putih dan menaruhnya di titik yang menguntungkan menurutnya.
" Langkah yang bagus Levi. Tapi seharusnya kau lebih memikirkannya lebih panjang lagi sebelum menaruh bidakmu di titik ini."
Tak
Bidak catur hitam milik Eren mengepung bidak catur milik Levi yang baru saja ditaruhnya, membuatnya menjadi tawanan. Eren mendengus geli melihat raut kecewa pada si raven, tangannya terulur untuk menyentuh tangan Levi. Sang empu terkejut lalu menatapnya.
" Tidak perlu merasa kecewa, kau sudah melakukannya dengan baik. Yang perlu kau ketahui untuk memenangkan permainan catur Weiqi ini adalah harus bisa membaca pikiran lawan mainmu."
" Membaca pikiran? Bukankah itu sangat sulit."
Eren mengangguk, " Oleh karena itu sebenarnya tidak mudah untuk memenangkan permainan ini secara instan. Perlu beberapa latihan dan kebiasaan agar bisa memenangkannya." ucapnya sembari menaruh bidaknya di papan catur.
" Jadi kau sudah lama memainkannya? "
" Sekitar ratusan tahun yang lalu."
Levi tersenyum kaku, pantas saja sangat sulit mengalahkan kaisar naga ini. Pengalamannya bermain tidak sebanding dengan dirinya yang masih pemula. Bunyi Tak! menandakan permainan berakhir, tepat setelah Eren menaruh bidak caturnya. Dengan santai dia mengambil beberapa bidak putih milik Levi yang terkepung.
" Hah ... Eren-laoyē kau sangat hebat, kemampuanku tidak bisa dibandingkan denganmu. Aku mengaku kalah. Kali ini hukuman apa yang akan kau berikan padaku? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dragon's Wife [EreRi]
FanfictionEren Jaeger seorang Kaisar Naga nomor satu di Tiantang Gu harus mengalami masa terberatnya yaitu kehilangan nyawa permaisurinya. Setelah menunggu dalam kesepian selama ribuan tahun, akhirnya ia menemukan keberadaan reinkarnasi permaisurinya di dunia...