Episode 3 |⁠| Saham Tak Bertuan

541 29 0
                                    



_____________



Di malam dingin berselimutkan hujan lebat, adalah awal dari kisah ini. Sebuah awal dari kehidupan baru yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun, termasuk Jesslyn sendiri. Saat takdir membawanya ke dalam jerat seorang yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

Meskipun dia tau pada akhirnya dia akan tahu kalau dirinya harus menyerah. Menyerah pada takdir yang akan membawanya menuju jalan yang tak seharusnya. Jalan yang diciptakan oleh orang lain.inilah awal kisah mereka. Dua hati yang saling bertentangan berusaha menemukan takdir mereka dalam satu roda kehidupan.

Dua orang yang akan berusaha hidup bersama dalam jalinan suci. Jalinan yang digali dari janji suci yang diikrarkan dalam rangkaian ritual yang disebut 'Pernikahan'. Sanggupkah mereka menjalani kehidupan bersama?

Pernikahan tanpa cinta yang mereka jalani, tanpa mereka sadari akan membawa mereka ke dalam kemelut panjang yang membuat semua orang sadar bahwa apa yang terlihat bukanlah hal yang akan selalu sama. Banyak yang akan berubah dalam hidup mereka.

Sekelebat cahaya masuk melalui celah-celah tirai jendela. Jesslyn sedikit menggeliat. Dia sadar ini sudah pagi. Pelahan dia membuka matanya dan memiringkan tubuhnya mengahadap ke sebelah tempat tidurnya, kosong.

Gadis itu tersenyum hambar. Memangnya apa yang bisa dia harapkan dari sebuah pernikahan kontrak? Tidur seranjang dengan pria yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya?! Itu tidak mungkin, karena memang bukan itu yang diinginkan Jesslyn.

Tok... Tok...

Ketukan pada pintu penarikan perhatiannya. dia menoleh dan mendapati Mia berjalan mendekatinya sambil membawa sebuah kotak berukuran besar yang Jesslyn sendiri tidak tahu apa isinya.

"Nyonya, Tuan meminta saya mengantarkan barang-barang ini untuk Anda. Tuan juga berpesan, agar Anda bersiap dalam 30 menit. Beliau akan menemui Anda disini,"

Jesslyn mengangguk. "Aku mengerti, kamu bisa keluar sekarang. Aku akan segera bersiap," Mia menutup lalu meninggalkan kamar Nyonyanya.Selepas kepergian Mia. Jesslyn membuka kota itu dan menemukan beberapa helaian gaun di dalamnya. Selain gaun ada beberapa pasang sepatu, set perhiasan dan peralatan make up.

Tau apa tujuan pria dingin itu mengirim semua barang-barang ini. Jesslyn mengambil salah satu dari baju-baju cantik itu lalu membawanya ke kamar mandi. Dia harus segera membersihkan tubuhnya yang lengket oleh keringat, dan itu membuatnya sangat tidak nyaman.

Setelah berendam selama 15 menit lebih, Jesslyn keluar dari kamar mandi dengan balutan gaun cantik yang membuatnya terlihat sangat elegan. Ia kemudian duduk di depan meja rias untuk mempercantik diri.

Meskipun statusnya di Manson mewah ini hanya sebagai istri kedua, tapi dia tetap tidak boleh kalah cantik dari istri pertama Luis. Dia harus bisa memanfaatkan satu tahun itu untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik.

"Dari mana saja kau?!" Kepulangan Anna langsung diterima pertanyaan oleh Luis. Pria itu menatap dingin sang istri yang berdiri di depannya. Anna tersenyum, kemudian dia duduk dipangkuan suaminya.

Anna bersandar pada bidang dada Luis yang tersembunyi dibalik kemeja hitamnya. "Lu, jangan tanya seperti itu. Kau membuatku takut, apalagi tatapanmu. Maaf, aku tidak bisa pulang semalam karena harus menemani ayah di rumah sakit. Tiba-tiba asmanya pulih dan aku harus menjaganya." Anna mencoba memberi penjelasan.

Luis tidak memberikan respon apa-apa. Dia hanya diam, tapi bukan berarti dia mempercayai ucapan istrinya. Luis tau jika selama ini diam-diam Anna telah bermain api dengan kakak sepupunya sendiri dibelakangnya.

Istri Kedua Ceo LumpuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang