Lampu kota yang berkerlip cantik memantul di kedua bola mata Jesslyn yang teduh. la memandang warna-warni cantik dari lampu-lampu itu seraya mengukir senyum tipis. Seoul memang terlihat berbeda saat malam tiba.
Saat malam hari, Seoul terlihat lebih hidup. Lampu- lampu kota terlihat seperti jutaan berlian yang berkilauan. Itukah salah satu alasan kenapa Jesslyn sangat menyukai suasana malam hari dari pada ketika mentari masih bertahta di langit.
Sambil menikmati ice cream rasa coklat kesukaannya. Jesslyn dan Luis menyusuri jalanan Hongdae sambil berjalan kaki. Jesslyn menolak saat Luis mengusulkan untuk naik mobil saja, karena menurutnya itu tidak menyenangkan sama sekali.
"Dulu aku sering sekali datang kemari, aku suka melihat pertunjukkan para musisi jalanan yang kehebatannya dalam bermusik tidak kalah dari
para penyanyi papan atas."
"Meskipun hanya musisi jalanan, tapi mereka memiliki talenta dan suara yang merdu. Mereka berbakat, tapi sayangnya kehebatan mereka terkadang hanya dipandang sebelah mata oleh orang lain. Dan sebelum pulang, bagaimana kalau kita ke sana sebentar?" Usul Jesslyn.
"Hn, terserah kau saja. Melihatmu yang begitu bersemangat, aku jadi penasaran dengan kehebatan mereka." Ujar Luis.
"Kalau begitu jangan buang waktu lagi. Ayo, biasanya pertunjukannya dimulai jam segini," ucap Jesslyn begitu bersemangat.
Gadis itu memeluk lengan Luis yang tersembunyi dibalik jaket kulitnya. Dia tidak menolak ataupun menyentak tangan Jesslyn yang memeluk lengannya. Luis membiarkannya, dan untuk pertama kalinya dia begitu terbuka pada orang lain apalagi itu seorang gadis.
Luis menatap Jesslyn yang sedang tersenyum lebar padanya. Tiba-tiba jantung Luis berdetak cepat saat melihat senyum lebar yang terukir indah dibibir istri kontraknya itu, sangat indah dan menawan. Seolah-olah Luis benar-benar telah terbius oleh kecantikan gadis disampingnya ini.
Tak ingin terlihat konyol, buru-buru Luis melepaskan pelukan Jesslyn pada lengannya dan membuang muka ke arah lain, dia tidak bisa membiarkan gadis itu melihat wajahnya yang sudah mirip kepiting rebus.
"Uhh, kenapa tiba-tiba disini sangat dingin. Tidak seperti tadi," gumam Jesslyn sambil mengusap lengannya yang hanya tertutup kain tipis dress-nya.
Tanpa berkata apa-apa. Luis melepas jaketnya lalu meletakkan di bahu Jesslyn, menyisakan tank top putih polos yang melekat pas ditubuh kekarnya. Jesslyn yang kaget langsung mengangkat wajahnya dan menatap suami kontraknya itu penuh tanya.
"Pakai saja, kau bisa mati kedinginan karena udara malam ini yang tidak bersahabat." Ucap Luis seolah-olah mengerti apa yang Jesslyn pikirkan.
Gadis itu tersenyum manis. "Terimakasih, jaket ini membuatku lebih baik. Tapi bagaimana dengan kau sendiri? Bahkan kaos yang kau pakai sangat kontras dengan udara malam ini," Jesslyn menatap Luis dengan polos.
"Dingin tidak mungkin membunuhku!!" Jessly mengangguk mengerti.
Benar juga, mana mungkin pria dingin seperti Luis mati karena kedinginan. Seharusnya dingin tidak jadi masalah baginya. "Benar juga, kenapa aku tidak terpikir sampai sana. Sudahlah, kenapa malah membahas soal dingin. Ayo, kita bisa ketinggalan." Ucap Jesslyn lalu berjalan mendahului Luis.
Laki-laki itu mendengus berat. Dia mempercepat langkahnya dan mengejar Jesslyn yang berjalan semakin menjauh. Tiba-tiba sudut bibirnya tertarik ke atas. Luis tersenyum tipis.
_
_
Anna menyapukan pandangannya ke segala penjuru arah. Karena terlalu asik mengobrol dengan teman-teman lamanya, sampai-sampai Anna tidak sadar jika Luis sudah pulang sedari Wanita itu meninggalkan para kenalannya yang masih asik mengobrol untuk mencari suaminya. Tapi dia tidak bisa menemukan Luis dimana pun, seharusnya menemukan pria itu diantara ratusan orang tidak sulit, mengingat hanya dia yang duduk di kursi roda.
"Maaf, apa kalian melihat suamiku? Maksudku, Luis Qin?" Anna bertanya pada beberapa tamu undangan yang lain.
"Oh, pria cacat yang datang bersamamu tadi ya? Sepertinya dia sudah pulang." Jawab salah seorang dari ketiga pria itu.
"Sial!! Jadi dia benar-benar meninggalkanku?! Luis Qin, awas saja kau nanti. Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu!!" Ujar Anna setengah bergumam.
Anna pun segera meninggalkan pesta. Dan setibanya di luar, mobil Luis benar-benar sudah tidak ada. Wanita itu pun menjadi semakin marah. Dan Anna tidak memiliki pilihan lain selain pulang dengan menggunakan taksi.
Di tengah perjalanannya, tanpa sengaja Anna melihat Jesslyn yang sedang bersama seorang pria berdiri di tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan aksi para musisi jalanan. Mereka terlihat sangat dekat, bahkan pria itu merangkul bahu Jesslyn.
Anna tersenyum lebar. Dia merasa jika Dewi Fortuna sedang berpihak padanya. "Hahaha.. Mampus kali ini kau Asteria Jesslyn, kali ini kau pasti akan di depak keluar oleh Luis dari rumah dan diceraikan secara tidak terhormat."
Anna mengambil beberapa foto Jesslyn dengan pria itu yang sebenarnya adalah Luis. Posisi Luis yang memunggungi ditambah lagi pakaian kasual yang dia pakai, membuatnya sulit untuk dikenali.
Karena sejak menikah dengan Luis, Anna memang belum pernah melihat pria itu memakai pakaian kasual apalagi berlengan terbuka. "Ayo jalan." Pinta Anna pada supir taksinya.
Dan tanpa Anna sadari. Kris tanpa sengaja melihat keberadaannya. Dia pun segera memberi tahu Luis tentang apa yang telah dilakukan oleh wanita itu.
_
_
"Luis, Luis!!"
Teriakan Anna menyita perhatian seluruh penghuni rumah. Si kembar, Elisabet, Frangky dan Elisa keluar dari kamar masing-masing begitu pun dengan Luis. Luis sudah tau apa alasan wanita itu terlihat sangat marah.
"Ada apa? Kenapa kau berteriak seperti di hutan?"
Anna mengangkat kepalanya. Kemudian dia
menaiki setiap anak tangga dan menghampiri Luis
yang sedang menatapnya dari lantai dua mansion
mewah itu. Wajahnya menunjukkan jika dia sangat
marah.
"Luis, Kau benar-benar keterlaluan!! Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian di pesta?!"
"Bukan salahku, tapi salahmu sendiri. Kau terlalu asik mengobrol dengan teman-temanmu, jadi aku pikir kau memang belum ingin pulang."
"Alasan!! Aku tidak tau apa yang membuatmu jadi sekejam ini padaku?! Apa yang sudah wanita itu berikan padamu?! Dan asal kau tau saja, dia tidaklah sebaik yang kau kira. Saat ini, jalang itu sedang bersenang-senang di luar sana dengan laki-laki lain. Dan kau harus tau kelakuan asli istrimu itu!!"
Anna menunjukkan sebuah foto yang dia ambil tapi pada Luis. Dia berani bersumpah jika sebentar lagi Luis akan murka dan menceraikan Jesslyn. Wanita itu menyeringai lebar, dia sangat tidak sabar menunggu pertunjukkan menyenangkan yang sebentar lagi terjadi.
"Memangnya kelakuanku seperti apa yang harus diketahui oleh Luis?" Seru seseorang dari belakang.
Sontak Anna menoleh. Matanya membelalak melihat siapa yang sedang berdiri diambang pintu kamar Luis sambil bersidekap dada. Sudut bibirnya tertarik ke atas. Seringai tampak menghiasi wajah cantiknya.
"Kau?! Bagaimana bisa kau berada dirumah?!"
_
_
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua Ceo Lumpuh
Romance_SINOPSIS_ Dia adalah yang kedua. Tapi justru yang paling berkuasa. Setelah dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri. Jesslyn memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan seorang pria dari keluarga ternama demi balas dendam. Dikhianati dan diti...