_____________
"Ambil cek ini, angkat kaki dari rumah ini dan tinggalkan Luis!!"
Jesslyn memicingkan matanya dan hanya menatap datar sebuah cek yang di lempar oleh Anna ke atas meja riasnya. Jesslyn berdiri sambil merobek cek itu menjadi potongan- potongan kecil.
"Kau pikir dengan uang segini bisa mendepakku
keluar dari mansion ini?! Uang yang kau berikan
ini tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang
Luis berikan padaku. Jadi jangan bermimpi aku
akan menerimanya apalagi meninggalkan Luis.""Kau!!!"
Jesslyn menunjuk pintu dengan dagunya. Memberi kode pada wanita itu untuk keluar. Tapi Anna tetap tidak keluar dari kamarnya dan malah menantangnya. Dan tentu saja Jesslyn tidak tinggal diam.
Soal berdebat dan berkelahi Jesslyn adalah ahlinya. Saat masih sekolah dulu dia pernah di skors oleh pihak sekolah karena membuat tiga teman kelasnya masuk rumah sakit. Dan mereka adalah orang-orang yang hobinya membully Jesslyn.
"Yakk!! Apa yang kau lakukan?!" Bentak Anna sambil memegangi pipinya yang terluka oleh kuku Jesslyn.
"Selagi aku masih waras, keluarlah dari kamar ini. Karena jika kewarasan ku sudah hilang, aku tidak tau hal buruk apa yang akan aku lakukan padamu!!" Ucap Jesslyn memperingatkan.
"Kau!! Awas ya, aku akan melaporkanmu pada Luis. Dia pasti akan memberikan hukuman yang berat padamu karena sudah berani merusak wajahku!!" Ancam Anna dan pergi begitu saja.
Jesslyn menyikapinya dengan acuh. Dia tidak peduli, karena itu bukan urusannya. Lebih baik dia menikmati hidupnya yang telah berubah 180°.
_
_
Luis memicingkan matanya melihat Anna datang dengan pipi di perban. Ada bercak merah darah pada permukaan kasa yang menutupi luka cakar di tulang pipinya. "Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu sampai di perban?" Tanya Luis penasaran.
"Luis, kau harus memberikan keadilan untukku. Ini adalah perbuatan istri mudamu. Dia yang melakukannya dan membuat wajahku terluka. Aku tidak mau tau, pokoknya kau harus memberikan pelajaran padanya!!"
"Dia tidak mungkin melakukannya tanpa sebab. Bukankah kau sendiri yang selalu mencari masalah dengannya. Jadi jangan salahkan Jesslyn jika dia melakukan sesuatu padamu!!"
"Luis!! Sebenarnya yang istrimu itu aku atau dia?! Kenapa kau selalu membelanya?! Apa istimewanya dia sih, atau jangan-jangan ka sudah diguna-guna olehnya!!"
"Tutup mulutmu!! Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Sebaiknya kau keluar dan malam ini tidur saja di kamar lain. Aku sedang tidak ingin di ganggu!! Keluarlah!!" Pinta Luis lalu memutar kursi rodanya dan memunggungi Anna.
"Kau keterlaluan!! Dimana rasa terimakasihmu padaku?! Selama ini aku yang selalu merawatmu, tapi kenapa semua itu tidak pernah terlihat di matamu!!" Bentak Anna emosi.
Dengan emosi yang sudah sampai diubun-ubun. Anna meninggalkan kamar Luis dan pergi begitu saja. Ini adalah salah satu hal yang Luis benci dari wanita itu. Terlalu banyak drama dan suka membesar-besarkan masalah.
Dulu Anna yang dia kenal tidak seperti ini. Anna memang manja dan suka marah-marah. Tapi sikapnya tidak sampai keterlaluan, dan sikap Anna berubah total sejak dia dinyatakan lumpuh dan cacat akibat kecelakaan, dan secara diam- diam Anna menjalin cinta terlarang dengan kakak sepupunya di belakang Luis.
_
_
Jesslyn menoleh sekilas setelah mendengar suara decitan pintu di buka. Gadis itu tengah sibuk merangkai bunga mawar yang dia petik dari taman belakang. Luis bangkit dari kursi rodanya lalu menghampiri Jesslyn. Di depan istri kontraknya itu dia tidak perlu berpura-pura lagi.
"Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kau sampai melukai wajah Anna?"
