_____________
Jesslyn menatap sinis Anna yang sedang menatapnya penuh kebencian. Wanita itu sepertinya sangat tidak terima dengan apa yang telah dia lakukan pada pria selingkuhannya. Bukan sebuah kesalahan, Jesslyn hanya memberikan sedikit pelajaran pada dua sampah yang tidak tau malu.
Bram dan Elisa yang baru saja kembali dari rumah sakit akan menyidang semua orang yang ada di rumah, mereka ingin mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana telor Frangky bisa pecah satu yang membuat burungnya tidak bisa berfungsi dengan baik lagi.
"Bagus semua orang sedang berkumpul disini. Siapa yang sudah membuat telor Frank pecah satu sampai dia masuk rumah sakit?!" Elisa menatap satu persatu orang yang duduk dimeja makan. Hanya ada tiga orang, Luis, Jesslyn dan Anna. Karena Elisabeth sedang menemani suaminya di rumah sakit.
"Kenapa kalian hanya diam saja, karena menurut Frank pelakunya adalah penghuni rumah ini!!" Bram ikut angkat bicara.
"Aku yang melakukannya!!" Jesslyn bangkit dari kursinya dan menatap pasangan suami istri itu bergantian.
"Kau!! Apa yang sudah kau lakukan pada putraku?! Apa kau sengaja berniat untuk membunuhnya!!" Bentak Elisa marah.
"Aku memiliki alasan yang kuat untuk melakukannya. Putramu itu adalah pria yang sangat kurang ajar. Dan aku hanya berusaha untuk melindungi diriku sendiri, karena dia mencoba untuk melecehkanku!!"
"BOHONG!!" Elisa berteriak dan menyela penjelasan Jesslyn. "Berani sekali kau memfitnah putraku?! Frangky adalah pria baik- baik, jadi bagaimana bisa kau menuduhnya yang tidak-tidak?!"
Jesslyn menyeringai tajam. Dia mengeluarkan ponselnya lalu memberikannya pada Elisa. Disitu wajah Anna langsung pucat, semua akan terbongkar, semua akan berakhir. Luis pasti akan menceraikannya jika rekaman itu sampai ke tangannya juga.
"Ini adalah bukti jika putramu adalah pria yang kurang ajar!!"
Tubuh Elisa terhuyung kebelakang. Kedua kakinya langsung lemas setelah melihat vidio yang Jesslyn tunjukkan. Dalam video tersebut, terlihat Frank yang mencoba untuk menggoda dan melecehkannya. Jesslyn tidak berbohong, dia mengatakan yang sebenarnya.
Anna yang penasaran langsung merebut ponsel itu dari tangan Elisa. Matanya membelalak melihat siapa wanita yang ada di dalam rekaman itu. Bukan dirinya, tapi Jesslyn yang sedang di ganggu oleh Frangky.
Jesslyn mengedipkan mata pada Luis. Pria itu menyeringai tipis. Gadis yang dia nikahi secara kontrak itu ternyata tidak sebodoh dan selugu kelihatannya.
Dan Luis tidak tau jika Jesslyn telah memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi pasangan suami-istri tersebut. Sungguh gadis yang tidak mudah ditebak.
"Apa sudah selesai bertengkarnya?! Ini adalah meja makan, tidak bisakah kalian tenang sebentar. Kalian sudah membuat selera makanku hilang!!" Luis meninggalkan meja makan begitu saja.
"Luis, tunggu!!" Seru Jesslyn dan bergegas mengejar suaminya. "Kau mau aku buatkan sesuatu untukmu?"
Luis memicingkan matanya dan menatap Jesslyn penasaran. "Kau bisa memasak?"
"Tentu saja bisa, begini-begini aku mahir dalam segala hal. Memangnya apa yang tidak bisa aku lakukan. Duduklah dengan tenang di kamarmu, makanannya nanti aku antarkan kesana."
"Baiklah."
.
.
"Bagaimana rasanya, enak bukan?" ucap Jesslyn memastikan.
"Mulai besok aku ingin kau yang memasak untukku. Rasa masakanmu mengingatkanku pada masakan mendiang ibuku. Kita tidak perlu lagi sarapan dan makan malam bersama mereka. Aku ingin kau menemaniku makan disini,"
"Bukan masalah. Kalau begitu cepat habiskan."
Keheningan menyelimuti kebersamaan Luis dan Jesslyn. Keduanya sama-sama diam dalam keheningan. Hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersentuhan.
Jesslyn menatap pria di depannya itu dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Satu Minggu mereka tinggal dibawah satu atap yang sar tapi dia masih belum mengetahui Luis pria yang seperti apa. Terlalu banyak misteri dan teka-teki
yang sulit dia pecahkan."Buka mulutmu," Jesslyn terkesiap saat Luis tiba-tiba menyorotkan sendok ke mulutnya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Jangan cerewet, buka saja mulutmu. Kau juga belum sarapan." Jawab Luis. "Cepat buka mulutmu."
