Episode 10 |⁠| Ciuman ketiga

509 28 0
                                    



Bulan bulat di atas sana seolah tersenyum lebar melihat sepasang anak manusia yang sedang berciuman dibawa sinarnya yang terang. Luis menekan tengkuk Jesslyn dan semakin memperdalam ciumannya.


Meskipun awalnya terkejut dengan apa yang pria itu lakukan. Namun akhirnya Jesslyn tetap membalasnya. Kedua tangannya yang semula tergantung disisi tubuhnya kini memeluk leher kekar Luis.


Mata Luis yang semula tertutup rapat perlahan terbuka. Dia memperhatikan setiap lekuk wajah Jesslyn dengan seksama. Jesslyn sangat cantik, dan Luis tidak bisa memungkiri hal itu.


Luis mengakhiri ciumannya. Kemudian dia mundur dan berbalik lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. "Aku akan tidur disini malam ini, sebaiknya kau tidur juga, ini sudah malam," Luis mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah.


Dengan kaku Jesslyn naik ke atas tempat tidur lalu berbaring disamping Luis. Posisi mereka saling memunggungi. Luis menghadap ke kiri sementara Jesslyn ke kanan.


Jesslyn meletakkan tangannya di dadanya. Dia bisa merasakan debaran jantungnya yang cepat dan tak beraturan. Dalam hidupnya, ini pertama kalinya Jesslyn tidur satu ranjang dengan orang lain, apalagi itu adalah seorang pria.


"Apa kau sudah tidur?" Sebuah pertanyaan memecah keheningan. Jesslyn menoleh kebelakang dan mendapati Luis tidur dengan posisi terlentang. Wajahnya menghadap langit langit kamar.


Kemudian Jesslyn bangkit dari berbaringnya lalu duduk menghadap Luis. "Kenapa? Apa kau tidak bisa tidur karena disini kurang nyaman? Sebaiknya kau pindah saja ke kamarmu. Bukankah kau memiliki kunci cadangannya?"


Luis menggeleng. "Aku hanya belum mengantuk saja. Jika kau lelah, sebaiknya tidur saja."


"Ini masih terlalu sore, dan aku tidak biasa tidur jam segini." Jawab Jesslyn seraya tersenyum tipis.


"Apa kau merindukan ayahmu? Aku tidak akan melarangmu untuk menemuinya. Jika kau mau, kau bisa pergi menemuinya kapanpun."


Jesslyn menggeleng. "Aku memang sangat merindukannya, tapi aku tidak bisa menemuinya sekarang. Karena jika aku bertemu dengannya, pasti akan sangat berat untuk berpisah darinya Selama aku tau dia baik-baik saja, aku rasa itu sudah lebih dari cukup." Ujar Jesslyn panjang lebar.


"Dimana ibumu, kenapa kau hanya tinggal bersama ayahmu?"


"Aku sendiri tidak tau. Ayah bilang ibuku sudah meninggal. Tapi nenek bilang ibu meninggalkanku saat aku masih kecil dan kemudian pergi dengan pria lain. Dan aku tidak tau siapa yang berkata jujur, nenek atau papa. Papa selalu menghindar setiap kali aku menanyakan tentang mama padanya,"


"Lalu, apa kau tidak berusaha mencari taunya? Mungkin saja dia masih hidup dan berada di suatu tempat!!"


Jesslyn menggeleng. "Untuk apa, jika dia memang masih hidup dan merasa memiliki seorang putri. Pasti dia datang untuk menemui putrinya, tapi tidak pernah datang sampai sekarang. Mungkin benar kata papa, jika mamaku memang sudah tidak ada!!"

Istri Kedua Ceo LumpuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang