Episode 4 |⁠| Nyonya Baru

560 29 0
                                    


_____________



Kedatangan seorang perempuan asing yang berjalan beriringan dengan kursi roda Luis yang didorong oleh Kris.

Perempuan itu sangat cantik dan anggun, memiliki sepasang kaki yang jenjang dan tubuh yang ramping. Rambut panjangnya yang menyentuh pinggangnya di biarkan tergerai. Wajah cantiknya dipolesi make up tipis, yang membuat kecantikannya terlihat begitu natural.

Sepasang mata Hazel-nya memindai setiap wajah orang yang duduk dimeja makan. Hanya dari eskpresi wajah dan sorot matanya, Jesslyn dapat menilai mereka orang seperti apa.

Dulu saat masih kuliah, Jesslyn pernah mempelajari analisis nonverbal, jadi sedikit banyak dia tahu bagaimana cara membaca perilaku orang lain, hanya dari ekspresi wajahnya.

"Lu, siapa perempuan itu? Kenapa dia turun bersamamu?" Tanya seorang pria setengah baya sambil menunjuk perempuan yang berdiri di samping Luis.

"Dia adalah~"

"Asteria Jesslyn, dan aku adalah istri kedua Luis!!" Jawab Jesslyn dan membuat semua mata orang yang ada dimeja makan membelalak saking kagetnya, terutama Anna.

Anna bangkit dari kursinya lalu menghampiri Luis dan meminta penjelasan darinya. "Lu, bisakah kau jelaskan padaku?! Apa maksudnya perempuan ini mengatakan jika dia adalah istri keduamu?" Anna menuntut penjelasan.

"Bukankah sudah jelas, jadi apa lagi yang perlu aku jelaskan padamu?! Dan mulai hari ini, dia adalah Nyonya di rumah ini, dan kalian harus bersikap hormat padanya!!"

"LUIS!!" Bentak Anna emosi. "Kau keterlaluan!! Aku ini istrimu yang sah, dan aku adalah istri pertamamu. Sejak awal aku adalah Nyonya di rumah ini, lalu kenapa kau menggeser posisiku dan memberikannya pada wanita ****** ini!!"

PLAKKK..

Tamparan keras mendarat mulus di pipi Anna. Siapa lagi pelakunya jika bukan Jesslyn."Jaga mulutmu kalau bicara!! Siapa kau berani menyebutku ******?! Apa kau tidak ingat apa yang Luis katakan, aku adalah Nyonya di rumah ini. Jadi kau harus menghormatiku!!"

"Kau!!"

PLAKK..

Jesslyn menahan tangan Anna yang hendak menamparnya. Sekali lagi sebuah tamparan keras mendarat mulus pada pipi kanan Anna, semua orang terkejut. Siapa perempuan liar itu sebenarnya? Kenapa Luis membawanya pulang dan memberinya kekuasaan, dia begitu berani.

Sementara itu...

Luis tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, seringai lebih tepatnya. Tidak di sangka, gadis asing yang dia bawa pulang ternyata bukanlah gadis sembarangan. Dia begitu tangguh dan sulit ditindas, ini akan semakin menarik.

"Luis, sebagai kakak sepupumu. Aku sangat tidak setuju, kenapa kau membawa pulang orang asing ke rumah ini dan menikahinya tanpa sepengetahuan kami? Seharusnya kau meminta persetujuan dari kami dulu, terutama Anna. Dia adalah istrimu, kenapa kau tega menyakiti perasaannya?!"

Luis menyeringai dan menatap Frangky meremehkan. "Dia istriku, tapi kenapa Kakak sepupu begitu peduli padanya?"

"Bu..Bukan begitu, aku hanya merasa kasihan pada adik ipar. Dia yang selama ini menemanimu, merawatmu selama kau sakit. Dan sekarang kau malah melukai perasaannya. Apalah itu pantas?"

"Pantas atau tidak, memangnya apa hubungannya denganmu? Jika kau memang tidak suka, silahkan angkat kaki dari rumah ini. Siapa pun yang ingin menentang dan berani mencari masalah dengannya, silahkan angkat kaki dan jangan pernah kembali ke rumah ini!!"

Keputusan Luis sudah final. Dan siapa yang berani menentangnya setelah dia memberikan ancaman. Bahkan orang yang paling tua di rumah ini pun tak berani bersuara, dia mencari aman meskipun otaknya sedang memikirkan cara untuk menyingkirkan Luis dan istri keduanya.

"Sudah cukup pertengkaran kalian!! Sebaiknya sekarang kita sarapan, tidak baik bertengkar dimeja makan!" seru seorang wanita setengah baya yang tak lain dan tak bukan adalah ibu Frangky.

"Berhenti!!" Anna menghentikan langkahnya oleh seruan keras Jesslyn. Gadis itu berjalan menghampiri Anna. "Mulai hari ini kursi ini milikku!! Aku adalah Nyonya baru di rumah ini, dan kau...!! Silahkan pindah ke kursi yang lain."

"Aku tidak mau!! Sejak awal aku sudah duduk di kursi ini, aku adalah istri pertamanya. Jadi akulah yang lebih berhak untuk duduk disampingnya!!" Teriak Anna.

Tentu saja dia tidak terima jika posisinya di gantikan oleh Jesslyn. Bagi Anna, dia hanyalah orang asing yang tidak jelas asal-usulnya. "Turuti saja apa yang dia katakan. Jika tidak suka, kau tidak perlu ikut sarapan!"

"Luis, kau benar-benar keterlaluan!!" Anna meninggalkan meja makan dan pergi begitu saja. Melihat hal itu tentu saja Frans tidak tinggal diam, dia melayangkan protesnya pada Luis.

"Adik sepupu. Sikapmu pada adik ipar sangat keterlaluan, tidak seharusnya kau bersikap semena-mena pada dia. Dia adalah wanita yang baik dan sangat tulus padamu, kenapa kau malah memperlakukannya dengan buruk?!"

"Kenapa kau harus peduli padanya?! Memangnya siapa dia dan apa hubungannya denganmu? Kenapa kau harus selalu membelanya?!" Elisabet akhirnya angkat bicara

"Sabet, jangan keterlaluan. Aku hanya membela yang benar dan meluruskan ketidakadilan, apa itu salah?!"

"Salah, tentu saja salah. Dan aku tidak suka caramu memperlakukan dia, jangan-jangan rumor yang mengatakan kalian memiliki hubungan itu benar!!"

"ELISABET!!"

Jesslyn menahan tangan Frangky ketika dia hendak menampar istrinya lalu mendorongnya hingga pria itu jatuh tersungkur di lantai.

Frangky yang tidak terima segera berdiri dan hendak membalas Jesslyn, namun di tumbangkan oleh Luis. Meskipun sekarang duduk di kursi roda, tapi dulunya dia adalah pemegang sabuk hitam.

"Jangan coba-coba menyentuhnya jika tidak ingin sampai kupatahkan lenganmu!! Jess,sebaiknya kita sarapan diluar, aku sudah tidak nafsu lagi sarapan di rumah." Jesslyn mengangguk. Kemudian mereka berdua meninggalkan Manson mewah tersebut.

.

.

"Jika sejak awal tau mereka berselingkuh kenapa kau tidak mengungkapnya sejak awal dan memberi mereka pelajaran?! Misalnya menceraikannya lalu mengusir sepupumu dari rumah."

Obrolan ringan mewarnai kebersamaan Luis dan Jesslyn, saat ini mereka sedang menyantap sarapannya di sebuah restoran mewah bintang lima yang berada di pusat kota.

"Hukuman itu terlalu ringan untuk sampah seperti mereka. Merusak mental mereka secara perlahan-lahan adalah hukuman yang paling layak untuk mereka berdua."

"Sepertinya semua orang yang tinggal di mansion itu bukanlah orang baik. Mereka adalah orang-orang bermuka dua, yang selalu terlihat baik di depan namun busuk dibelakang."

Luis memicingkan matanya. "Bagaimana kau bisa tau? Padahal itu adalah pertemuan pertamamu dengan mereka,"

"Saat masih kuliah dulu, aku pernah mempelajari analisis nonverbal. Jadi aku bisa melihat sifat asli manusia hanya dari ekspresi wajah dan tatapan matanya. Termasuk kau, kau adalah pria yang dingin, arogan, angkuh dan ambisius. Aku juga melihat kebencian yang sangat besar di matamu saat kau menatap semua keluargamu."

"Jangan mengoceh lagi, sebaiknya cepat habiskan makananmu. Setelah ini Kris akan mengantarmu pulang, aku harus pergi ke kantor." Ucap Luis yang kemudian di balas anggukan oleh Jesslyn.

"Baiklah,"

_

_

Bersambung.

Istri Kedua Ceo LumpuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang