Episode 2 |⁠| Membuat Kontrak Nikah

651 32 0
                                    

_____________


"Maaf, Nona. Anda tidak bisa masuk. Tuan sedang istirahat dan beliau tidak bisa diganggu!!"

Jesslyn dihalangi oleh seorang pria berjas hitam ketika hendak memasuki mansion mewah tersebut. Padahal dia sudah menjelaskan maksud kedatangannya, tapi dia tetap tidak mengijinkannya masuk. Sampai terdengar suara seorang pria dari arah belakang.

"Mir, tidak perlu mempersulit Nona ini. Dia adalah tamu Tuan," seru orang itu yang pastinya adalah Kris. Kris menghampiri Jesslyn lalu membungkuk padanya. "Tuan sudah menunggu Anda, Nona. Silahkan ikut saya."

Jesslyn menoleh pada pria itu lalu menjulurkan lidah padanya. Sedangkan pria itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah gadis aneh itu karena datang dengan memakai gaun pengantin.

"Silahkan, Nona. Tuan sudah menunggu Anda di dalam." Kris membukakan pintu untuk Jesslyn dan mempersilahkan gadis itu untuk masuk.

Jesslyn menoleh kebelakang dan pintu itu kembali tertutup rapat. Lalu dia menghampiri pria muda nan tampan yang duduk di atas kursi rodanya. "Apa kau sudah berubah pikiran?" la melirik Jesslyn dari ekor matanya.

"Tapi aku memiliki beberapa syarat yang harus kau penuhi."

"Katakan!!" Pinta Luis datar.

"Pertama, kau harus membantuku menghancurkan dua sampah yang sudah mengkhianatiku. Kedua, aku ingin status yang sama seperti istri pertamamu selama kontrak pernikahan itu belum berakhir. Ketiga, kau harus bersikap dan memperlakukanku dengan baik. Keempat, ini poin yang paling penting. Jangan coba-coba mengambil keuntungan apapun dariku, terlebih-lebih itu adalah mahkota paling berharga milikku. Bagaimana, apa kau setuju dengan syaratku?!"

Luis memutar kursi rodanya. Posisinya dan Jesslyn saling berhadapan. Kontak mata diantara keduanya pun tak bisa terhindarkan. Mereka berdua saling menatap selama beberapa detik.

"Bukan masalah yang besar. Lagipula aku tidak tertarik untuk menyentuhmu. Karena disini, kita hanya partner yang saling menguntungkan. Dan setelah kontrak pernikahan itu berakhir, kau bisa mendapatkan semua hakmu mulai dari tempat tinggal mewah, mobil mewah, uang sebesar 100 milyar dan 10% saham milikku."

"Lalu dimana kontrak nikah itu. Aku akan menandatanganinya sekarang juga."

Luis memberikan kontrak nikah itu pada Jesslyn setelah ia menandatanganinya. Gadis itu mengambil kontrak nikah tersebut lalu menandatanganinya juga.

"Apa sekarang aku sudah bisa pergi?"

"Pergi?! Bukankah isi kontrak itu sudah jelas,setelah kontrak ditandatangani kau harus tinggal disini. Apa kau tidak membacanya baik- baik?"

Jesslyn merebut surat kontrak itu dari tangan Luis lalu membacanya dengan teliti. Matanya membelalak setah membaca persyaratan yang tertera dalam kontrak pernikahan tersebut.

"Kenapa isi kontrak nikah ini malah berat sebelah?! Ini bukan kerjasama namanya, tapi kau cari untung sendiri. Aku tidak mau, lebih baik kita batalkan saja kontrak nikah itu!!"

"Tidak bisa!! Kau sudah menandatanganinya dan itu sah dimata hukum. Sebenarnya tidak masalah jika kau ingin membatalkan kontrak nikah itu. Tapi kau harus membayar dendanya sebesar 500 milyar won, bagaimana? Apa kau sanggup?!" Luis menyeringai. Menatap Jesslyn dengan tatapan meremehkan.

Gyutt...

Gadis itu mengepalkan tangannya. Emosinya memuncak, wajahnya memerah menahan amarah. Jika bukan karena ingin balas dendam, dia tidak mungkin mendatangi sarang iblis lalu membuat sebuah kesepakatan dengannya.

"Jangan menatapku seperti itu, kau membuatku merinding. Aku akan memberimu waktu satu menit untuk berpikir. Membatalkan kontrak nikah ini dan membayar dendam 500 milyar won atau menjadi ratu di istanaku ini?!"

"Kau memang yang kedua dan statusmu hanya istri kontrak. Tapi aku akan memberikan kekuasaan penuh padamu, dan menjadi nyonya besar disini. Kedudukanmu akan lebih tinggi dari istri pertamaku, bagaimana?" Luis menatap Jesslyn yang juga menatap padanya.

