Happy reading (・ω・)つ⊂(・ω・)
Hari demi hari telah dilalui bersama. Tak terasa tinggal dua hari saja untuk Eren menghabiskan waktu dengan Levi sebelum pergi ke pertempuran demi merebutkan wilayahnya, Tiantang Gu.
Kemampuan Levi semakin lama semakin meningkat berkat latihan dan kerja kerasnya agar bisa mengendalikan takdir kekuatannya sebagai reinkarnasi burung Phoenix. Levi dapat mengeluarkan qi berbentuk Phoenix besar yang digunakan sebagai senjata. Ia juga tak lupa meningkatkan bela dirinya ke level berikutnya, Levi bertekad menjadi kuat agar tak menjadi beban bagi Eren.
Di bawah pohon yang paling besar diantara yang lain, Levi menaruh sebilah pedangnya pelan ke tanah sembari mengatur nafasnya. Sepanjang hari ia habiskan untuk berlatih tak kenal lelah. Levi membaringkan tubuhnya di tanah, Hanfu putihnya terbasahi oleh keringat. Bahkan beberapa anak rambut ada yang menempel di pelipisnya akibat peluh keringatnya.
Terdengar langkah kaki yang sontak membuat Levi menajamkan penglihatannya ke sumber suara. Tatapannya kembali normal setelah tahu bahwa Eren lah yang mendatanginya. Levi tersenyum lalu berdiri menyambutnya.
" Eren-laoyē kau akhirnya datang."
" Maaf hari ini aku tidak bisa menemanimu berlatih." nada Eren sedikit serak, tanda jika dia kecewa.
" Sudah tidak apa, itu bukan masalah yang besar. Eren-laoyē sekarang kau menemuiku, itu sudah cukup bagiku."
" Lain kali aku akan selalu menemanimu berlatih."
Levi menundukkan kepalanya malu, " Terimakasih Eren-laoyē..."
Eren melangkahkan kakinya satu langkah mendekat. Sekarang keduanya saling berhadapan berjarak dua kaki. Sekilas Levi bisa mencium bau khas kerajaan milik Eren yang menenangkan. Tak sadar ia memejamkan matanya guna menikmati aroma itu hingga Eren keheranan.
Namun Eren tersenyum setelah mengetahui penyebab Levi memejamkan matanya.
" Kau menyukai bau milikku? "
DEG
" A-apa?! "
Wajahnya bersemu merah. Merasa malu telah dipergoki sang kaisar.
" Terlihat sekali pada ekspresimu yang mudah dibaca."
" ?!! "
Saking malunya Levi segera berbalik badan dan mengambil pedangnya lagi. Ia berjalan sedikit menjauh, daripada semakin malu ia lebih memilih untuk memperagakan gerakan pedang yang baru dipelajarinya. Setiap alunan pedangnya akan menampilkan warna biru langit dan bayangan pedang. Benar, jurus pedang yang barusan dia pelajari bernama Jian Ying.
Eren melihatnya dari belakang, dengan sikapnya yang tenang dia terus memperhatikan jurus pedang itu tanpa celah. Seolah-olah salah sedikitpun, maka Eren akan mengetahuinya.
" Bagus Levi. Siapa yang mengajarimu Jian Ying? "
" Armin memberitahuku jurus pedang ini dan aku mempelajarinya sendiri."
Senyuman Eren mengembang, " Kau sangat cerdas. Sangat jarang orang yang mampu mempelajari Jian Ying sendiri tanpa bantuan orang yang ahli."
Levi meliriknya sekilas dan terus melanjutkan gerakannya dengan pipinya yang merona merah muda. Dalam hatinya juga berbunga-bunga telah dipuji olehnya.
" Terimakasih aku akan berlatih lebih keras."
Dedaunan kering berhamburan seiring gerakan kaki Levi yang mengenai mereka. Hembusan angin mengikuti alunan ujung pedang runcing yang lihai bersamaan dengan Levi yang menggerakkan tubuhnya bagaikan seekor angsa putih menari di atas air. Pandangan Eren tak bergerak sedikitpun dari reinkarnasi permaisurinya yang menyejukkan hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/334238257-288-k719870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dragon's Wife [EreRi]
FanfictionEren Jaeger seorang Kaisar Naga nomor satu di Tiantang Gu harus mengalami masa terberatnya yaitu kehilangan nyawa permaisurinya. Setelah menunggu dalam kesepian selama ribuan tahun, akhirnya ia menemukan keberadaan reinkarnasi permaisurinya di dunia...