Dengan ragu dan tak yakin. Jesslyn membuka mulutnya lalu menerima makanan yang Luis suapkan padanya. Mereka makan dari sendok yang sama, yang artinya mereka baru saja melakukan ciuman secara tidak langsung.
Blusss...
Rona merah muncul dikedua pipi Jesslyn. Bahkan jantungnya pun tidak bisa dikondisikan lagi. Dia merasakan debaran yang sangat hebat pada jantungnya, apakah dia akan baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba harus merasakan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman seperti ini.
Belum sadar dari lamunannya. Jesslyn kembali dikejutkan oleh tindakan Luis yang menariknya tiba-tiba. Karena hilang keseimbangan, dia malah jatuh diatas pangkuan laki-laki itu. Padahal Luis cuma ingin Jesslyn pindah kesampingnya.
Debaran jantung Jesslyn semakin tidak terkontrol. Mata berbeda warna milik mereka saling menatap dan mengunci selama beberapa saat. Entah sadar atau tidak, kedua lengan Jesslyn memeluk leher Luis.
"Kenapa aku baru sadar ternyata gadis ini sangat cantik. Sepasang bola mata Hazel yang indah, hidung mancung dan bibir tipis menggoda." Ucap Luis membatin.
Luis mengangkat dagu Jesslyn sambil memiringkan kepalanya. Detik berikutnya yang Jesslyn rasakan adalah sebuah benda lunak dan basah yang menyapu permukaan bibirnya. Disusul dengan lum*tan dan pagutan lembut namun menuntut.
Meskipun awalnya terkejut. Namun entah sebuah dorongan dari mana akhirnya Jesslyn membalas ciuman tersebut. Bahkan dia tidak ragu untuk balas mel*mat bibir kiss able Luis.
Dan sementara itu....
Anna yang melihat semuanya tidak bisa menahan diri untuk tidak marah. Kedua tangannya terkepal kuat disisi tubuhnya. Dia tidak suka melihat pemandangan menjijikkan, Di dalam sana. Dia adalah istri pertama Luis, dan Luis selalu memberikan cinta serta kehangatan padanya.
Tapi akhir-akhir ini sikapnya tiba-tiba berubah. Dia malah membawa wanita lain ke rumah dan menjadikannya sebagai istri muda. Merasa tidak mendapatkan keadilan dari Luis, Anna berencana untuk melaporkan suami serta madunya itu ke polisi. Mereka harus mendapatkan pelajaran yang setimpal.
_
_
"PAMAN!! KAMI PULANG!!"
Seruan nyaring dari ruang tamu menyita perhatian para penghuni Manson mewah tersebut. Elisa dan Anna keluar untuk melihat siapa yang datang dan membuat kehebohan. Dan mereka memberikan tatapan tak bersahabat pada dua pemuda yang sedang tersenyum lebar pada mereka berdua.
"Wow, lihatlah Cell, kita disambut oleh dua Nyonya besar di rumah ini."
"Hahaha..!! Benar sekali kau, Yo."
Mereka berdua, Marcell dan Rio merasa terhormat karena kedatangan mereka disambut oleh Anna dan Elisa. Lalu si bontot Rio menyerahkan tasnya pada Anna.
"Bibi, tolong bawakan koperku ke kamar ya. Jangan lupa bereskan kamar kami dan juga siapkan minuman, kami berdua sangat haus setelah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan." Ujar Rio.
Anna melempar koper itu dan menatap pemuda itu tidak suka. "Kau pikir aku adalah babumu. Lakukan saja sendiri, kenapa kalian dua bocah Setan harus kembali lagi sih?!" Teriak Anna frustasi.
Belum selesai soal Jesslyn, malah datang dua mahluk menyebalkan ini. Anna pikir mereka berdua akan pergi dalam waktu yang sangat lama. Tapi siapa yang menduga bila mereka kembali lebih cepat dari perkiraannya.
Bisa dibilang jika Marcell dan Rio adalah neraka dunia untuk Anna, Elisa, Bram dan Frangky. Kedua pemuda itu selalu berhasil membuat mereka emosi dan darah tinggi. Dan kembalinya kedua pemuda itu akan semakin membuat mereka berempat kerepotan.
-
-
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua Ceo Lumpuh
Romance_SINOPSIS_ Dia adalah yang kedua. Tapi justru yang paling berkuasa. Setelah dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri. Jesslyn memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan seorang pria dari keluarga ternama demi balas dendam. Dikhianati dan diti...