"Aku sudah menduganya jika kedatanganmu untuk menanyakan hal itu. Dia yang lebih dulu memulainya, dia memberikan cek dan memintaku untuk angkat kaki dari rumah ini. Karena aku menolak dia tidak terima lalu menyerangku lebih dulu, aku hanya berusaha melindungi diriku sendiri. Dan wajahnya tidak sengaja terkena gores kuku-ku!!" Jelas Jesslyn tanpa menatap lawan bicaranya. Fokusnya tertuju pada mawar-mawarnya.
Lalu pandangan Luis tertuju pada bekas luka di punggung tangan Jesslyn, itu persis luka cakaran kuku. "Apa Anna yang melakukannya?"
Jesslyn menarik tangannya yang di genggam oleh Luis. "Ya," jawabnya singkat.
Luis bangkit dari duduknya lalu mengambil salep dari kotak obat lalu mengoleskan pada punggung Jesslyn yang terlalu kemudian menutupnya dengan plaster. "Meskipun hanya luka kecil dan ringan, tapi tidak akan sembuh dengan cepat jika tidak dirawat dengan baik."
"Terimakasih,"
"Mulai malam ini, pindahlah ke kamar utama. Aku sudah tidak bisa satu kamar dengan wanita yang sudah di sentuh oleh pria lain. Jangan banyak berpikir, segera minta pelayanmu untuk membereskan barang-barang Anna,"
Jesslyn tak langsung mengiyakannya. Dia berpikir sangat keras. Pindah ke kamar utama? Itu artinya dia harus satu ranjang dengan Luis, apakah mereka akan melakukan hal yang tidak- tidak nantinya?! Jesslyn menggeleng, membayangkannya saja sudah membuatnya merinding.
"Tidak, terimakasih. Aku disini saja. Kamar ini sangat nyaman dan aku ingin tetap disini," Jesslyn menolak dengan halus. Dia tidak bisa membiarkan dirinya dalam bahaya.
"Ck, apa yang kau pikirkan?! Meskipun kita satu kamar dan satu ranjang, aku juga tidak akan menyentuhmu. Kita bisa membuat sekat dengan guling. Beres kan,"
"Aku pikir-pikir dulu."
"Terserah," Luis kembali duduk di kursi rodanya dan pergi begitu saja. Jesslyn mendecih kesal, apa semua pria kaya begitu menyebalkan?!
Daripada stres karena sikap Luis yang terkadang menyebalkan. Lebih baik dia pergi keluar dan mencari udara segar. Karena terlalu lama di rumah rasanya juga sangat membosankan.
_
_
"Leo, menurutmu lebih bagus yang mana? Aku ingin kau membantuku memilihkan baju yang cocok untuk calon anak kita."
Rossa menunjukkan dua pakaian bayi pada Leo, dan meminta ayah biologis dari calon anak itu untuk memilih. Saat ini keduanya sedang berada di toko yang khusus menyiapkan perlengkapan bayi.
"Ambil saja keduanya. Karena dua-duanya sama- sama bagusnya." Jawab Leo. Rossa tersenyum kemudian mengangguk. Ia pun mengambil keduanya seperti yang Leo sarankan.
Leo dan Rossa diam-diam menjalin hubungan dibelakang Jesslyn sampai perempuan itu hamil. Entah setan apa yang merasuki keduanya sehingga mereka tega menusuk Jesslyn dari belakang.
Rencana pernikahan yang telah dipersiapkan dengan matang hancur berantakan karena penghianatan Leo dan Rossa. Rossa datang ke pernikahan mereka dan menghentikannya.
Di depan semua tamu undangan dan orang tua calon mempelai, Rossa mengakui jika dia sedang mengandung anak Leo. Dan Leo mengakuinya. Dan detik itu juga Jesslyn langsung membatalkan pernikahan mereka.
Tapp...
Rossa tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mata hitamnya tanpa sengaja melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan Jesslyn memasuki salah satu boutique di mall ini. Penasaran orang itu Jesslyn atau bukan, Rossa segera pergi untuk memastikannya.
Leo yang melihat Rossa keluar dari toko pun segera mengejarnya. Dia penasaran kemana wanita itu akan pergi. Dan ternyata Rossa memasuki sebuah boutique yang hanya menyediakan pakaian wanita.
Pria itu sangat penasaran kenapa Rossa pergi ke boutique tersebut. Sampai dia melihat sosok perempuan yang wajahnya sangat tidak asing baginya berada di boutique tersebut.
"Jesslyn?!"
_
_
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua Ceo Lumpuh
Romance_SINOPSIS_ Dia adalah yang kedua. Tapi justru yang paling berkuasa. Setelah dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri. Jesslyn memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan seorang pria dari keluarga ternama demi balas dendam. Dikhianati dan diti...