"Jika aku tinggal disini, lalu bagaimana dengan papaku? Dia pasti akan cemas jika putrinya tidak pulang dalam waktu yang lama."

Luis memberi kode pada Kris. Pria itu menghampiri sang majikan sambil membawa sebuah video yang kemudian dia tunjukkan pada Jesslyn. Pria setengah baya itu sedang bersama beberapa pria asing yang memakai setelan jas formal.

"Kenapa papaku ada di bandara? Lalu siapa orang-orang itu? Apa yang ingin kau lakukan padanya?" Jesslyn menatap Luis dengan serius, dia membutuhkan penjelasan dari pria itu.

"Aku mengirimnya keluar negeri. Dia mungkin sangat merindukan ibunya, aku sudah menyiapkan tempat tinggal yang lebih layak untuk mereka. Bukankah diusianya yang sudah tidak muda lagi mereka seharusnya berkumpul dan tinggal di tempat dan lingkungan yang lebih baik, dan disini kau bisa tenang tanpa harus memikirkan mereka lagi. Aku akan menjamin hidup kalian bertiga, bagaimana? Masih ingin membatalkan kontrak nikah itu?" Luis menatap Jesslyn dengan serius.

Sepertinya pria bermarga Qin ini telah merencanakan semuanya dengan baik. Sebenarnya apa yang dia inginkan darinya, dan dari sekian banyak wanita di negeri ini, kenapa dia harus memilih Jesslyn?! Dan itu pula yang menjadi pertanyaan gadis berdarah campuran tersebut.

"Ini sudah malam, sebaiknya kau segera beristirahat. Ikutlah dengannya, Kris akan menunjukkan kamarmu,"

Jesslyn tidak memberikan jawaban apa-apa. Gadis itu meninggalkan Luis begitu saja dan mengikuti pria bernama Kris tersebut

Selepas kepergian mereka berdua. Di kamar itu hanya menyisakan Luis seorang diri. Lelaki tampan itu mendongakkan kepalanya dan wajahnya menatap langit malam yang gelap tanpa bintang.

"Ma, aku sudah menemukan gadis itu. Setelah ini tidak ada lagi hutang Budi keluarga kita padanya. Aku sudah memenuhi keinginan terakhir mama, tenang di sana."

"Silahkan, Nona. Ini kamar, Anda." Kris membuka pintu di depannya dan mempersilahkan Jesslyn untuk masuk. "Saya permisi dulu," Kris membungkuk dan meninggalkan gadis itu begitu saja.

Jesslyn menoleh kearah pintu yang tertutup kembali. Lalu pandangannya bergulir pada seluruh penjuru ruangan. Kamar ini 4X lebih besar dari kamar miliknya, atau bahkan lebih besar dari rumah sederhana yang selama ini ia tempati bersama sang ayah.

Jesslyn bukanlah gadis yang berasal dari keluarga kaya raya. Dia adalah gadis yang berasal dari keluarga sederhana, Jesslyn pernah bekerja di rumah sakit sebagai perawat. Namun dia dipecat karena difitnah oleh rekan kerjanya.

Dan sejak saat itu Jesslyn tidak lagi bekerja di rumah sakit. Demi membantu meringankan beban ayahnya, dia bekerja sebagai pramugari selama satu tahun.

Dan dari gajinya sebagai pramugari disalah satu maskapai penerbangan internasional, dia bisa membeli sebuah rumah sederhana yang kemudian ditempati bersama ayahnya.

Tokk.. Tokk...

Suara ketukan mengalihkan perhatiannya. Seorang pelayan datang membawa segelas susu hangat untuknya. Pelayan itu tersenyum ramah pada Jesslyn, membuat sudut bibir gadis itu ikut tertarik keatas juga.

"Nyonya, mulai malam ini saya adalah pelayan,Anda. Nama saya, Mia. Jika Anda membutuhkan apa-apa, silahkan beritahu saya."

"Tidak perlu seformal itu padaku, lagipula aku bukan Nyonya besar di rumah ini."

"Tapi bagi saya, Anda tetaplah Nyonya yang paling kuhormati. Silahkan diminum susunya selagi masih hangat, Nyonya. Kalau begitu saya permisi dulu," Mia membungkuk dan meninggalkan Jesslyn begitu seja.

Jesslyn yang sebelumnya belum pernah dilayani seperti ini merasa aneh. Kehidupannya yang awalnya biasa-biasa saja berubah 180° dalam hitungan menit saja. Dan semua perubahan yang terjadi dalam hidupnya seperti mimpi.

_

_

Bersambung.

Istri Kedua Ceo LumpuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang